2,391 views

Strategi Rekrutmen 2022 Menarik Kandidat Berkualitas #DariPakar

Meidiana Aprilliani
Meidiana Aprilliani
September 16, 2022
strategi rekrutmen 2022 employer branding dan benefit karyawan
strategi rekrutmen 2022 employer branding dan benefit karyawan

Strategi rekrutmen di 2022 kini telah bergerak dinamis dari tren di 2021 lalu. Kebutuhan akan kandidat berkualitas yang kian tinggi menggerakkan berbagai formula baru dalam strategi HR saat ini. Mulai dari pengembangan employer branding, hingga perencanaan benefit karyawan yang kini nyatanya jadi fokus kandidat ‘emas’ di pasar. 

Untuk membahas strategi rekrutmen ini lebih dalam, Glints dalam GlintsTalk x Aigis: Attracting Top Talents and Avoid Salary War membawa penjabaran langsung dari pakar rekrutmen untuk Anda. 


Strategi Rekrutmen 2021 vs 2022: Pandemi Merubah ‘Kacamata’ HR

Memasuki peralihan dari pandemi ke endemi, 2021 ke 2022, banyak tren HR yang kemudian ikut bergerak dinamis. Ninien Irnawati, Team Representative Glints Indonesia yang sudah berkarier di dunia HR selama lebih dari 15 tahun, memaparkan pandangannya. Menurutnya tren lingkungan kerja yang berkembang di 2021 adalah tentang fleksibilitas, human-centric, dan transformasi digital. 

strategi rekrutmen 2022 employer branding dan benefit karyawan

“Kita jadi lebih human-centric. Kita jadi lebih fokus on empathy, care,  well-being karena kondisi pandemi di luar sana masih belum menentu. Kita maunya semua orang baik-baik saja di perusahaan kita.”

Sedangkan, tren HR di 2022 bergerak ke arah maraknya kebutuhkan pengembangan skill dan karier, pola kerja hybrid, perancangan kompensasi dan tunjangan yang inovatif, hingga kebutuhan talent platform yang semakin tinggi.

“Ketika ekonomi lebih berkembang lagi (di 2022), mulai perusahaan bergerak untuk mencari lebih banyak orang, walaupun di luar sana yang namanya talent masih ada limitasi,” ujarnya.

Baca juga: 5 Strategi Jitu Merekrut Fresh Graduate Berkualitas

Identifikasi Top Talent, Bagaimana Tren Merekrut Mereka Saat Ini?

Memiliki talenta berkualitas dalam tim kini kian krusial, begitupun yang disadari Kezia Mariska, HR Manager Garis Temu. Dalam menentukan apakah seorang kandidat maupun karyawan yang sudah bergabung, adalah ‘gold talent’, Kenzia membaginya dalam dua tahapan. 

Pertama, tahap Before Recruitment dengan Competence, Character-Culture, dan Chemistry yang menjadi indikator penentunya. Sedangkan, tahap ‘After Recruitment’ terdapat 360 Review dan GT’s 9 Core Values sebagai alat ukur kinerja talenta mereka. 

“Kita juga melihat apakah di pekerjaannya dia bukan cuma doing the bear minimum, tapi juga bisa ‘done +1’, jadi beyond dari apa yang bisa dia lakukan. Jadi ini adalah salah satu karakter atau ciri dia itu superstar-nya di GT.”

Di sisi lain, Ninien pun menambahkan pentingnya perusahaan menyadari kekuatan employer branding mereka. Mengingat pasar tenaga kerja yang kian kompetitif dan keberadaan top talent yang tersembunyi karena aktivitas mencari peluang pekerjaan baru yang pasif. 

“Para top talent itu justru biasanya tidak mencari (pekerjaan baru), tapi kita yang mencari mereka. Sehingga kita harus bisa getting their attention.”

Baca juga: 7 Background Check Ini Hindari Bad Hire dan Rekrut Kandidat Tepat

Tantangan Merekrut Kandidat Berkualitas di 2022

1. Sulit Menarik Perhatian Top Talent

Memiliki ‘nilai’ yang tinggi, menurut Ninien top talent umumnya tidak aktif mencari peluang baru. Sebaliknya, mereka yang ramai dihujani tawaran peluang baru. Artinya, perusahaan harus sekuat mungkin untuk mempertahankan mereka, salah satunya dengan employer branding yang baik. 

“Karena kalau employee memiliki experience yang baik, dia punya engagement yang baik juga dengan perusahaan. Mereka juga akan sharing itu (di media sosial).”

2. Top Talent Miliki Kekuatan ‘Memilih’

Memiliki kekuatan untuk memilih peluang baru yang sesuai dengan nilai mereka, adalah salah satu tantangan lainnya dalam merekrut top talent. Karenanya, perusahaan yang ingin mereka bergabung harus memastikan impresi yang baik sejak awal rekrutmen. 

“Pastikan rekrutmen proses tidak berbelit-belit dan cepat, karena biasanya kandidat yang kita approach mereka sibuk.”

3. Minimnya Talent Pool dalam Talent War yang Sengit

Ninien pun menyadari bahwa talent war yang terjadi saat ini tidak bisa dihindari. Meski begitu, perusahaan harus tetap kompetitif dalam merancang strategi HR-nya. 

“Kita harus punya pipeline potential talent, dan kita bisa menggunakan employees network kita untuk mencari karyawan-karyawan baru. Jadi ada referral program.”


Jenis Employee Benefit yang Diburu Saat Ini, Sudah Tahu?

Dalam bincang GlintsTalk x Aigis: Attracting Top Talents and Avoid Salary War, Ninien dan Kezia menjabarkan beberapa jenis employee benefit yang ‘naik daun’ saat ini, di antaranya adalah:

1. Mental Health Benefit

2. Sabbatical Leave

3. Company-funded WFA

Meski begitu, Ninien Irnawati, Team Representative Glints Indonesia dalam bincang GlintsTalk x Aigis: Attracting Top Talents and Avoid Salary War, mengatakan perusahaan harus sadar akan tren yang berkembang di pasar sebelum menawarkan benefit.

“Tentu saja kita harus lihat tren yang sedang berkembang di pasar seperti apa. Contohnya, pada saat WFH kan sudah berkurang masa-masa makan bareng di luar sebulan sekali atau team dinner. Nah, kita bisa coba diganti dengan virtual dinner yang bisa di-reimburse,” ujarnya. 

Turut menambahkan, Kezia memberikan salah satu cara untuk membaca tren employee benefit yang ada. Dengar pendapat pada saat interview kandidat adalah cara yang dilakukannya. 

“Aku kan banyak interview, aku juga banyak dapat masukan dari teman-teman yang apply ke GT. Aku juga tanya biasanya di kantor lama gimana, disitulah kita dapat insight-insight (dari mereka),” jelasnya. 

Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.