90% Tenaga Kerja Pabrik Manufaktur Tak Kompeten, 5 Cara Atasinya
Ketika industri manufaktur Indonesia merayakan ekspansi berkelanjutan, di balik kemenangan tersebut tersembunyi tantangan yang semakin mendalam: kekurangan tenaga kerja pabrik terampil. Dalam beberapa dekade terakhir, sektor industri telah merasakan dampak dari populasi yang semakin tua dan ketidakcukupan keterampilan di kalangan generasi muda.
Namun, kedua masalah ini menjadi semakin parah dengan kedatangan pandemi Covid-19. Ketidakpastian ekonomi, pergolakan pasar kerja, dan perubahan pola kerja yang disebabkan oleh pandemi telah memperparah kekurangan tenaga kerja pabrik terampil di sektor ini.
Lalu, bagaimana cara mengatasi sekaligus meregenerasi industri konvensional ini?
Indeks PMI Manufaktur Indonesia untuk April 2023 menunjukkan ekspansi yang berlanjut, mencerminkan pertumbuhan konsisten selama 20 bulan berturut-turut. Dengan PMI berdiri di angka 52,7, peningkatan dari 51,9 bulan sebelumnya, kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia semakin jelas.
Menariknya, negara seperti Thailand, Myanmar, dan Filipina juga melaporkan ekspansi di PMI mereka masing-masing. Menteri Airlangga Hartarto menekankan pentingnya pertumbuhan ini, mencatat lonjakan dalam output produksi, pesanan baru, dan aktivitas pembelian. Kinerja kuat ini telah mendorong sentimen bisnis optimis, bahkan yang paling kuat sejak November 2022.
Salah satu rintangan utama untuk sektor manufaktur di Indonesia adalah kurangnya tenaga kerja terampil. Sekitar 90% dari tenaga kerja manufaktur disebut tidak memiliki keterampilan khusus, dengan hanya 0,5% yang memiliki keterampilan khusus. Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Kiki Verico, mengatakan investasi memang dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Meski begitu, itu bukan satu-satunya solusi. Dia juga menekankan kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk beralih ke ekonomi hijau.
Di pasar global, produk yang tidak ramah lingkungan sulit diterima. Untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, kolaborasi dengan negara lain sangatlah penting. Berdasarkan sebuah studi, negara seperti Vietnam, Filipina, dan Pakistan dapat membentuk jaringan produksi dengan Indonesia, sementara Korea Selatan dan Australia bisa menjadi mitra investasi potensial. Selain itu, saat bangsa pulih dari pandemi Covid-19, ada kebutuhan untuk diversifikasi ke cabang manufaktur lainnya dan mengadopsi tren teknologi, terutama yang terkait dengan industri hijau.
Mengorganisir lokakarya dan seminar industri spesifik dapat menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau profesional berpengalaman. Dalam acara-acara ini, perusahaan dapat menghadirkan pemateri dari kalangan internal yang membahas topik terkini seputar industri manufaktur, inovasi teknologi, dan proyek masa depan. Melalui diskusi interaktif dan sesi tanya jawab, perusahaan dapat membangun hubungan dengan kandidat potensial dan memperkenalkan potensi karier yang tersedia.
Memanfaatkan jaringan internal karyawan adalah salah satu metode rekrutmen yang paling efektif. Karyawan yang sudah ada memiliki pemahaman tentang kultur perusahaan dan standar kualitas yang diharapkan. Dengan menyediakan insentif, seperti bonus atau hadiah, kepada karyawan yang merekomendasikan kandidat berpengalaman yang berhasil direkrut dan bertahan selama periode tertentu, perusahaan dapat memotivasi karyawan untuk membantu dalam proses perekrutan.
Job fair yang dikhususkan untuk posisi senior dan eksekutif memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mempresentasikan dirinya sebagai tempat yang menarik bagi profesional berpengalaman. Melalui interaksi langsung dengan tim HR dan manajemen senior, calon kandidat dapat mendapatkan gambaran yang jelas tentang peran dan tanggung jawab yang ditawarkan, serta visi dan misi perusahaan dalam jangka panjang.
Dalam dunia yang semakin terkoneksi, tim HR perlu aktif dalam mencari kandidat berpengalaman. Menggunakan platform profesional, seperti LinkedIn, tim HR dapat menemukan dan mendekati kandidat yang memiliki latar belakang dan keahlian yang sesuai. Pendekatan proaktif ini menunjukkan kepada kandidat bahwa perusahaan serius mempertimbangkan mereka dan menghargai kemampuan serta pengalaman mereka.
Deskripsi: Agen perekrutan yang spesialis dalam industri manufaktur memiliki akses ke database profesional berpengalaman yang mungkin sulit untuk dicapai melalui metode perekrutan tradisional. Selain itu, mereka memiliki keahlian dalam menilai kualifikasi dan kemampuan kandidat, memastikan bahwa hanya kandidat terbaik yang diajukan. Bekerjasama dengan rekruter profesional dapat mempersingkat proses perekrutan dan meningkatkan kemungkinan menemukan kandidat yang tepat.
Dengan pendekatan dan strategi yang terukur dan fokus, industri manufaktur di Indonesia memiliki peluang yang lebih baik untuk menarik dan merekrut profesional senior berpengalaman yang dapat membantu meningkatkan daya saing dan inovasi dalam sektor ini.
Dalam menghadapi tantangan kompleks perekrutan di industri manufaktur, penting bagi perusahaan untuk memastikan mengambil pendekatan yang tepat. Menarik tenaga kerja senior dan eksekutif membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan industri dan keterampilan khusus yang diperlukan. Sebagai perusahaan, Anda membutuhkan sumber daya dan strategi yang tepat untuk menemukan kandidat yang paling sesuai.
Jadi, mengapa Anda tidak berkolaborasi dengan ahli di bidang ini?
Glints for Employers memiliki akses 5 juta basis data untuk talenta senior dan eksekutif berkualitas tinggi. Dengan pengalaman dan keahlian kami dalam industri manufaktur, tim rekruter profesional Glints siap membantu Anda mengidentifikasi, menilai, dan merekrut kandidat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda.
Jangan biarkan perusahaan Anda tertinggal dalam persaingan, mulai konsultasi gratis hari ini!
