6,627 views

5 Komponen Agility untuk Memenangkan Persaingan di Masa yang Tidak Menentu

Linggar
Linggar
July 28, 2022
5 Komponen Agility untuk Memenangkan Persaingan di Masa yang Tidak Menentu

Agility adalah istilah dalam bisnis yang diadopsi dari kata yang sama dalam atletis. Artinya, juga sama yaitu berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk bergerak lincah dan tangkas. 

Namun demikian, pengertian agility dalam bisnis, bukan hanya terbatas pada ketangkasan individu saja, melainkan cenderung pada kultur perusahaan sebagai organisasi. 

Dalam hal ini, agility dalam bisnis adalah kemampuannya sebagai organisasi, baik itu dari segi kepemimpinan, strategi, maupun corporate governance sehingga dapat memberikan nilai tambah pada para pemangku kepentingan yang beroperasi dalam masa yang tidak menentu, kompleks bahkan ambigu. 

Dalam hal ini beberapa indikator yang menunjukkan agility dalam bisnis adalah:

  • Kemampuan beradaptasi dengan cepat pada perubahan pasar – baik internal maupun eksternal
  • Solusi yang terpercaya melalui dokumentasi yang komprehensif
  • Kemampuan merespon dengan cepat dan fleksibel pada kebutuhan konsumen
  • Beradaptasi dan memimpin perubahan secara produktif dan efisien tanpa mengorbankan kualitas
  • Inovasi sehingga dapat terus bersaing

Artikel ini akan membahas komponen-komponen penting untuk membentuk agility di perusahaan. 

Agility adalah 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, agility adalah kemampuan organisasi untuk dapat beradaptasi dengan cepat dan efisien pada perubahan, baik dari sisi internal maupun eksternal. 

Kemampuan merespon dengan efektif dan efisien ini penting sekali bagi bisnis mengingat kesempatan dan tantangan yang datang baik dari dalam organisasi maupun lingkungan luar terus muncul. 

Perusahaan yang memiliki agility baik, cenderung dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dengan lebih baik dan juga mampu melakukan mitigasi risiko dengan lebih baik. Singkat kata, bisnis dengan agility yang baik memiliki kesempatan untuk bertahan bahkan memenangkan persaingan. 

67% responden setuju bahwa agility menjadi prioritas tinggi dalam organisasinya. 

Survei Deloitte, 2021.

Ke depan, perubahan dan ketidakpastian menjadi semakin niscaya. Inovasi di bidang teknologi yang bergerak dengan cepat misalnya meningkatkan ketidakpastian kebutuhan dan keinginan konsumen. 

Di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, organisasi yang memiliki ketangkasan mampu beradaptasi dengan lebih cepat dan efisien. Keduanya merupakan kunci untuk pelayanan optimal pada konsumen. 

Framework meningkatkan agility perusahaan

Kerangka kerja untuk meningkatkan agility di organisasi seperti perusahaan, diciptakan untuk membantu perusahaan bertahan dan memenangkan persaingan di kondisi yang berubah-ubah atau volatile, uncertain, complex, ambiguous (VUCA)

Kerangka kerja ini meliputi 5 komponen menyeluruh untuk memaksimalkan agility di dalam perusahaan:

  • Kepemimpinan
  • Strategi
  • Corporate governance
  • Sumber daya manusia (people)
  • Kultur perusahaan

Masing-masing aspek akan mempengaruhi cara operasional perusahaan dan terus berubah mengikuti kebutuhan konsumen serta pemangku kebijakan yang juga tidak pernah stagnan. 

Kepemimpinan 

Salah satu cara kepemimpinan adaptif atau agile leadership adalah dengan melahirkan sosok-sosok pemimpin di setiap level. 

Hal ini berangkat dari kepercayaan bahwa setiap individu memiliki potensi dan kemauan berkembang (growth mindset) sehingga dapat bersama-sama mencapai tujuan bersama. 

