Kepuasan kerja karyawan, seberapa besar prioritas Anda terhadap salah satu elemen dalam Service Profit Chain satu ini?
Tahukah Anda, Forbes melaporkan 83% karyawan mengaku merasa stres di tempat kerja. Di mana, alasan terbesarnya adalah karena masalah dengan rekan kerja (11%). Jika tidak ditangani dengan segera, situasi ini dapat menyebabkan grafik perputaran karyawan (turnover) yang tidak sehat dan tentu saja biaya besar di dalamnya.
Untuk membantu memahami pentingnya kepuasan kerja karyawan berikut cara mengukur dan meningkatkannya, berikut Glints for Employers rangkum ulasan lengkapnya untuk Anda.
Table of Contents
Toggle43% responden di dunia mengatakan bahwa memiliki pekerjaan yang berarti merupakan salah satu sumber kebahagiaan terbesar dalam hidup
-IPSOS Global Happiness Study 2020
Menurut Robbins dan Judge (2018), kepuasan kerja didefinisikan sebagai “perasaan positif atau evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh individu”. Secara umum, kepuasan kerja kryawan adalah kondisi emosional dan psikologis karyawan yang merujuk pada tingkat kepuasan mereka terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja di mana mereka bekerja.
Pada 1997 silam, Heskett, Sasser, dan Schlesinger mengembangkan sebuah teori yang mereka sebut sebagai Service Profit Chain. Dengan membalikkan pemikiran konvensional pada saat itu, mereka menemukan bahwa dengan menjaga kepuasan karyawan, secara gilirannya akan memastikan kepuasan pelanggan. Gabungan dari keduanya pun akhirnya akan mendorong peningkatan keuntungan bisnis.
Tidak hanya menyoal kepuasan pelanggan dan peningkatan keuntungan bisnis, kepuasan kerja karyawan juga memiliki manfaat seperti:
Jika karyawan Anda merasa bahagia dan merasa puas dengan peran dan pekerjaannya, mereka cenderung tidak tertarik mencari pekerjaan di tempat lain. Hal Ini tentu dapat menghemat waktu dan biaya yang dihabiskan untuk merekrut dan melatih karyawan baru. Terutama, untuk posisi teknis yang memerlukan waktu onboarding dan pelatihan cukup panjang.
Bukan rahasia lagi, employer branding sangat berperan besar dalam menemukan dan mempertahankan talenta terbaik. Jika Anda memiliki karyawan yang puas dan bahagia, mereka lebih cenderung loyal pada perusahaan. Hal ini kemudian dapat mendorong mereka untuk berbicara tentang hal baik perusahaan pada orang lain (word-of-mouth). Kekuatan testimonial ini tentu sangat membantu dalam membangun reputasi perusahaan yang positif.
Kepuasan kerja dapat memengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja sama dengan orang lain. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka cenderung lebih termotivasi untuk berkolaborasi dengan rekan kerja dan berpartisipasi dalam aktivitas kelompok. Dalam hal ini, karyawan termotivasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung satu sama lain guna mencapai tujuan perusahaan secara kolektif.
Kepuasan kerja dan employee engagement saling terkait erat. Hal ini karena karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka cenderung lebih terlibat dan antusias dalam pekerjaannya. Merasa bahwa kontribusinya bernilai, mereka tak segan memberikan upaya ekstra untuk meraih tujuan bersama perusahaan.
Banyak studi sebelumnya yang mencatat kompensasi dan gaji sebagai faktor utama penentu kepuasan kerja, salah satunya SHRM pada 2013 lalu. Namun yang terbaru, Boston Consulting Group melaporkan kini posisi pertama ditempati oleh rasa dihargai atas pekerjaan yang dilakukan.
Hal ini menunjukkan bahwa penghargaan dan apresiasi atas kontribusi karyawan kini lebih penting daripada gaji dan kompensasi finansial semata.
Berikut adalah 9 faktor utama yang menentukan kepuasan kerja karyawan:
1. Employee Satisfaction Survey
Employee Satisfaction Survey adalah salah satu cara mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap berbagai isu terkait pekerjaan mereka. Survei ini bisa dilakukan secara berkala, misalnya setiap tahun atau setiap dua minggu.
Beberapa topik yang ditanyakan dalam survei ini antara lain: budaya perusahaan, pengembangan karier, kepuasan kerja, kompensasi dan tunjangan, keterlibatan karyawan, dan kualitas kinerja.
2. Employee net promoter score (eNPS)
Employee Net Promoter Score (eNPS) adalah metode untuk mengukur seberapa besar kepuasan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan sehingga ingin merekomendasikannya kepada orang lain. Metode ini didasarkan pada konsep Net Promoter Score (NPS) yang awalnya digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan.
Skala eNPS biasanya dari 0-10, di mana karyawan diminta untuk memberikan skor dari 0-6 untuk mengindikasikan ketidakpuasan, 7-8 untuk netral, dan 9-10 untuk kepuasan. Skor eNPS dihitung dengan mengurangi presentase karyawan yang memberikan skor 0-6 dari presentase karyawan yang memberikan skor 9-10.
3. Employee satisfaction index (ESI)
Employee Satisfaction Index (ESI) adalah ukuran kuantitatif yang digunakan untuk menilai seberapa puas karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja mereka. ESI dapat dihitung dengan menggunakan data dari survei atau kuesioner.
ESI dapat memberikan informasi yang berguna kepada manajemen tentang kepuasan karyawan terhadap berbagai aspek pekerjaan. Mulai dari kualitas lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, kinerja manajemen, dan kesempatan pengembangan karir.
4. One-on-one meeting
One-on-one meeting adalah pertemuan antara seorang karyawan dan manajernya yang dilakukan secara rutin. Tujuannya untuk membahas kinerja karyawan, memberikan feedback, serta mendengarkan aspirasi atau masukan dari karyawan terkait dengan tugas dan lingkungan kerja.
Pertemuan ini dapat menjadi alat pengukur kepuasan kerja yang efektif karena memberikan kesempatan bagi karyawan untuk secara terbuka dan jujur berbagi perasaan mereka. Sehingga, memungkinkan atasan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memutuskan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
5. Suggestion box
Suggestion box adalah sebuah kotak atau wadah yang disediakan oleh perusahaan sebagai sarana bagi karyawan untuk memberikan masukan, saran, atau keluhan terkait dengan pekerjaan dan lingkungan kerja mereka. Tentu saja, prosesnya secara anonim.
Cara Meningkatkan Kepuasan Kerja
Berbicara tentang meningkatkan skor employee satisfaction, maka tak lepas dari employee engagement yang juga harus dibangun bersama. Ingin mengetahui strategi meningkatkan kedua faktor penting dalam manajemen satu ini langsung dari pakar dan praktisi?
Temukan selengkapnya dalam ebook eksklusif Glints: “Membangun Employee Bersama Pakar Ciptakan #BuildingBetterConnection”. Unduh untuk temukan insight menarik eksklusif di dalamnya, gratis!