E-book Gratis

Restrukturisasi Perusahaan yang Efektif di 2023

Restrukturisasi perusahaan menjadi topik populer sejak awal 2022 lalu, khususnya menyangkut startup. Baik raksasa teknologi dunia hingga perusahaan rintisan lokal Tanah Air, silih berganti mengumumkan keputusan tak mudah ini.

Meski tak mudah, restrukturisasi yang efektif dan matang dapat membawa pada kemandirian bisnis dan pembentukan tim ideal. Tentu tak mudah, namun Glints for Employers berhasil merangkum strategi restrukturisasi perusahaan yang efektif langsung dari business leader dan investor terkemuka untuk Anda.

Fenomena Bubble Burst Pada Startup

Sebelum restrukturisasi perusahaan berdatangan, masih ingatkah Anda ramainya investor ventura yang berlomba-lomba mengucurkan dana untuk startup di sana-sini sebelum 2022?

Selama periode ini, banyak pendiri perusahaan membuat dan mengembangkan operasi masif dengan memanfaatkan unit economics yang tidak menguntungkan untuk berkembang. Hal ini kian diperburuk karena banyak pendiri perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif yang cukup sebagai ‘panglima perang‘.

Dalam wawancara eksklusif bersama Glints, Founding Partner Monk’s Hill Venture, Peng T.Ong, mengatakan teknologi kehilangan arah ketika pertumbuhan super cepat berbasis unit economics yang negatif (negative blitzscaling), menjadi skenario standar dalam mengejar keberhasilan.

“Dalam beberapa waktu terakhir, perusahaan yang berkembang sangat cepat menjadi korban karena
laporan keuangan palsu, subsidi penjualan, dan inflasi top line. Ketika pendanaan berhenti, akibat yang terjadi adalah bencana.”

Dampaknya Buble Burst dan Rencana Restrukturisasi

Ketika 2022 di mulai, era easy money untuk startup pun berakhir. Kuncuran modal ventura menjadi lebih selektif dan memunculkan revolusi besar yang berdampak pada model bisnis startup. Perubahan tren pasar ini akhirnya mendorong startup untuk kembali pada esensi utama mereka– yakni bisnis utama yang kuat, mandiri, berkelanjutan, dan tentunya menguntungkan.

Meski demikian, kembali pada esensi ini bukan sebuah langkah putar balik instan. Utamanya jika penumpang dalam kapal bisnis Anda sudah melebihi kapasitas yang ideal. Restrukturasi dan efisiensi pun akhirnya dilakukan demi mengejar stabilitas bisnis ke depan.

“Dalam bear market, ini adalah saat untuk menyederhanakan dan kembali ke esensi. Bisnis utama yang kuat, berkelanjutan, dan menguntungkan diperlukan sebagai sandaran.”

-Peng T. Ong, Founding Partner Monk’s Hill Ventures


Restrukturisasi yang Efektif di Tengah Ketidapastian Geopolitik

Secara logika, restrukturisasi yang berhasil tentu akan memperkuat perusahaan. Di mana, ‘tombol reset’ ini akan menciptakan penyesuaian ulang yang membuat organisasi jadi lebih ramping dan efisien. Namun, ekspektasi ini tentu bukan pencapaian mudah tanpa strategi yang tepat.

Glints kemudian mewawancarai berbagai business leader dan investor terkemuka untuk menemukan strategi yang tepat dalam implementasi restrukturasi. Dari sekian banyak insight yang muncul, salah satunya adalah tentang “pangkas sekali dan pangkas dalam-dalam”.

Pernahkah Anda mendengar startup yang mengalami gelombang PHK berulang-kali?

Hal ini adalah salah satu yang harus business leader hindari saat melakukan restrukturisasi. Bukan hanya berdampak negatif pada kepercayaan diri karyawan, hal ini juga akan mengikis keyakinan mereka terhadap pimpinan perusahaan serta bisnis yang dijalankan.

“PHK sekali saja, jangan 3–4 kali. Dengan hanya satu kali PHK, orang-orang akan merasa lebih aman. Jika PHK terulang lagi, orang-orang akan mulai panik. Jadi, yang perlu dipangkas
adalah yang berlebih dan kurang menguntungkan.”

Justin Nguyen, General Partner di Monk’s Hill Ventures

Lalu, apa lagi startegi restrukturisasi efektif yang dapat startup lakukan di tengah situasi geopolitik yang penuh ketidakpastian?

Unduh gratis laporan terbaru Glints: “Laporan Tren Talenta Startup 2023” dan temukan selengkapnya!

Meidiana Aprilliani

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

4 days ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

7 days ago

Membangun ‘Work Culture’ di Industri Tech

Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…

7 days ago

Bagaimana Strategi Terbaik untuk Menarik Talenta Tepat di Industri Fintech?

Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…

1 week ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

2 weeks ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

2 weeks ago