853 views

Peran Quality Control (QC): 4 Contoh Jobdesk & Kualifikasinya

Nimas Mita
Nimas Mita
10 January 2025
jobdesk quality control

Mungkin Anda sering mendengar istilah quality control dalam proses produksi di pabrik atau industri lain. Jobdesk quality control bukan hanya soal memeriksa barang sebelum dikirim ke pelanggan.

Lebih dari itu, quality control (QC) menjaga standar mutu produk atau layanan agar sesuai spesifikasi perusahaan dan kebutuhan konsumen. 

Kali ini, Glints akan membahas seluk-beluk quality control, mulai dari pengertian, bedanya dengan quality assurance (QA), peran dan tugasnya, hingga keterampilan yang dibutuhkan.

Apa Itu Quality Control?

Quality control adalah sebuah sistem yang dibuat untuk memantau dan memeriksa produk atau layanan, memastikan kualitasnya sesuai standar yang ditetapkan. 

Istilah “kontrol” di sini menandakan adanya proses pengecekan yang intens, mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir. Dalam beberapa industri, QC juga mencakup pengujian sampel atau inspeksi acak di lini produksi.

Memiliki orang dengan job title sebagai quality control akan membantu perusahaan dalam mendeteksi cacat sejak awal, mencegah barang rusak mencapai konsumen, dan menjaga reputasi di mata pelanggan.

Sering terjadi kebingungan antara quality control (QC) dan quality assurance (QA). Keduanya sama-sama bertujuan menjaga kualitas, tetapi pendekatannya berbeda. 

Quality assurance lebih menitikberatkan pada proses pencegahan, bagaimana prosedur kerja dan standar operasional dijalankan dengan benar, sedangkan quality control fokus pada penemuan kesalahan atau cacat di produk akhir atau tahap produksi tertentu.

  • Quality Assurance (QA): Menyusun sistem, panduan, dan prosedur agar setiap tahap produksi memenuhi standar. Contohnya, QA membuat SOP (Standard Operating Procedure) yang mencegah cacat dari awal.
  • Quality Control (QC): Melakukan inspeksi nyata terhadap produk atau proses, memeriksa apakah ada kekurangan, lalu menindaklanjutinya. Contohnya, QC mengukur dimensi barang secara acak, menilai sesuai tidaknya dengan spesifikasi.

Singkatnya, QA bersifat preventif (menjamin proses berjalan baik), sementara QC bersifat korektif (menemukan dan mengatasi cacat atau kesalahan).

Peran dan Tugas Quality Control

Walaupun setiap perusahaan punya cara dan alat kerja berbeda, secara umum jobdesk QC meliputi:

Memeriksa Kualitas Bahan Baku

Banyak masalah produk muncul karena bahan baku tidak sesuai standar. QC biasanya melakukan pengecekan visual, pengujian di laboratorium (jika diperlukan), atau mengukur parameter tertentu sebelum bahan tersebut dipakai di lini produksi.

Menjalankan Pemeriksaan di Lini Produksi

Di sektor manufaktur, QC melakukan pengecekan berkala (misal, setiap beberapa jam sekali) untuk memastikan mesin dan prosesnya tidak menyimpang dari standar mutu.

Menginspeksi Produk Akhir

Pada tahap akhir produksi, QC mengambil sampel produk untuk diuji. Hasilnya akan menentukan apakah produk layak dilepas ke pasar atau perlu diperbaiki.

Dalam industri makanan, misalnya, job description dan tanggung jawab seorang QC adalah mencicipi rasa, memeriksa kemasan, dan mencocokkan tanggal kedaluwarsa.

Mencatat dan Menganalisis Data

Semua hasil pemeriksaan dicatat, entah secara manual atau dalam sistem komputer. Dari data ini, QC bisa menganalisis pola cacat, memeriksa tren, dan memberi masukan ke tim produksi untuk perbaikan.

Berkoordinasi dengan Tim Lain

QC tak bisa jalan sendiri. Mereka berkoordinasi dengan tim produksi, quality assurance, hingga manajemen puncak. Jika menemukan cacat berulang, QC akan melapor, sehingga langkah perbaikan bisa dijalankan.

Menindaklanjuti Produk Cacat

Bila ditemukan barang cacat, QC harus segera memisahkannya agar tidak tercampur dengan produk baik. Kadang QC juga memberi rekomendasi apakah barang cacat bisa diperbaiki atau harus dimusnahkan.

Dengan tanggung jawab sedemikian luas, QC menjadi garda terakhir yang menjamin kepuasan pelanggan. Tanpa QC yang sigap, cacat produk sulit dideteksi hingga pelanggan mengeluh, yang tentu saja merugikan reputasi perusahaan.

Baca juga: 7 Proses Rekrutmen Efektif Terkini: HR Harus Tahu!

