3,974 views

Gaji Pokok: Pengertian dan Perhitungan Berdasarkan UMR

Linggar
Linggar
June 6, 2023
gaji pokok adalah

Gaji pokok adalah salah satu komponen upah sebagai imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan dan keluarganya atas hasil kerja yang dilakukan. 

Seperti namanya, gaji pokok adalah sejumlah imbalan dasar yang diperoleh karyawan sesuai dengan tingkat tingkat dan jenis pekerjaannya. 

Di Indonesia, selain istilah gaji pokok kita juga mengenal istilah upah minimum regional (UMR) yang mungkin masih membingungkan bagi para leaders dalam menerapkan kebijakan penggajian. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan sekaligus hubungan antara keduanya. Selain itu, artikel ini juga akan membahas lebih detail mengenai ketentuan gaji pokok dan menjawab apakah gaji pokok adalah keseluruhan gaji yang diterima oleh karyawan. 

Apa itu gaji pokok?

Gaji pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan perusahaan kepada pekerja atas hasil kerja yang dilakukan. 

Gaji pokok hanya salah satu komponen pengupahan. Di Indonesia sendiri, berlaku beragam komponen upah:

  1. Upah tanpa tunjangan;
  2. Upah pokok dan tunjangan tetap
  3. Upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap; atau
  4. Upah pokok dan tunjangan tidak tetap

Perusahaan dapat memutuskan menggunakan komponen upah yang mana. Besar gaji pokok yang ditetap ini disesuaikan dengan tingkat atau jenis pekerjaan yang dilakukan. 



Apa perbedaan antara gaji pokok dan UMR?


perbedaan gaji pokok dan UMR

Istilah upah minimum regional (UMR) sebenarnya sudah tidak lagi digunakan dalam peraturan terkait pengupahan di Indonesia terutama sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep-226/Men/2000

Saat ini, istilah yang digunakan untuk menyebut upah minimum adalah upah minimum kota/kabupaten (UMK) dan upah minimum provinsi (UMP). Namun demikian, istilah UMR telah lekat digunakan oleh masyarakat maka untuk memudahkan pembaca, kita juga akan menggunakan istilah UMR dalam artikel ini. 


Upah minimum atau UMR adalah upah bulanan terendah (Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 15 Tahun 2018) berupa upah tanpa tunjangan atau upah pokok termasuk tunjangan tetap yang telah ditetapkan oleh gubernur sebagai jaring pengaman untuk melindungi hak pekerja. 

Penetapan upah minimum dilakukan oleh gubernur. Namun, pejabat provinsi ini harus mempertimbangkan rekomendasi bupati/wali kota dan dewan pengupahan setempat. Regulasi yang memayungi hal ini adalah Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2015 Pasal 47 ayat (3). 

Perhitungan UMR mempertimbangkan kebutuhan hidup layak, pertumbuhan ekonomi hingga produktivitas sesuai dengan PP No. 78 Tahun 2015 Pasal 47 ayat (4). 

Dari uraian ini, mungkin Anda sudah dapat menyimpulkan penerapan upah pokok dan UMR dalam kebijakan penggajian di perusahaan Anda, yang akan sangat dipengaruhi oleh skema upah. 

Jika upah di perusahaan Anda menerapkan upah pokok dan tunjangan maka besarnya upah pokok minimal 75% dari keseleluruhan keduanya dan besarnya minimal sesuai dengan UMR. 

Pertanyaan berikutnya dengan adanya UMP dan UMK, jika terdapat perbedaan antara keduanya maka nominal manakah yang akan menjadi acuan bagi perusahaan?

Dalam kasus ini kita dapat melihat 3 kategori daerah dengan penetapan upah yang berbeda:

  1. Daerah yang sudah memiliki upah nimimum
  2. Kabupaten atau kota yang belum memiliki upah minimum dan
  3. Daerah hasil pemekaran 

Dalam kasus pertama, jika daerah telah memiliki upah minimum masing-masing dalam bentuk UMP dan UMK maka mana yang dapat dijadikan acuan?

Saat ini, dalam peraturan terkait pengupahan menyebutkan bahwa penetapan UMK hanya dilakukan apabila perhitungan UMK lebih tinggi daripada UMP, berdasarkan Pasal 8 ayat (1) dan (2) Permenaker 18/2022. 

