Human Capital: Arti, Contoh, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

Human capital atau modal manusia adalah metode untuk menarik dan mempertahankan karyawan terbaik dengan cara mendukung dan memotivasi mereka untuk mencapai potensi tertinggi.
Human capital melihat karyawan sebagai aset berharga perusahaan yang harus terus dikembangkan dan dijaga dengan baik.
Semakin perusahaan memperhatikan kemampuan dan kesejahteraan karyawannya, mereka akan lebih produktif dan menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Oleh sebab itu, human capital menjadi faktor kunci kesuksesan dan kemajuan bisnis. Simak pembahasan berikut soal contoh, manfaat, dan cara meningkatkan human capital di perusahaan Anda!
Isi Artikel
ToggleBerdasarkan deskripsi dari IBM, human capital adalah serangkaian strategi untuk menarik, merekrut, melatih, mengembangkan, mengelola, dan mempertahankan karyawan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.
Human capital management akan membantu mengenali kelebihan dan kelemahan karyawan, serta bagaimana cara meningkatkan performa mereka.
Human capital juga fokus agar perekrutan karyawan baru dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Dengan mengenali kemampuan dan kompetensi setiap orang, Anda bisa mencocokkannya dengan posisi yang membuat mereka bisa mengoptimalkan bakatnya.
Pendekatan ini akan mendorong pekerja untuk sukses dalam pekerjaannya. Produktivitas dan kepuasan kerja yang tinggi tentunya akan menguntungkan bagi perusahaan.
Menjalankan human capital management yang baik membuat perusahaan tetap bisa bersaing dalam kondisi bisnis yang terus berubah cepat.
Ada beberapa contoh human capital yang perlu Anda ketahui, antara lain technical skill, soft skill, intellectual capital, institutional knowledge, dan organizational capital. Mari kita uraikan satu-persatu.
Human capital yang satu ini adalah modal manusia yang memiliki kemampuan spesifik tentang pekerjaan atau sebuah industri.
Misalnya, technical skill seorang digital marketing termasuk media sosial, SEO, CRM, Google Analytics, dan digital marketing software terkait.
Soft skill adalah kemampuan interpersonal untuk berkomunikasi secara efektif dan bekerja secara kolaboratif.
Contoh soft skill yakni kepemimpinan, komunikasi, berpikir kritis, manajemen waktu, kreativitas, pemecahan masalah, dan kerja tim.
Jenis human capital ini melibatkan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibawa oleh karyawan pada perusahaannya. Hal ini termasuk edukasi formal, nonformal, dan pengalaman praktis.
Institutional knowledge human capital adalah pengetahuan yang dimiliki karyawan tentang perusahaan. Contohnya, budaya, sejarah, kebijakan, dan prosedur perusahaan.
Smowltech menjelaskan, pengetahuan mengenai perusahaan diperoleh melalui pengalaman bertahun-tahun bekerja.
Human capital jenis organisasional mencakup sistem, proses, dan struktur yang membuat perusahaan berfungsi optimal. Contohnya, teknologi yang digunakan, sistem manajemen, dan metode berkomunikasi.
Dengan menjadikan pekerja sebagai aset yang bernilai tinggi, human capital management berperan besar pada kesuksesan perusahaan. Berikut manfaat human capital bagi bisnis Anda:
Human capital management akan menganalisis kekuatan dan kompetensi kandidat, kemudian menempatkan mereka di posisi yang paling tepat.
Karyawan akan merasa lebih puas di tempat kerja ketika mereka memiliki peran yang memungkinkan mereka menunjukkan keahlian mereka.
Perusahaan pun mendapatkan manfaat dari peningkatan produktivitas, efisiensi, dan dedikasi karyawan.
Saat karyawan terbaik sudah bergabung ke perusahaan, human capital akan mempertahankan mereka dengan memberikan kompensasi baik dan peluang untuk mendapatkan pengembangan profesional.
Sistem human capital yang baik dapat menyederhanakan proses, mengurangi biaya, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan return of investment (ROI).
Human capital didasari dari investasi keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan, maka hal ini bisa dihitung.
Manajer dapat membandingkan total keuntungan sebelum dan sesudah investasi pada human capital dilakukan.
Human capital menyadari bahwa masing-masing pekerja memiliki keunggulannya masing-masing.
Human capital bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan karyawan dengan memberikan training, performance review, feedback, dan lainnya. Akibatnya, karyawan pun merasa dihargai oleh perusahaan.
University of Tennessee at Chattanooga menyebutkan bahwa karyawan yang puas dan berdaya cenderung lebih produktif dalam bekerja, sehingga nantinya bisa membantu keberhasilan perusahaan.
Segala usaha dan strategi yang dilakukan oleh human capital akan menciptakan budaya kerja yang positif. Budaya kerja positif dapat mempengaruhi tingkat retensi.
Human capital juga akan meningkatkan efisiensi kerja karena sudah menempatkan karyawan di posisi di mana mereka bisa melakukan performa terbaiknya.
Manajemen human capital dapat meningkatkan keakuratan performance appraisal, sehingga mendorong peningkatan kinerja karyawan.
Evaluasi kinerja dapat berupa self-review, feedback dari rekan kerja, dan penilaian dari manajer.
Semua ini akan memberikan masukan dan kritik bermanfaat bagi karyawan atas pekerjaan mereka, yang nantinya bermanfaat agar mereka bisa terus bertumbuh.
Meski sekilas mirip, human capital management dan human resource management memiliki tujuan yang berbeda.
Human capital bertujuan untuk memaksimalkan potensi setiap pekerja melalui pengembangan keahlian, retensi karyawan, manajemen performa, dan pembentukan budaya perusahaan.
Sedangkan, human resource fokus pada aspek fungsional dan administrasi perusahaan, seperti kepatuhan terhadap dasar hukum, menjalani proses rekrutmen, sistem gaji, dan dokumentasi data karyawan.
Berikut cara meningkatkan human capital untuk meningkatkan kepuasan dan produktivitas karyawan:
Human capital risk adalah potensi risiko ketika perusahaan gagal mengelola human capital secara efektif.
Risiko-risiko yang dapat terjadi di antaranya turnover rate tinggi, engagement karyawan yang rendah, performa karyawan yang buruk, dan kekurangan karyawan berkualitas.
Jika semua itu terjadi, perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuannya, mendapatkan reputasi buruk, kerugian finansial, dan akhirnya tutup.
Untuk meminimalisir dan menghilangkan human capital risk, perusahaan harus melatih, membina, dan mendukung tenaga kerjanya.
Human capital merupakan cara perusahaan untuk mengelola karyawan sebagai aset berharga untuk mencapai tujuan bisnis.
Human capital mencakup rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, evaluasi performa, kompensasi, dan retensi karyawan.
Tujuan dari human capital adalah mengoptimalkan produktivitas dan kontribusi dari setiap karyawan untuk keberhasilan dan kesuksesan perusahaan.
Human capital management yang efektif membutuhkan pemahaman mendalam tentang kemampuan, pengetahuan, dan potensi karyawan.
Dengan berinvestasi pada pekerja, perusahaan dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik, mengembangkan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja, serta meningkatkan produktivitas dan keuntungan.
Ingin meningkatkan kinerja tim dan mengoptimalkan performa perusahaan Anda? Glints for Employers adalah solusi yang tepat untuk Anda!
Dengan Glints, Anda dapat mengelola tim dengan lebih efektif dan merekrut kandidat berkualitas untuk mendukung tujuan perusahaan. Daftar dan coba sekarang!