Gaya Manajemen: Leadership Continuum

Leadership continuum atau kontinum kepemimpinan menyajikan serangkaian tipe perilaku pengambilan keputusan dalam organisasi bisnis yang berkisar di antara dua gaya manajemen yang bertolak belakang, yaitu otokratis dan demokratis. Kontinum ini diperkenalkan oleh Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt pada 1958.
Dalam leadership continuum tersebut, manajemen otokratis menempati titik ekstrem kiri yang bercirikan model kepemimpinan yang terpusat pada bos atau manajer. Sebaliknya, manajemen demokratis berada di titik ekstrem kanan yang ditandai dengan model kepemimpinan yang terpusat di tangan anak buah atau bawahan.
Tannenbaum dan Schmidt merinci tujuh tipe perilaku kepemimpinan dalam pengambilan keputusan di antara dua gaya manajemen di atas. Semakin ke kiri semakin besar kendali manajer. Sebaliknya, semakin ke kanan semakin besar kebebasan bawahan dalam menentukan keputusan di tim.
Dari tujuh perilaku tersebut, nomor –3 menunjukkan otoritas manajer cukup besar dalam membuat keputusan dalam tim meski dengan derajat yang berbeda, sementara bawahan/anggota tim memiliki peran sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Ini disebut juga pendekatan satu arah top-down.
Perilaku nomor 4 dan 5 adalah tipe moderat, di mana manajer tetap membuat keputusan, namun dengan meminta saran dan masukan dari tim. Ini merupakan model pendekatan dua arah dengan menekankan konsultasi.
Sedangkan nomor 6 dan 7 menunjukkan peran anggota tim yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan ini menekankan partisipasi atau pengambilan keputusan bersama dalam kelompok.
Jawabannya tergantung pada situasi yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti tipe organisasi, efektivitas tim, sifat masalah yang diputuskan, dan tekanan waktu.
Perilaku kepemimpinan dengan pendekatan top-down membutuhkan seorang manajer yang punya kepribadian kuat, serta memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan. Jika menginginkan pengambilan keputusan yang cepat dalam situasi mendesak atau mengenai pembagian tugas, maka gaya kepemimpinan ini lebih tepat.
Sementara itu, perilaku kepemimpinan partisipatif membutuhkan bawahan yang berkepribadian mandiri, siap memikul tanggung jawab, punya pengetahuan dan pengalaman menghadapi masalah, dan mampu mengidentifikasi tujuan organisasi. Jika ingin mencari ide terbaik mengenai inovasi dan pengembangan produk, gaya kepemimpinan ini lebih tepat.
Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah kepemimpinan yang sukses selalu didukung oleh tim yang hebat. Sedangkan, tim hebat terdiri atas karyawan yang tepat di posisi mereka. Karyawan yang tepat hanya diperoleh melalui rekrutmen yang efektif.
Jika tak memiliki sumber daya untuk menjalankan rekrutmen yang efektif, Anda dapat memercayakan pekerjaan ini pada Glints TalentHunt, platform rekrutmen yang memungkinkan Anda mendapatkan top talent secara cepat dengan biaya terjangkau.
TalentHunt telah membantu lebih dari 30.000 perusahaan dalam merekrut kandidat tepat untuk membangun tim yang hebat. Anda juga dapat mencoba jasa rekrutmen profesional ini di https://talenthunt.glints.id tanpa biaya di awal.
Kami memiliki proses rekrutmen yang singkat dan andal. Selain tim berdedikasi dan teknologi AI machine learning yang sanggup menyeleksi ribuan resume kandidat secara cepat, TalentHunt memiliki talent pool yang melimpah atau lebih dari 130.000 profil top talent dengan berbagai pengalaman yang telah dikurasi.
Merekrut dengan TalentHunt juga memiliki keuntungan. Anda mendapat garansi 90 hari penggantian kandidat gratis apabila kinerja mereka di bawah rata-rata atau tidak memuaskan. Anda tak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk merekrut ulang.
(Penulis: Ari Susanto)