Dengan lingkup keberlakukan ketentuan UMK lebih khusus dibanding dengan UMP. Artinya, ketentuan mengenai UMP berlaku bagi seluruh kabupaten/kota di suatu provinsi jika masing-masing kabupaten/kota belum menetapkan sendiri. 

Selain itu, UMP juga berlaku untuk kabupaten atau kota yang memiliki tingkat UMK lebih rendah. Dengan kata lain, jika UMK lebih tinggi dibandingkan dengan UMP maka perusahaan di wilayah tersebut wajib memberikan upah sesuai UMK yang berlaku. 

Berapa nilai gaji pokok?


nilai gaji pokok adalah

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, besarnya gaji pokok akan tergantung pada pemilihan skema upah di perusahaan. 

Untuk lebih memahaminya, kami akan memberikan beberapa studi kasus terkait perhitungan dan perbedaan antara UMR dengan gaji pokok. 

Andi, Budi, Caca dan Dodi merupakan karyawan di perusahaan berbeda di kota X yang memiliki UMK Rp3.000.000. Masing-masing perusahaan tempat mereka bekerja menerapkan aturan yang berbeda terkait kompensasi gaji. 

  • Andi memiliki gaji pokok Rp3.000.000, tanpa tunjangan tetap
  • Budi memiliki gaji pokok Rp2.700.000, tunjangan tetap Rp300.000
  • Caca mendapatkan gaji pokok Rp2.700.000, tunjangan tetap Rp 250.000 dan tunjangan tidak tetap Rp50.000
  • Dodi memperoleh gaji pokok Rp2.700.000, tunjangan tetap tidak ada dan tunjangan tidak tetap Rp300.000

Gaji take home pay (THP) yang diterima oleh masing-masing dari mereka mungkin sama namun jika kita perhatikan lebih lanjut beberapa perusahaan mereka belum memenuhi syarat minimal penggajian sesuai UMK yang berlaku. 

Upah Andi sudah sesuai dengan ketentuan UMK. Perusahaan menggunakan komponen upah tanpa tunjangan tetap dan jumlah gaji yang diterima sudah mencapai angka minimum. 

Budi menerima gaji pokok yang lebih rendah dari Andi. Namun, karena jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap sudah sesuai dengan besar UMK maka perusahaan tempat Andi bekerja sudah menjalankan ketentuan dengan baik. Hal ini karena perusahaan memilih komponen upah pokok >75% ditambah dengan tunjangan tetap. 


Sementara itu, Caca dan Dodi belum mendapatkan gaji sesuai minimal UMK dan pengaturan gaji yang diterapkan. 

Pasalnya, jumlah gaji pokok dan tunjangan yang diperoleh Caca belum menyentuh UMK yang ditetapkan. Demikian juga yang dialami oleh Dodi. 

Menutup tulisan ini, penting diingat bahwa gaji pokok adalah salah satu komponen dalam pengupahan. Selain gaji pokok, sering kali perusahaan juga memberikan tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap seperti uang makan serta transportasi.

Belum lagi jika perusahaan memberikan tunjangan jabatan, tunjangan keluarga bahkan beberapa perusahaan menerapkan pemberian tunjangan internet untuk karyawan yang masih bekerja WFH (bekerja dari rumah).

Selain itu, beberapa perusahaan juga memberikan bonus atas kinerja yang diberikan tergantung pada kesepakatan karyawan dan perusahaan. Kesepakatan ini umumnya tertuang dalam kontrak kerja yang ditandatangani sebelum karyawan mulai bekerja. 

Belum lagi jika menghitung dari uang lembur yang dilakukan oleh karyawan. Namun demikian, semua komponen ini bersifat tidak tetap sehingga tidak dapat digunakan dalam perhitungan proporsi gaji bersih dengan UMK yang berlaku. 

Seperti yang tergambar dari studi kasus di atas, karyawan dinyatakan mendapatkan UMK yang sesuai ketika jumlah gaji pokok saja atau gaji pokok dan tunjangan tetapnya sudah sesuai dengan nominal UMK. 

Hal ini sangat penting untuk menjadi pertimbangan pengusaha dan HR dalam menetapkan dan menghitung gaji karyawannya. Semoga artikel ini dapat membantu Anda. 


Artikel ini merupakan persembahan dari Glints for Employers, mitra terpercaya Anda dalam merekrut siapa saja dari mana saja di Asia Tenggara dan Taiwan. Menyukai artikel ini? Kami rekomendasikan Anda untuk membacara artikel terkait berikut ini. 


Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.