1,223 views

Transformasi Budaya Kerja ala Microsoft di Era Digital

Anggita Dwinda
Anggita Dwinda
December 31, 2020

Di era digital, setiap perusahaan membutuhkan transformasi budaya kerja agar sukses dalam industri yang berubah cepat. Salah satu perusahaan yang memberlakukan hal tersebut dan patut dicontoh adalah Microsoft.

Microsoft adalah perusahaan IT yang bermula dari pengembang operating system (OS) komputer, dari MS-DOS hingga Windows. Perusahaan yang didirikan Bill Gates ini kemudian berkembang menjadi raksasa teknologi yang hingga kini masih menguasai pasar perangkat lunak di dunia, dari cloud hingga Artificial Intelligence (AI).

Microsoft tidak hanya mengalami perkembangan bisnis yang mengagumkan dan selama puluhan tahun merajai industri software. Perusahaan dan semua subsidiary di seluruh dunia, termasuk Microsoft Indonesia, berhasil membangun budaya perusahaan yang sukses.

Microsoft menyarankan transformasi dimulai dari pekerja front line atau karyawan yang menjadi lini pertama yang berinteraksi dengan pelanggan. 

Pekerja garis depan adalah wajah dari perusahaan. Sikap dan perilaku mereka dalam berhubungan dengan konsumen mewakili merek dari produk dan layanan perusahaan. Dengan kata lain, karyawan front line adalah duta perusahaan yang nyata.

Transformasi budaya kerja bagi pekerja front line yang dimaksud adalah mengubah sistem kerja menjadi berbasis teknologi digital, seperti berikut ini. 

Eliminasi hambatan dan keterbatasan

Studi yang dilakukan Microsoft menyebutkan 76% pekerja mengaku mengalami keterbatasan dengan cara bekerja saat ini, ketika perangkat kerja hanya tersedia dengan akses di dalam kantor, yang membuat pekerjaan mereka tidak optimal ketika tidak sedang di kantor.

Karena itu, fleksibilitas dibutuhkan dengan dukungan teknologi yang memungkinkan setiap karyawan front line terhubung dan dapat menjalankan pekerjaannya secara kreatif tanpa hambatan ruang.

Dukungan teknologi kolaborasi 

Sebanyak 56% pekerja front line mengakui akses teknologi untuk kolaborasi sangat penting, terutama untuk memenuhi permintaan internal dan eksternal yang mendesak. Tanpa teknologi kolaborasi, tim tidak akan efektif menyelesaikan pekerjaan bersama.

Perusahaan perlu memberi perhatian dengan menyediakan tool yang dapat menunjang kolaborasi secara real-time, saat semua anggota tim terhubung dan dapat berpartisipasi setiap saat di mana saja.

Penguatan keamanan data bisnis

Kebutuhan atas sistem keamanan menjadi tinggi ketika data perusahaan dapat diakses dengan perangkat dari luar. Sebagai contoh, penggunaan perangkat mobile karyawan yang terhubung dengan data bisnis sangat berisiko tinggi apabila perangkat tersebut jatuh ke pihak lain atau pindah tangan. 

Dari hasil studi Microsoft, 89% responden bekerja menggunakan smartphone milik mereka, termasuk untuk mengakses data sensitif perusahaan. Karena itu, perusahaan perlu sistem yang aman melindungi data rahasia, tapi tetap memberi kemudahan akses bagi karyawan sehingga membuat front liner tetap produktif.

Transformasi proses kerja 

Kehadiran cloud computing telah mendorong proses otomatisasi dan digitalisasi. Penggunaan data real-time, biaya operasional yang rendah, risiko minimal, dan skalabilitas yang tinggi, membuat cloud menjadi solusi yang menawarkan kemudahan proses kerja.

Menggunakan cloud seperti memiliki komputer raksasa yang dapat dibawa ke mana-mana. Ini memudahkan setiap pekerja front line di mana pun dapat mengakses platform dengan cepat. 

Tranformasi budaya kerja berbasis teknologi digital memberikan dampak efisiensi. Tidak hanya di front line, tetapi juga dalam manajemen SDM, dari mulai penggunaan perangkat lunak HRIS, HR analytics, hingga software rekrutmen berbasis AI. 

Penggunaan teknologi berbasis AI memudahkan proses rekrutmen

Teknologi yang disebut terakhir mengefisienkan proses rekrutmen. Selain cepat dalam menyeleksi ratusan resume, otomatisasi proses seleksi juga menghasilkan kualitas rekrutmen yang bebas bias. Kandidat yang terpilih benar-benar memiliki kecocokan dengan kualifikasi peran yang dibutuhkan.

Software rekrutmen tersebut digunakan oleh TalentHunt, layanan headhunter dari Glints. TalentHunt memanfaatkan teknologi screening berbasis AI yang andal untuk menyaring top talent di database.

Algoritma akan menyeleksi resume kandidat secara otomatis berdasarkan kecocokan kata kunci job description, kemudian menyusun peringkat kandidat yang berkualifikasi. Selanjutnya, tim kami merekomendasikan kandidat yang paling sesuai dengan posisi yang Anda cari dalam waktu 2-3 minggu.

Merekrut dengan TalentHunt tidak hanya efisien, tetapi juga bergaransi sehingga Anda bebas risiko. Anda akan mendapat jaminan 90 hari penggantian kandidat tanpa biaya apabila karyawan baru yang kami rekomendasikan tidak cocok untuk peran yang Anda tawarkan. 

Glints adalah aplikasi lowongan kerja yang menyediakan platform untuk job posting gratis dan tanpa batas. Dengan membuat akun pengguna di https://employers.glints.id, Anda dapat memasang iklan gratis, lalu menyeleksi lamaran yang masuk untuk menemukan kandidat yang Anda inginkan.

(Penulis: Khairina)

Platform Rekrutmen Online - Job Portal Gratis - Headhunter Indonesia | Glints

Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.