1,664 views

7 Background Check Ini Hindari Bad Hire dan Rekrut Kandidat Tepat

Meidiana Aprilliani
Meidiana Aprilliani
March 25, 2022
background check dan referal check efektif

Background check adalah sebuah tahapan screening yang dilakukan pada proses rekrutmen. Namun, menurut Sterling’s 2016 Background Screening Trends and Best Practices Report ada 40% responden masih tidak melakukan background check. Meski begitu, 25% dari persentase ini ternyata bersiap untuk melakukannya di tahun depan.

Di sisi lain, strategi rekrutmen yang tidak tepat dapat menghantarkan perusahaan pada bad recruitment. Melansir Topgrading, biaya akibat bad hire setara dengan 5 hingga 27 kali lipat gaji aktual karyawan tersebut. Tidak hanya itu, keputusan perekrutan yang buruk juga berdampak pada moral karyawan dan dapat menempatkan perusahaan pada risiko litigasi.

Mengapa Background dan Reference Check Penting?

Pernahkah Anda sangat tertarik dengan resume hingga jawaban interview seorang kandidat? 

Tunggu dulu, belum tentu hal-hal yang Anda lihat tersebut akurat. Akan menjadi lebih bijaksana untuk melakukan pemeriksaan latar belakang dan referensi untuk memastikan semua informasi yang diberikan memang akurat. 

Background check umumnya mencakup konfirmasi identitas kandidat, verifikasi riwayat pendidikan dan pekerjaan, hingga riwayat kriminalitas. Lewat pemeriksaan ini, rekruter akan mendapat gambaran yang lebih lengkap tentang profil kandidat. Background check juga berfungsi untuk memverifikasi keakuratan informasi yang diberikan oleh pelamar tentang pengalaman, pendidikan, dan kualifikasi mereka.

Menurut Recruitment Consultant HR à la carte Inc., Tamp Campbell Trant, background check dapat meningkatkan kualitas pelamar secara keseluruhan, mengurangi biaya yang terkait bad hire, dan pada akhirnya dapat menghindari risiko litigasi di masa depan. 

Hal serupa dikatakan oleh Noor Laily Alviani, Assistant Talent Acquisition Manager Glints. Menurutnya, penerapan background check menjadi kian penting ketika perusahaan merekrut untuk posisi di level manajerial atau senior. 

“Penting banget, terutama untuk senior hire. Karena kalau kita hire untuk posisi senior kan cukup krusial.”

Jadi, melakukan strategi screening satu ini tentu jadi pilihan baik dibandingkan harus berhadapan dengan pergantian karyawan terus menerus, bukan?

Baca juga: Jenis Background Check Kandidat yang Umum Dilakukan Perusahaan Global
background check dan referal check efektif

Strategi Background Check Untuk Rekrut Kandidat Ideal Menurut Pakar

1. Validasi Pendidikan Kandidat

Dalam wawancara bersama Talent Acquisition Business Partner Gojek, Khairunnisa Della Egaputri, saatnya marak terjadi pemalsuan resume oleh kandidat. Salah satunya terkait pendidikan. Della, sapaan akrabnya, kemudian menuturkan bahwa Anda dapat memvalidasi pendidikan kandidat melalui big data seperti Ristekdikti. 

2. Interaksi di Sosial Media

Media sosial juga menjadi hal yang bisa anda screening dalam proses ini. Melalui sosial media kandidat, perusahaan dapat mengetahui bagaimana interaksi kandidat pada sebuah isu, cara pandang mereka, gaya komunikasi, dan lain-lain. Menurut Della, melalui media sosial, rekruter juga dapat mempertimbangkan apakah ada risky attitude yang dimiliki kandidat.

“Contohnya, dia pernah tweet tentang rasisme,  provokator, atau menjelek-jelekkan bosnya. Itukan risky attitude untuk bisa kita hire,” ujar Della.

3. Riwayat Kriminalitas

Melansir SHRM, salah satu alasan utama untuk melakukan pemeriksaan latar belakang dan referensi adalah untuk menghindari kerugian atau tanggung jawab hukum kepada pemberi kerja. Untuk itu, Della mengatakan bahwa riwayat kriminalitas kandidat bisa ikut Anda validasi melalui internet demi kenyamanan Anda sebagai pemberi kerja. 

4. Lakukan Reference Check

Berbeda dengan cara screening di atas, reference check dilakukan dengan mendapatkan informasi dari rekan kerja kandidat. Ada berbagai informasi yang bisa Anda gali selama melakukan reference check

Mostly, kita nanya soal claim (kandidat), kekuatan dia, hal apa saja yang masih kurang dan harus di improve lagi,” ujar Della.

Ia juga menambahkan, ada beberapa pertanyaan lainnya terkait kesulitan selama bekerja dengan referal, bagaimana cara mengatasinya, dan apakah referal secara keseluruhan merekomendasikan kandidat untuk Anda rekrut. Sejalan dengan ini, Avi pun mengatakan bahwa reference check dapat membuat rekruter mendapatkan perspektif lebih luas tentang kandidat.

“Kita bisa dapet wider prespective, benar-benar 360 prespective dari orang-orang yang sudah pernah bekerja dengan dia.”

Noor Laily Alviani, Assistant Talent Acquisition Manager Glints

Meski begitu, Della menambahkan bahwa reference check tidak dapat benar-benar menjadi acuan untuk mengambil keputusan rekrutmen. Hal ini karena informasi dari reference check sifatnya adalah sebagai informasi tambahan. 

“Tidak benar-benar relly 100% dari hasil reference check. Reference check sifatnya hanya additional insight saja.”

Khairunnisa Della Egaputri, Talent Acquisition Business Partner Gojek

5. Validasi Job Responsibility, Scope, dan Achievement

Masih dalam tahap refence check, Della menuturkan bahwa validasi job responsibility, scope, dan achievement juga perlu dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kualifikasi kandidat di pekerjaan sebelumnya memang sesuai dengan apa yang kandidat sampaikan dan perusahaan butuhkan. 

“Misalnya kalau aku lagi hire talent acquisition, aku carinya yang pernah merekrut se-Asia Tenggara. Tapi ternyata ketika reference check, dia cuma pernah handle Indonesia. Itukan enggak allign ya sama yang kita cari,” ujar Della. 

6. Menghindari Opini Subjektif, Bias, dan Personal

Saat melakukan validasi melalui referal kandidat, penting untuk memastikan rekruter tidak menggiring pertanyaan pada jawaban subjektif tertentu. Selain itu, rekruter juga harus tetap netral dengan tidak terpengaruh dan menerima begitu saja jawaban yang bersifat subjektif, personal, dan bias. 

“Kita harus menghindari yang namanya personal opinion dan bersifat subjektif. Kita harus focusing on fact.” 

Khairunnisa Della Egaputri, Talent Acquisition Business Partner Gojek 

7. Bagaimana Jika Refensi Kandidat Menunjukan Testimoni Negatif?

Masuk ke tahap reference check sejatinya adalah tahapan terakhir menuju offering letter. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan hasil pada tahap reference check ini ternyata bersifat negatif dan berisiko untuk perusahaan. 

“Aku punya pengalaman melakukan reject ketika reference chek. Padahal, reference check kan udh tahapan akhir banget ya sebenarnya,” ujar Avi. 

Meski begitu, Avi, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa rekruter harus tetap mempertimbangkan apakah feedback negatif tersebut krusial atau tidak. 

“Tergantung reflek yang kita rasakan dari reference. Apakah hal itu cukup krusial, atau hal itu memvalidasi keraguan kita ketika interview,” tambah Avi.


Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.