Kalau ada satu kata yang paling banyak disebut di lingkungan startup, mungkin itu adalah agility.
Agility atau kelincahan dianggap sebagai kunci kesuksesan transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang lebih lincah cenderung lebih sukses di era digital saat ini.
Ditambah lagi, kita tengah hidup di tengah perubahan cepat yang terus-menerus terjadi. Tanpa agility, tentu akan sulit beradaptasi dan mengejar kecepatan perubahan.
Dalam artikel kali ini, kita akan membicarakan bagaimana menciptakan tempat kerja yang agile sehingga lincah beradaptasi dengan perubahan serta efisien dan produktif.
Table of Contents
ToggleBetul bahwa tempat kerja yang memiliki agility adalah mereka yang bisa bereaksi dan menerapkan perubahan dengan cepat. Namun, makna tempat kerja yang memiliki agility juga bisa berarti lebih dari itu.
Pasca pandemi, ada lebih banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau jarak jauh, hal ini menjadi salah satu alasan semakin pentingnya untuk semakin lincah dan luwes dalam bekerja.
Salah satu wujud agility di masa ini adalah, kemampuan perusahaan untuk menciptakan sistem yang memungkinkan karyawannya bekerja jarak jauh dengan efisien dan tetap saling terkoneksi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mulai mengembangkan agility dalam perusahaan:
Dalam sistem kerja konvensional, sering kali yang diukur adalah seberapa banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja. Hal ini dianggap kurang mendukung keluwesan kerja.
Perusahaan yang mengukur kinerja menggunakan KPI atau pencapaian lain cenderung lebih bisa mengakomodasi kebutuhan untuk kerja yang fleksibel. Terlebih lagi saat ini, ketika kita bekerja jarak jauh.
Menggunakan tolok ukur kinerja seperti KPI juga akan memberikan autonomi kepada karyawan mengatur ritme kerjanya. Memiliki tolok ukur kinerja lebih dari sekadar lama jam kerja tentu memudahkan perusahaan untuk mengambil keputusan, mulai dari rekrutmen hingga pengembangan karyawan.
Untuk kondisi saat ini, ketika banyak perusahaan menerapkan kebijakan kerja jarak jauh, bantuan teknologi sangat penting. Mulai dari rekrutmen, operasional sehari-hari seperti presensi hingga manajemen proyek.
Teknologi memungkinkan kolaborasi dan kerja sama tetap dilakukan dengan baik meskipun masing-masing tidak berada di tempat yang sama.
Selain itu, teknologi juga memungkinkan perusahaan menggunakan anggaran yang ada dengan lebih efisien.
Proses rekrutmen juga memiliki peran yang penting untuk mengembangkan lingkungan kerja yang agile ini. Karyawan yang bertanggung jawab tentu lebih mudah diberikan autonomi dan kepercayaan untuk bekerja jarak jauh misalnya.
Kebutuhan pengusaha untuk membangun organisasi yang luwes menghadapi perubahan membuat kandidat yang memiliki softskill ini juga paling dicari. Dalam Panduan dan Tren Gaji 2022, disebutkan bahwa 46% rekruter dari 49 negara cenderung memilih kandidat yang memiliki learning agility.
Baca juga: Memasuki 2022, Bagaimana Tren Gaji dan Rekrutmen?
Beberapa kualitas di bawah ini, menjadi indikasi bahwa kandidat yang Anda rekrut dapat beradaptasi dengan mudah pada perubahan: