Insight Rekrutmen 2021
Tahun 2021 lalu, iklim bisnis yang sempat lesu dihantam pandemi mulai kembali pulih. Salah satunya, ditandai dengan kembali semaraknya rekrutmen di 2021 lalu.
Masuk ke kuartal II tahun 2021, berbagai kebijakan untuk mengatasi pandemi seperti vaksin mulai bisa dipetik hasilnya. Hal ini berimbas langsung pada iklim usaha di Indonesia.
Salah satunya yang bisa terlihat adalah banyak perusahaan mulai membuka lagi program rekrutmennya.
Hasilnya, terlihat dari membaiknya angka pengangguran terbuka di bulan Februari 2021. Data dari BPS mencatat, angka TPT turun 0,81% poin menjadi 6,26% dibandingkan data Agustus 2020 lalu.
Lalu, apa saja insight penting rekrutmen 2021 yang bisa menjadi bekal menyusun strategi di tahun baru ini?
Simak selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Glints baru saja menyelenggarakan survei terhadap 1.693 responden yang menanyakan tentang kepuasan mereka atas gaji yang diterima.
Menjawab survei ini, 18,7% responden mengaku puas, 2,3% sangat puas, 43% tidak puas, 7,7% sangat tidak puas dan sisanya 28,3% memilih netral.
50,7% responden mengaku tidak puas dan sangat tidak puas dengan gaji yang diterimanya selama 2021.
Dalam survei yang kami lakukan, gaji masih menjadi faktor utama yang menarik karyawan, baik untuk bergabung maupun bertahan.
Hal ini menjadi catatan penting bagi perusahaan untuk menyusun strategi rekrutmen di tahun 2022 ini.
Yang menarik adalah, untuk standar penawaran gaji sendiri sebenarnya tidak banyak perubahan jumlah yang terjadi. Artinya, tidak ada kenaikan penawaran gaji yang signifikan.
Namun demikian, benefit di luar gaji menjadi ajang persaingan baru. Beberapa contohnya seperti fasilitas keanggotaan di pusat kebugaran, asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga, hingga kemungkinan melakukan kerja jarak jauh.
Selama rekrutmen 2021 lalu, sebagian besar perusahaan juga tidak lagi menghentikan penerimaan karyawan baru, jumlahnya mencapai 55% dari keseluruhan responden.
Sementara itu, ada juga sebagian perusahaan yang masih menghentikan rekrutmennya untuk waktu yang tidak ditentukan (21,5%).
Hanya sebagian kecil perusahaan yang menghentikan rekrutmen selama 3 bulan, 6 bulan hingga 9 bulan pertama di tahun 2021, berturut-turut 3%, 3,8%, dan 2,5%.
Di tahun 2022 ini, melihat keadaan ekonomi semakin kondusif sepertinya rekrutmen akan lebih semarak lagi.
Artinya, persaingan untuk mendapatkan kandidat yang tepat akan semakin sengit mengingat lebih banyak perusahaan yang membuka lowongan.
Dalam rekrutmen 2021 lalu, ada beberapa keterampilan yang meningkat permintaannya.
Hal ini tentu tidak lepas dari perubahan pola bisnis perusahaan selama pandemi yang lebih banyak bergerak secara digital. Tidak heran, keterampilan insan digital yang menunjang proses ini menjadi sangat dicari.
Untuk hard skill, beberapa yang paling populer dalam rekrutmen 2021 lalu adalah:
Jika perusahaan Anda sedang mencari kandidat dengan keterampilan-keterampilan tersebut maka mesti bersiap untuk persaingan yang lebih ketat.
Selain itu, kandidat dengan soft skill berikut ini juga menjadi incaran perusahaan. Beberapa soft skill yang dimaksud adalah
Hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan merekrut karyawan.
Di samping soft skills di atas, keterampilan berbahasa seperti kemampuan Bahasa Inggris atau Mandarin juga semakin banyak dicari oleh perusahaan lain.
Kriteria ini bisa menjadi salah satu tolok ukur untuk memastikan karyawan yang direkrut bisa lincah beradaptasi dengan perubahan zaman.
Cari tahu insight soal tren rekrutmen dan gaji di 2021 secara keseluruhan, serta secara khusus pada 4 industri dengan pertumbuhan paling cepat di Indonesia dalam ebook terbaru Glints: Tren & Panduan Gaji 2022, gratis. Klik di bawah ini untuk mengunduh.