Skill dan Kualifikasi Quality Control

Agar job desk quality control berjalan lancar, perusahaan umumnya mencari kandidat dengan keterampilan dan kualifikasi berikut:

Pemahaman Standar Mutu dan Prosedur

QC perlu mengerti berbagai standar mutu atau sertifikasi (mis. ISO 9001, HACCP), tergantung bidang usaha. Mereka juga harus paham SOP internal, agar inspeksi selaras dengan kebijakan perusahaan.

Ketelitian dan Disiplin

Mengukur dimensi barang, menimbang berat, atau memeriksa tanggal kedaluwarsa menuntut ketelitian. Kesalahan kecil bisa berarti ketidaksesuaian produk dalam skala massal.

Analisis dan Pemecahan Masalah

Ketika mendapati cacat, QC perlu menganalisis penyebabnya, apakah dari mesin, bahan baku, atau prosedur kerja. Penguasaan teknik root cause analysis dapat sangat membantu.

Komunikasi dan Koordinasi

QC kerap berkomunikasi dengan operator mesin, supervisor produksi, atau departemen lain. Kemampuan menyampaikan temuan dengan jelas memudahkan tindakan perbaikan.

Kemampuan Mengoperasikan Alat Uji atau Software

Tergantung industrinya, QC mungkin perlu memakai alat uji laboratorium, mikrometer, caliper, atau software khusus. Familiaritas dengan alat-alat ini mempercepat proses inspeksi.

Fleksibilitas Kerja

Terutama di pabrik yang beroperasi 24 jam, QC terkadang bekerja shift dan berurusan dengan target produksi ketat. Ketangguhan fisik dan mental diperlukan.

Baca juga: 10 Hard Skill dan Soft Skill yang Paling Dibutuhkan 5 Tahun Kedepan

4 Contoh Job Description Quality Control

Berikut empat contoh job description untuk posisi QC yang bisa Anda jadikan acuan ketika memasang iklan lowongan kerja.

1. Contoh Jobdesk Quality Control (Fresh Graduate) dalam Bahasa Indonesia

Judul Pekerjaan: Quality Control (Fresh Graduate)

Deskripsi Pekerjaan

  • Melakukan pengecekan visual terhadap bahan baku dan barang setengah jadi di lini produksi.
  • Mengikuti prosedur pengecekan sederhana (seperti pengukuran dimensi atau berat) untuk memastikan sesuai standar.
  • Mencatat hasil inspeksi harian dalam formulir atau sistem komputer.
  • Berkomunikasi dengan operator produksi jika ditemukan ketidaksesuaian, dan melapor ke atasan bila masalah berulang.
  • Membantu menyiapkan dokumen kelengkapan mutu saat ada audit internal.

Kualifikasi

  • Lulusan SMK/Diploma, lebih disukai jurusan teknik industri, kimia, atau sejenis.
  • Teliti dalam mencatat data dan bersedia mempelajari standar mutu yang berlaku di perusahaan.
  • Mampu berkoordinasi dengan rekan kerja, ramah, dan terbuka pada kritik.
  • Tidak diharuskan punya pengalaman, tetapi motivasi belajar tinggi sangat diutamakan.

2. Contoh Jobdesk Quality Control (Fresh Graduate) dalam Bahasa Inggris

Job Title: Quality Control (Fresh Graduate)

Job Description

  • Perform visual checks on raw materials and semi-finished products in the production line.
  • Follow simple inspection steps (e.g., measuring dimensions or weight) to ensure standard quality.
  • Record inspection results daily in forms or computer systems.
  • Communicate with production operators if any discrepancies are found, and report repeated issues to superiors.
  • Assist in preparing quality documents needed during internal audits.

Qualifications

  • High school diploma or associate degree (preferably in industrial engineering, chemistry, or related fields).
  • Detail-oriented in data recording and willing to learn applicable quality standards.
  • Good communication skills, cooperative attitude, and openness to feedback.
  • No experience required, but strong motivation to learn is highly valued.

3. Contoh Jobdesk Quality Control (Min. 1 Tahun Pengalaman) dalam Bahasa Indonesia

Judul Pekerjaan: Quality Control (Minimal 1 Tahun Pengalaman)

Deskripsi Pekerjaan

  • Menjalankan pemeriksaan kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir sesuai SOP internal dan standar mutu (misal ISO 9001).
  • Melakukan inspeksi mendalam dengan alat ukur (caliper, mikrometer) atau uji laboratorium sederhana jika diperlukan.
  • Menganalisis penyebab cacat dan menyampaikan saran perbaikan kepada tim produksi.
  • Mengevaluasi data inspeksi harian untuk mencari pola masalah yang sering muncul, lalu melaporkannya ke manajer QC.
  • Menyusun laporan rutin tentang kualitas produk, dan bekerja sama dengan tim QA dalam memperbarui SOP jika ada penyesuaian proses.

Kualifikasi

  • Pengalaman minimal satu tahun sebagai QC, lebih disukai di industri manufaktur atau makanan/minuman.
  • Mampu mengoperasikan alat ukur dan paham dasar manajemen mutu.
  • Teliti dan cepat tanggap bila ditemukan cacat produk.
  • Terbiasa bekerja dalam target produksi ketat dan mampu berkoordinasi dengan tim lintas departemen.

