Manajemen sumber daya manusia perusahaan yang efektif merupakan kunci tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan di masa yang tidak menentu seperti sekarang ini.
Namun sayangnya, hanya 49% perusahaan yang melakukan investasi serius untuk meningkatkan manajemen sumber daya manusia.
–Techjury
Investasi di bidang manajemen sumber daya manusia perlu menjadi perhatian penting karena dapat meningkatkan produktivitas para karyawan. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk program seperti pelatihan kerja, survei kepuasan kerja, meningkatkan flexible benefit, subsidi asuransi dan banyak lagi.
Namun demikian, mengelola manusia selalu memiliki dinamikanya sendiri. Sekalipun input yang dimasukkan sama, tidak berarti hasil yang dikeluarkan juga stabil kualitasnya. Hal ini membuat para pemangku kebijakan di perusahaan tidak boleh lengah dalam berinovasi.
Table of Contents
ToggleManajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah suatu pendekatan strategis dalam mengelola aspek-aspek terkait dengan tenaga kerja atau karyawan dalam suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan kontribusi individu-individu dalam organisasi serta mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
Manajemen SDM melibatkan berbagai kegiatan, termasuk perekrutan, seleksi, pelatihan, pengembangan, penilaian kinerja, kompensasi, manajemen konflik, dan pengelolaan hubungan antara karyawan dan manajemen.
Contoh-contoh kegiatan dalam manajemen SDM meliputi:
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori utama, yang masing-masing memiliki peran penting dalam mengelola tenaga kerja dan kontribusi mereka terhadap tujuan organisasi. Secara umum, terdapat enam fungsi utama dalam manajemen SDM:
Harvard Business Review (HBR), menyebutkan empat alasan di balik kesulitan para manajer untuk mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya”
Mencapai kolaborasi energi dan komitmen sepenuh hati dari sejumlah besar karyawan bukan hal yang mudah. Manajer perlu lebih spesifik mendefinisikan tujuan manajemen SDM agar lebih terukur.
Dampak dari ekspektasi di atas, pesan yang diberikan kepada karyawan juga jadi terlalu general sehingga kurang menyentuh mereka secara personal untuk terlibat dan engage.
Konsep tentang mengelola sumber daya manusia dalam jumlah besar sering menimbulkan pesan yang kontradiktif pada para manajer.
Beberapa masalah kritis yang masih perlu dicari solusinya seperti peran manajemen sumber daya dalam pengambilan keputusan di perusahaan, peran karyawan dan kurangnya pengetahuan terkait manajemen SDM di level top management.
Beberapa asumsi manajemen terkait pengelolaan sumber daya manusia merusak upaya banyak manajer, seberapa pun baik niat mereka.
Tahun 2023 ini, ketersediaan talenta berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan masih langka. Hal ini tentu cukup menyulitkan untuk startup yang ingin tumbuh secara agresif.
Belum lagi ekosistem penggalangan dana yang semakin keras. Kombinasi kedua kondisi ini membuat para pendiri startup untuk kembali menilik ke dalam, kembali pada manajemn talenta yang saat ini sudah dimiliki.
Hal ini karena dalam kondisi perusahaan yang baik dan longgar, umumnya ada praktik yang tidak efisien yang sedikit demi sedikit masuk dalam kebiasaan kerja sehari-hari.
Nilai-nilai di bawah ini dapat menjadi cara Anda mencapai manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif.
Beberapa pendiri perusahaan dan partner dari di modal ventura membagikan tipsnya dalam menerapkan nilai kreativitas dan thoughtfulness dalam kebijakan manajemen SDM yang mereka terapkan.
“Fokuslah untuk merekrut beberapa talenta pertama yang benar-benar unggul, betapa pun sulit atau lamanya masa tunggu yang dibutuhkan. Hal ini karena secara organik, talenta unggulan akan membawa talenta unggulan lain. Seiring waktu, Anda akan mulai mendapatkan reputasi positif karena perusahaan Anda menjadi tempat kerja yang sempurna bagi talenta terbaik.
