Asesmen adalah salah satu istilah yang sering kita dengar. Di lingkungan kerja, istilah ini paling sering kita dengar ketika rekrutmen karyawan baru.
Namun, istilah asesmen juga tidak jarang kita dengar ketika sedang membicarakan penilaian kinerja karyawan.
Dalam kedua momen ini, asesmen erat kaitannya dengan kompetensi karyawan. Ketika penerimaan karyawan baru, asesmen adalah langkah untuk menilai kandidat yang mendaftar ke perusahaan. Perusahaan melakukan asesmen untuk memastikan kandidat yang lolos seleksi memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Begitu pun penggunaan istilah asesmen dalam penilaian kinerja karyawan juga mengacu pada evaluasi performa karyawan dalam periode waktu tertentu. Di momen ini, tentu bukan hanya kompetensi karyawan saja yang dibahas namun juga pencapaian dan tantangan yang ditemukan sebagai bahan evaluasi.
Artikel ini akan membahas serba-serbi asesmen di dunia kerja, mulai dari pengertian, tujuan dan apa saja yang harus dipersiapkan oleh perusahaan di masa asesmen.
Kami berharap artikel ini dapat menjadi bekal bagi para leaders untuk mempersiapkan proses asesmen yang adil dan minim bias. Dengan begitu, hasil asesmen yang keluar pun sesuai dengan kompentensi yang sesungguhnya.
Table of Contents
ToggleKamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan asesmen adalah kegiatan mengumpulkan, menganilis, dan menginterpretasi data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, asesmen juga menurut KBBI juga diartikan sebagai penilaian. Pengertian yang kedua mungkin lebih luas dan dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks, termasuk salah satunya dalam lingkungan kerja.
Dikutip dari Liputan6, para ahli juga memiliki berbagai pengertian asesmen yang berbeda.
Asesmen adalah kegiatan yang menafsirkan data yang berupa hasil pengukuran yang berdasarakan kriteria ataupun aturan tertentu.
Mengidentifikasi masalah serta menyeleksi target pada intervensi, memilih serta mendesain program dari treatment untuk mengukur dampak dari perlakuan yang sudah diberikan dengan cara terus-menerus. Serta mengevaluasi hasil-hasil yang umum serta ketepatan dari perlakuan yang diberikan.
Asesmen adalah sebuah proses memberikan serta menentukan nilai kepada berbagai objek tertentu yang berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Asesmen adalah bentu kegiatan dari mencari sesuatu yang berharga dari suatu aspek atau anggota tim. Termasuk dalam proses pencarian ini, mencari informasi menyeluruh untuk menilai program, prosedur, produk termasuk strategi untuk meningkatkannya demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, asesmen adalah salah satu bagian dari proses dalam usaha untuk meningkatkan nilai atau kompetensi proses, produk atau individu.
Melalui proses ini, organisasi atau perusahaan dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan proses, produk atau individu pelaksananya.
Untuk asesmen kompetensi individu, selain dapat menjadi data untuk evaluasi perusahaan juga dapat menjadi masukan untuk perbaikan individu baik secara personal maupun profesional.
Namun demikian, asesmen juga memiliki tujuan-tujuan yang lebih detail di dunia kerja seperti berikut ini:
Setelah memahami pengertian dan tujuan asesmen, kita akan melangkah ke mempelajari fungsi asesmen di perusahaan.
Secara umum, fungsi asesmen di perusahaan terbagi menjadi 2 bagian yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif.
Berikut adalah penjelasan keduanya secara lebih detail:
Fungsi formatif asesmen adalah fungsi sebagai alat dalam memandang kebutuhan peningkatan usaha untuk mencapai target secara menyeluruh.
Misalnya, melalui asesmen perusahaan ingin mencapai target di 1 juta penjualan di Q2, namun sekarang penjualan masih stabil di angka 500 ribu, apa saja upaya yang perlu dilakukan untuk mengejar target yang ingin dicapai?
Asesmen dalam fungsi ini, Anda akan melihat apa saja upaya yang sudah dilakukan, apa yang berhasil membawakan hasil sesuai target namun juga di sisi lain, akan terlihat apa saja upaya yang belum menghasilkan.
Evaluasi semacam ini tentu penting untuk kemajuan perusahaan secara berkelanjutan.
Sementara itu, fungsi sumatif merupakan penentu apakah karyawan berhak untuk diterima atau tidak. Atau bisa juga menjadi penentu apakah karyawan sudah siap diangkat menjadi karyawan atau menerima promosi jabatan.
Fungsi yang hampir sama di dunia pendidikan, melalui fungsi sumatif asesmen diketahui apakah peserta didik lulus atas subjek atau tingkat pendidikan tertentu.
Mungkin fungsi yang satu ini lebih akrab dengan kesan asesmen yang selama ini kita kenal, menjadi ujian penentuann yang menyimpulkan apakah kompetensi yang kita miliki sudah cukup untuk mengisi posisi tertentu atau belum.
Asesmen di perusahaan selalu berkaitan erat dengan evaluasi kinerja dan kompetensi untuk berbagai tujuan.
Bagi karyawan baru, asesmen dilakukan untuk memverifikasi kompetensi yang dimiliki kandidat apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Namun bukan hanya karyawan baru saja, karyawan yang sudah lama bergabung pun terus melakukan asesmen, baik secara rutin untuk melakukan evaluasi kinerjanya.
Selain itu, asesmen juga kerap dilakukan untuk mengevaluasi apakah karyawan sudah siap baik secara personal maupun profesional ketika akan mendapatkan kenaikan jabatan atau promosi.
Asesmen di masa rekrutmen menjadi proses yang krusial untuk memastikan perusahaan mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Tidak heran, jika kita melihat rangkaian asesmen untuk rekrutmen relatif panjang dan bertingkat.
Beberapa asesmen yang digunakan selama proses rekrutmen:
Bukan hanya karyawan baru, karyawan yang sudah lama bekerja pun perlu terlibat dalam asesmen kinerja secara rutin.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui progress dan melakukan evaluasi kinerja karyawan. Selain itu, hasil dari evaluasi kinerja ini menjadi data yang menjadi basis untuk memberikan promosi jabatan atau kenaikan gaji.
Beberapa asesmen yang dapat dilakukan untuk proses ini antara lain:
Format asesmen untuk menilai kinerja karyawan dapat beragam sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku di perusahaan:
Sebagai penyelenggara asesmen, beberapa persiapan yang dapat Anda lakukan adalah:
Untuk persiapan asesmen, yang paling utama adalah memastikan proses yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Memahami tujuan yang ingin dicapai akan membantu untuk mengukur kesuksesan program asesmen yang dilakukan.
Yang tidak kalah penting dari persiapan asesmen adalah memastikan ada dedicated tim yang menangani.
Hal ini penting karena asesmen adalah proses yang cukup panjang sehingga tim khusus diperlukan untuk memastikan semua tahap dapat berjalan dengan mulus.
Metode asesmen yang saat ini tersedia sangat beragam. Oleh karena itu, memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sangat krusial dilakukan.
Itu dia ulasan lengkap mengenai pengertian, tujuan, fungsi hingga persiapan asesmen yang dapat Anda terapkan di perusahaan.
Setelah membaca artikel ini, kami juga merekomendasikan Anda untuk membaca artikel terkait panduan pembuatan KPI karyawan melalui tautan di bawah ini.