977 views

7 Kesalahan Rekrutmen yang Harus Anda Hindari

Syiti Rommalla
Syiti Rommalla
June 12, 2023

Normal bagi perusahaan menetapkan one month notice saat seorang karyawan mengundurkan diri. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan bisa melakukan persiapan, termasuk mencari pengganti.

Sayangnya, mencari pengganti kadang membutuhkan waktu lebih lama dari 30 hari. 

Salah satu penyebab yang mungkin terjadi adalah adanya proses rekrutmen yang luput. Itu sebabnya, menghindari kesalahan strategi rekrutmen sangat penting dalam perlombaan mendapatkan talent terbaik.

Kesalahan saat rekrutmen yang perlu Anda hindari

Saat memasuki pasar tenaga kerja, Anda mungkin akan menemukan banyak kandidat. Namun, Anda juga akan banyak bertemu “pesaing”, yakni perusahaan lain, yang mencari kandidat dengan kualifikasi serupa.

Untuk memenangkan kandidat terbaik, perlu strategi rekrutmen yang tepat. Riset yang dilakukan oleh Bersin dari Deloitte mengatakan bahwa rata-rata proses rekrutmen memakan waktu selama 52 hari. Sementara, kandidat terbaik hanya bertahan 10 hari di pasar tenaga kerja sebelum akhirnya mereka bekerja.

Agar proses rekrutmen berjalan cepat dan efisien, pastikan Anda tidak melakukan beberapa kesalahan rekrutmen berikut.

1. Tidak memiliki strategi rekrutmen yang jelas

Salah satu kesalahan rekrutmen adalah strategi yang tidak terpetakan dengan baik. Hal tersebut dapat membuat seluruh rangkaian proses berantakan, bahkan sejak merencanakan interview. Kondisi ini dapat memengaruhi minat kandidat.

Strategi rekrutmen yang jelas dibutuhkan demi mencegah hilangnya bakat terbaik. Duduklah bersama dengan manajer SDM dan seluruh staf untuk merumuskan prosedur perekrutan sejak awal hingga akhir.

Memastikan setiap orang memahami perannya masing-masing dapat membantu mengurangi tekanan dan menciptakan proses rekrutmen yang mulus tanpa cela. Kandidat terbaik pun siap Anda dapatkan.

2. Mendewakan gelar dan pendidikan

Salah satu kesalahan rekrutmen yang tanpa sadar masih diadopsi adalah mengikuti cara lama. Sekitar 10-15 tahun ke belakang, atau lebih lama lagi, harus diakui bahwa gelar pendidikan adalah yang utama saat Anda menyaring resume

Meski tetap penting, gelar dan latar belakang pendidikan tak lagi jadi yang utama dalam menilai kemampuan seorang kandidat.

Kandidat dengan latar belakang pendidikan gemilang tentu tidak menjadi jaminan bahwa ia akan sama bersinarnya di perusahaan. Prestasi dan pengalaman berorganisasi merekalah yang juga menentukan kualitas seorang kandidat.

3. Job title yang tidak sesuai

Untuk menarik perhatian, perusahaan terkadang mengubah job title dan deskripsi agar lebih menarik dan “keren” bagi para kandidat. Sayangnya, hal ini kadang menimbulkan kebingungan akibat posisi yang dicari dirasa kurang relevan dengan deskripsi pekerjaan. Kandidat terbaik pun enggan karena merasa posisi yang ditawarkan tidak dekat dengannya.

Hindari menyusun job title yang tidak relevan demi menarik perhatian kandidat dalam strategi rekrutmen Anda. Tak ada salahnya untuk mencoba berdiskusi dengan karyawan yang ada, dalam posisi yang sama, untuk memahami pekerjaan dan memberikan masukan yang sesuai.

Masukan dari orang yang dekat dengan karyawan terkait bisa jadi lebih relevan dan menarik perhatian kandidat terbaik.

4. Tidak mengoptimalkan iklan lowongan versi mobile 

Proses rekrutmen tentu kini sudah berubah seiring majunya teknologi. Seluruh iklan lowongan pekerjaan dapat diakses dari mana saja.

Namun, hal yang sering dilupakan oleh para perusahan, dan menjadi salah satu kesalahan rekrutmen yang umum terjadi adalah, mengiklankan lowongan dan mengoptimalkannya dalam mode mobile.

Menurut HR Digital Tech, hampir 90% pencari kerja menggunakan ponsel mereka dalam mencari pekerjaan. Pastikan Anda mengoptimasi iklan lowongan pekerjaan Anda dalam versi mobile pula, selain desktop. Dengan begitu, iklan Anda tetap terlihat oleh para kandidat terbaik.

5. Mengabaikan mereka yang tidak cocok

Kesalahan rekrutmen yang mungkin tidak Anda sadari adalah mengabaikan kandidat yang tidak sesuai.

Banyaknya aplikasi yang masuk terkadang membuat bagian HR berfokus hanya pada mereka yang berprogres dalam proses rekrutmen. Padahal, tetap menjalin kontak dengan mereka yang tidak cocok juga dapat mempertemukan Anda pada kandidat terbaik.

Luangkanlah waktu untuk menindaklanjuti atau mengirimkan email pemberitahuan yang menyatakan penyebab mereka tidak lolos ke tahap selanjutnya. Masukkan ini ke dalam rumusan strategi rekrutmen Anda.

Meski tak dapat bekerja sama secara langsung, menjaga hubungan baik dapat membuat mereka berkenan memberikan referensi temannya yang mungkin sesuai dengan kebutuhan Anda.

6. Berasumsi tanpa konfirmasi

Dalam sesi wawancara, menggali sedalam-dalamnya mengenai pandangan, tujuan, dan motivasi kandidat dapat membantu Anda menemukan kandidat yang tepat.

Sayangnya, kesalahan rekrutmen yang kerap dilakukan adalah berasumsi terhadap jawaban singkat yang diberikan oleh kandidat. Bukannya mengelaborasi, keputusan pun diambil berdasarkan asumsi yang belum tentu benar mengenai pandangan mereka mengenai karier.

Menyusun serangkaian pertanyaan untuk menggali tujuan dan ambisi karier mereka dapat membantu perusahaan benar-benar yakin apakah ia kandidat yang tepat atau bukan.

7. Sistem yang rumit

Selain keenam poin di atas, sistem lamaran kerja yang rumit juga dapat membuat Anda kehilangan kandidat terbaik. Beberapa perusahaan mungkin menyarankan kandidat untuk membuat sebuah akun pada halaman karier.

Pastikan, sistem login yang Anda gunakan memiliki navigasi yang mudah. Dengan begitu, kandidat tidak perlu mengalami kebingungan yang bisa berujung pada “larinya” mereka dari situs perusahaan.


Artikel ini merupakan persembahan dari Glints for Employers, mitra terpercaya Anda dalam merekrut siapa saja dari mana saja di Asia Tenggara dan Taiwan. Menyukai artikel ini? Kami rekomendasikan Anda untuk membacara artikel terkait berikut ini. 

Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.