4. Contoh Jobdesk Quality Control (Min. 1 Tahun Pengalaman) dalam Bahasa Inggris

Job Title: Quality Control (Min. 1 Year Experience)

Job Description

  • Conduct quality checks on raw materials, production processes, and finished products based on internal SOP and relevant standards (e.g., ISO 9001).
  • Perform in-depth inspections using measurement tools (caliper, micrometer) or basic laboratory tests if needed.
  • Analyze defect causes and propose solutions to the production team.
  • Review daily inspection data to identify recurring issues, then report them to the QC manager.
  • Prepare regular product quality reports and coordinate with the QA team to update SOPs if process adjustments are required.

Qualifications

  • At least one year of experience in QC, preferably in manufacturing or food/beverage industries.
  • Able to operate measurement tools and understand basic quality management principles.
  • Detail-oriented and quick to respond if defects are found.
  • Comfortable working under tight production targets and collaborating with cross-department teams.

Tips Membuat Job Description Quality Control yang Baik dan Menarik

Sebelum menulis job description (jobdesc) untuk jobdesk quality control, penting untuk memahami apa saja hal yang dicari kandidat. QC bukan hanya soal memeriksa barang, tetapi juga menuntut kemampuan kerja sama, komunikasi, dan analisis. 

Bila jobdesc terlalu singkat atau abstrak, pelamar mungkin ragu apakah posisi ini sesuai minat mereka. Sebaliknya, jobdesc yang terlalu bertele-tele bisa membuat calon kandidat bingung. 

Berikut tips yang bisa membantu Anda merancang jobdesk Quality Control dengan jelas dan efektif.

1. Tulis Ruang Lingkup Pekerjaaan Sejelas Mungkin

Tuliskan detail tugas QC secara jelas, misalnya memeriksa bahan baku, memonitor proses produksi, hingga mencatat data cacat harian. Pastikan pelamar paham apa yang dikerjakan sehari-hari, mulai dari tahap awal sampai produk selesai.

Jika QC harus berkoordinasi dengan tim lain (misal QA atau supervisor produksi), sebutkan sejak awal.

2. Cantumkan Standar Mutu atau Sertifikasi

Sebutkan secara tegas jika perusahaan Anda menerapkan standar ISO 9001, HACCP, atau regulasi khusus. 

Jadi, kandidat tahu job desk Quality Control tak hanya memeriksa barang secara kasatmata, melainkan juga memastikan kepatuhan terhadap SOP dan aturan resmi.

Jelaskan pula apakah ada prosedur internal yang perlu diikuti, seperti pengetesan laboratorium khusus atau audit mingguan. 

Informasi ini membantu pelamar memahami bahwa QC harus memastikan setiap proses sesuai persyaratan regulasi maupun kebijakan perusahaan.

3. Jelaskan Skill Teknis dan Soft Skill

Pastikan Anda membuat penjelasan terkait keterampilan yang dibutuhkan seorang QC. Misalnya, QC memerlukan kemampuan mengoperasikan alat pengukur, seperti mikrometer atau caliper, serta mungkin software pengolah data. 

Jelaskan pula pentingnya komunikasi, karena QC harus melaporkan temuan cacat dan berkoordinasi dengan tim produksi atau atasan.

Jika perusahaan perlu QC yang mampu menganalisis data lebih lanjut, tuliskan kualifikasi seperti “mampu mengolah data mutu dengan Excel” atau “bisa membuat laporan harian secara detail.” Skill teknis dan soft skill sama-sama penting untuk peran ini.

4. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Efisien

Buat penjelasan jobdesc QC dalam kalimat pendek dan mudah dipahami. Hindari istilah teknis yang berbelit, atau beri penjelasan singkat jika benar-benar perlu mencantumkannya.

Contohnya, tuliskan “melakukan inspeksi berkala,” “mengambil sampel acak,” atau “mengecek kesesuaian dimensi produk” secara ringkas. Ini memudahkan pelamar langsung menangkap inti tugas QC tanpa bingung oleh kalimat panjang.

5. Tampilkan Keunggulan Bekerja di Perusahaan

Sebutkan manfaat yang QC dapat, seperti pelatihan rutin, jenjang karier di divisi mutu, atau bonus bagi tim QC yang sukses menurunkan tingkat cacat. Hal ini membuat kandidat merasa posisi QC di perusahaan Anda layak dilamar.

Jangan lupa beritahukan jika ada sistem shift atau jam kerja bergiliran, supaya pelamar tahu konsekuensi jadwal kerjanya. Informasi ini membantu kandidat menilai kesiapan mereka sebelum bergabung dengan tim QC.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menyusun jobdesc QC yang jelas, ringkas, dan tetap memikat bagi pelamar berkualitas. 

Sedang mencari QC teliti untuk menjaga mutu produk perusahaan Anda? Pasang lowongan kerja gratis di Glints dan rekrut kandidat terbaik yang siap meningkatkan standar mutu di bisnis Anda!

Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.