Yang bahaya adalah saat kita berkompromi dan menurunkan standar, terburu-buru karena merasa harus bergerak cepat dan merekrut kandidat yang tidak kuat.”
Oswald Yeo, Co-founder dan CEO Glints
Di sisi lain, Susli Lie, partner di Monk’s Hill Ventures juga memberikan contoh bagaimana kreativitas menyeimbangkan anggaran untuk sumber daya manusia secara keseluruhan.
“Misalnya, selama krisis keuangan 2008, beberapa perusahaan menawarkan skema di mana pegawai dapat mengajukan cuti semi berbayar jangka pendek seperti satu minggu dibayar untuk setiap empat minggu cuti. Cara ini berguna sekali apabila kontribusi karyawan cenderung tidak tetap, misalnya karyawan bagian sales, dan apabila kondisi pasar berpotensi membaik secara signifikan dalam jangka waktu pendek hingga menengah.”
Di tengah masa yang tidak menentu ini, salah satu kunci perusahaan dapat bertahan dan bahkan tumbuh melampaui tantangan keadaan adalah tim yang memiliki growth mindset, keinginan untuk terus belajar dan berkembang.
“Kami memanfaatkan metrik dalam mengambil keputusan dan meningkatkan kinerja, sambil fokus pada tujuan nyata perusahaan dan langkah untuk mencapainya,” kata Paul Hadjy, Co-founder dan CEO Horangi.
Salah satu yang harus digarisbawahi dari pernyataan Paul di atas adalah pentingnya data untuk mengukur dan mengembangkan tim yang ada. Pertumbuhan yang berbasis data menjadi kunci keberlanjutan.
Peng T. Ong, founding partner Monk’s Hill Ventures menyebut budaya perusahaan menjadi struktur dasar tim yang menjaga keberlangsungan bisnis.
“Lihat sistem apa yang diterapkan dan dikembangkan berdasarkan siapa karyawan berperforma lebih tinggi ini. Segera kenali karyawan yang tidak sejalan atau mendukung budaya positif dan eliminasi karyawan tersebut.
Akhirnya, Anda harus menjelaskan budaya Anda, menerjemahkannya ke dalam nilai-nilai dan menyampaikannya kepada seluruh anggota dan menjadikannya tolok ukur dalam rekrutmen demi kebaikan perusahaan. Jika budaya harus berubah karena perubahaan ekonomi, budaya itu menganggu.”
Di tengah kelangkaan kandidat yang terjadi saat ini, bukan berarti kita perlu terburu-buru merekrut tanpa mempertimbangkan kecocokan kandidat dengan budaya perusahaan. Hal ini kan kontradiktif dengan tujuan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan berkelanjutan.
Dengan turbulensi kondisi ekonomi, karyawan membutuhkan ekstra rasa aman dan kepastian dari manajer dan perusahaan tempatnya bekerja.
Salah satu strategi penting adalah komunikasi yang terbuka dan transparan. Di tengah situasi sekarang ini, komunikasi dan transparansi memegang peran untuk mempertahankan karyawan berperforma tinggi lebih krusial daripada sebelumnya.
“Bersama tim, saya membicarakan arus kas, margin kotor, dan alasan di balik pentingnya pendapatan. Saya juga membahas kesalahan kami. Saya juga transparan jika saya tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan ini dan menanyakan pendapat karyawan.
Menurut saya, karyawan perlu mendapatkan kesempatan konkret dalam mendorong dampak, transparansi adalah langkah pertama menuju ke sana.”
Belum lama ini, Glints meluncurkan sebuah ebook bertajuk “Laporan Talenta Startup Asia Tenggara 2023.” Dalam pembuatan laporan ini kami mengumpulkan lebih dari 10.000 poin data baik dari sisi talenta, pendiri, C-level bahkan para modal ventura.
Anda dapat menemukan laporan lengkap terkait data gaji, ekuitas dan tren terbaru dengan mengunduh laporan ini melalui tautan di bawah ini.