Hal ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan kepemimpinan tradisional yang cenderung pada berbasis pada perintah sehingga kepemimpinan terpusat. 

Kekurangan model kepemimpinan seperti ini adalah bawahan merasa bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan atasannya saja, alih-alih tujuan bersama. 

Hal ini juga berdampak pada kemampuan organisasi untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Kepemimpinan yang terdesentralisasi memungkinkan organisasi untuk lebih luwes menghadapi perubahan. 

Strategi 

Strategi bisnis memungkinkan organisasi untuk membangun, mendeskripsikan, beradaptasi dan mengimplementasikan rencana untuk mencapai satu atau lebih objektif. 

Agile strategy memungkinkan perencanaan yang lebih detail untuk merespon isu dengan lebih efisien sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan. 

Fleksibilitas dalam perencanaan juga penting untuk memastikan strategi yang ada terus relevan dengan tantangan dan kebutuhan operasional dalam kondisi VUCA. 

Kunci sukses agile strategy:

  • Kombinasi pembuatan strategi, eksekusi, dan fase adaptasi dalam proses yang terus diiterasi.
  • Penerapan strategi secara berkala dan uji berkala untuk evaluasi efektivitas dan perbaikannya
  • Terus mengevaluasi kondisi-kondisi eksternal yang mungkin mempengaruhi strategi yang telah dibuat
  • Memastikan sumber daya manusia yang ada selaras dengan strategi dan rencana

Corporate governance

Corporate governance menjadi kunci penting bagaimana strategi yang ada dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini karena corporate governance dapat didefinisikan sebagai struktur dan proses yang menjadi kerangka pengambilan keputusan. 

Poin kuncinya adalah adanya kontrol untuk memastikan transparansi proses dan performa di semua level, baik dari level organisasi hingga level individu, secara konsisten. 

Baca juga: 5 Prinsip Good Corporate Governance (GCG)

Sumber daya manusia

Sumber daya manusia yang memiliki agility adalah mereka yang memiliki keingintahuan dan kemauan untuk terus meningkatkan kompetensi dan kapabilitasnya baik melalui pelatihan maupun pengalaman. 

Mereka cenderung nyaman di organisasi yang agile karena pada dasarnya perusahaan seperti ini tidak pernah berhenti belajar.

Untuk mendukung individu-individu yang agile, perusahaan tidak bisa hanya berhenti pada menyiapkan program pelatihan dan pengembangan saja. Perusahaan juga perlu menyiapkan organisasinya pada suasana kerja yang memungkinkan kerja kolaboratif terjadi. 

Baca juga: Rekrutmen 101: Panduan Merekrut Kandidat untuk Rekruter dan Hiring Manager

Kultur 

Kultur perusahaan sering kali diibaratkan sebagai watak perusahaan itu sendiri, yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor mulai dari ukuran perusahaan, letak geografisnya, kepercayaan dan tentu saja nilai-nilai. 

Namun demikian, sumber daya manusia dan pengaruh eksternal juga memberikan warna pada budaya perusahaan. 

Budaya perusahaan yang agile memberikan seperangkat nilai inti, perilaku dan praktik yang dapat menjadi rujukan dalam kondisi VUCA. 

Kesuksesan implementasi budaya perusahaan akan sangat bergantung pada upaya promosi, dorongan, bahkan penerapan hadiah dan hukuman pada sumber daya manusianya di semua level secara konsisten. 

Agility adalah kemampuan penting bagi perusahaan untuk bertahan di situasi yang tidak menentu. Ada lima komponen penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yang ingin meningkatkan agility-nya yaitu dari segi kepemimpinan, strategi, corporate governance, sumber daya manusia dan juga budaya perusahaan.

Agar perusahaan menjadi benar-benar agile, sumber daya di dalamnya mesti adalah individu-individu yang agile, didukung dengan budaya perusahaan yang juga agile. Keduanya dapat terwujud melalui kepemimpinan, strategi dan corporate governance yang juga agile.


Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.