Teknologi HR

7 Teknologi HR untuk Rekrutmen Efisien di 2023: Chatbot hingga VR

Seiring berjalannya revolusi Industri 5.0 yang semakin mendekat, kapabilitas teknologi HR untuk rekrutmen sudah bukan lagi sekadar imajinasi.

Dari chatbot yang responsif hingga simulasi realitas virtual (VR), teknologi kini memungkinkan rekruter untuk melakukan seleksi kandidat dengan tingkat presisi dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini juga turut memangkas waktu dan biaya rekrutmen serta pengambilan keputusan yang lebih baik.

Lalu, apa saja tren teknologi HR yang penting untuk Anda ikuti di tahun ini? Simak ulasan lengkap yang telah Glints for Employers rangkum berikut ini. 


7 Contoh Teknologi HR yang Memperkuat Rekrutmen

1. Chatbots

Bayangkan sebuah sistem yang bisa menjawab pertanyaan dari calon karyawan seketika, 24/7, tanpa henti. Itulah yang ditawarkan oleh teknologi chatbot. Laporan IBM menyatakan chatbot dapat menangani hingga 80% pertanyaan umum. Teknologi ini dapat membantu rekruter dalam melakukan penyaringan awal, bahkan memberikan update langsung kepada pelamar mengenai status lamaran mereka. 


2. Virtual Reality (VR)

VR bukan lagi sekadar alat hiburan—ia adalah revolusi dalam proses seleksi. Dengan VR, rekruter dapat memasukkan pelamar ke dalam simulasi pekerjaan yang sebenarnya. Hal ini dapat memberikan gambaran mendalam mengenai bagaimana pelamar menangani tugas dan bekerja dalam tim.


3. Blockchain

Blockchain menawarkan keamanan dan transparansi dalam verifikasi data. Rekruter bisa mendapatkan data pelamar yang telah diverifikasi mulai dari riwayat gaji hingga sertifikat pelatihan. Semuanya disimpan dengan enkripsi yang kuat dan sesuai regulasi keamanan data.


4. Talent Management Software

Ada berbagai jenis perangkat lunak manajemen bakat. Mulai dari sistem pelacakan pelamar yang menggunakan kecerdasan buatan untuk memilah resume, hingga employee referral software yang memanfaatkan jejaring internal perusahaan untuk menemukan talenta yang sesuai.


5. Rekrutmen Mobile

Dalam dunia yang semakin mobile, penting untuk memastikan bahwa platform rekrutmen Anda dapat diakses dengan mudah melalui smartphone. Menurut data dari Statcounter, lebih dari 60% lalu lintas internet kini berasal dari perangkat mobile. Hal ini menjadikan optimasi mobile bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.


6. Wawancara Video

Metode ini mempercepat proses wawancara dengan memungkinkan rekruter dan kandidat untuk bertemu dalam setting virtual. Ini mempermudah penjadwalan dan memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat merespons kandidat yang berkualitas.


7. Pemasaran Rekrutmen Otomatis

Tidak cukup hanya memposting lowongan pekerjaan dan berharap talenta terbaik akan datang. Di era digital ini, pemasaran rekrutmen otomatis menjadi alat yang sangat berharga. Teknologi ini memanfaatkan data dan analitika untuk menjangkau kandidat yang paling potensial dalam berbagai platform daring.


Apakah Media Sosial Termasuk HR Teknologi yang Perlu Diimplementasi?

Sebuah survei dari CareerBuilder pada 2018 menyatakan bahwa 70% perusahaan memeriksa profil media sosial pelamar sebagai bagian dari proses seleksi mereka. Lebih mengejutkan lagi, 54% dari perusahaan-perusahaan tersebut telah menolak pelamar berdasarkan apa yang mereka temukan di media sosial.

Namun, kecenderungan ini memiliki sisi lain yang lebih kompleks. Banyak informasi di media sosial adalah data yang secara etis seharusnya tidak dijadikan pertimbangan evaluasi. Chad Van Iddekinge, profesor di University of Iowa, mengatakan bahwa banyak rekruter menyukai media sosial karena memungkinkan mereka menemukan informasi yang tidak boleh mereka tanyakan dalam wawancara. Padahal, kriteria seleksi seharusnya difokuskan pada perilaku di tempat kerja, bukan kehidupan pribadi. 

“Jika Anda membiarkan hiring manager menyelidiki media sosial pelamar, itu akan menimbulkan potensi bias.”

-Atta Tarki, CEO ECA Partners

Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar manajer perekrutan harus menahan diri untuk tidak terlalu asyik menyelidiki halaman media sosial pelamar. Seperti yang dikatakan oleh Van Iddekinge, informasi dari media sosial bukanlah tidak penting. Namun perlu diingat masih ada banyak area abu-abu yang tidak bisa divalidasi hanya melalui media sosial. 

Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana teknologi HR bisa menjadi kekuatan pendorong bisnis Anda, e-book “Strategi Memenangkan Bisnis dengan Teknologi HR” akan memberikan panduan yang komprehensif. 

Di dalamnya, Anda akan menemukan informasi yang berharga mengenai bagaimana teknologi HR dapat membantu perusahaan Anda menjadi pemain utama di arena yang semakin kompetitif.

Unduh sekarang untuk mengoptimalkan proses HR dan memastikan bahwa Anda selalu satu langkah lebih maju dari kompetitor!


Meidiana Aprilliani

Recent Posts

Peran AI di Dunia Kerja Semakin Disorot: Microsoft hingga Apple Dorong Keterampilan & Implementasi AI

Adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) kian berkembang dan telah mengubah lanskap dunia kerja. Hasil survei…

2 weeks ago

Merekrut Kandidat Level Senior & Eksekutif, Butuhkan Strategi Berbeda?

Menurut studi Deloitte dan The Manufacturing Institute, menemukan talenta berkualitas dengan keterampilan yang tepat kini…

2 weeks ago

Panduan Menyusun Struktur Kompensasi Kompetitif Talenta Senior & Eksekutif

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, struktur kompensasi menjadi salah satu pilar utama dalam menarik,…

2 weeks ago

Membangun Employer Branding: Strategi Menarik Kandidat Senior Level di Industri Finance

Menarik kandidat untuk level senior, manajer bahkan eksekutif selalu menjadi tantangan di semua industri, termasuk…

2 weeks ago

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

2 weeks ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

3 weeks ago