10,826 views

11 Contoh Psikotes yang Digunakan dalam Rekrutmen

Linggar
Linggar
June 30, 2023
contoh psikotes

Dalam rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan, bukan hanya tes kemampuan menyelesaikan pekerjaan saja yang dinilai. Perusahaan juga melakukan psikotes untuk memastikan kecocokan kandidat. Di bawah ini, akan membahas secara detail contoh psikotes yang umum digunakan dalam rekrutmen. 

Untuk HR atau hiring manager, memilih kandidat yang memiliki kecocokan dengan visi misi perusahaan adalah target penting. Salah satu alasannya adalah karyawan yang memiliki kecocokan dengan perusahaan, bukan hanya memiliki kualifikasi untuk menyelesaikan pekerjaannya, meningkatkan potensinya untuk loyal dan engage dengan perusahaan. 

Keduanya, employee retention dan employee engagement menjadi masalah yang cukup serius untuk banyak perusahaan.  

“Employee engagement bisa meningkatkan produktivitas, bisa meningkatkan team bonding juga menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan,” tutur Yasya Ratna, Talent Acquisition Spesialist Glints Indonesia.



Anda dapat menemukan beberapa contoh psikotes di bawah ini, untuk memutuskan mana yang lebih tepat untuk kebutuhan perusahaan Anda. 

Logika aritmatika

Perusahaan yang menyelenggarakan psikotes berjenis logika aritmatika bertujuan untuk mengetahui kecermatan dan ketelitian kandidat atas masalah yang diberikan. 

Seperti namanya, dalam psikotes ini kandidat dihadapkan pada soal-soal yang menguji kemampuan berhitung dan logika matematikanya. 

Selain ketepatan jawaban, perusahaan juga menguji kecepatan peserta dalam menjawab karena umumnya pengerjaan soal dibatasi oleh waktu yang relatif singkat. 

Tes wartegg

Bukan, warteg yang diserbu para karyawan setiap makan siang. Tes wartegg merupakan psikotes yang menguji kemampuan analisis kandidat melalui soal yang diberikan. 

Umumnya, soal tes wartegg diberikan dalam bentuk gambar yang berbeda-beda dan peserta dituntut menemukan pola untuk meneruskan gambar yang ada. 

Pada tes ini, pengujian dilakukan dengan metode proyektif. Artinya, peserta harus membentuk sesuatu melalui garis-garis yang digambar pada soal tersebut. 

Tujuan utama perusahaan menggunakan metode psikotes ini adalah untuk melihat kepribadiaan pesera terutama dalam hal pengambilan keputusan. 

Hal ini dinilai akan membantu perusahaan untuk menilai kecocokan kandidat dengan posisi yang dilamar. 

Tes kemampuan verbal


contoh psikotes tes verbal

Psikotes yang satu ini umumnya berupa soal yang yang berhubungan dengan pencarian sinonim, antonim atau mencari hubungan antar kata.

Ketiga jenis soal ini merupakan bentuk dari tes kemampuan verbal dan kelihaian berbahasa peserta yang melakukan tes. 

Beberapa posisi di perusahaan membutuhkan level kemahiran berbahasa tertentu sehingga psikotes ini penting untuk menyaring kandidat yang akan melamar untuk posisi-posisi ini. 

Psikotes spasial

Jenis psikotes yang satu ini, kandidat akan dihadapkan pada bentuk soal bangun ruang. Kandidat diharapkan memahami dengan teliti setiap bangun ruang yang tampil pada soal dan memilih jawaban yang tepat. 

Salah satu tujuan psikotes spasial adalah mengetahu kemampuan imajinasi kandidat. 

Personal preference schedule test

Psikotes yang satu ini juga dikenal dengan Edwards Personal Preference Schedule (EPPS). 

Dalam tes ini, kandidat dihadapkan pada soal-soal yang memiliki dua alternatif pilihan jawaban antara A atau B. 

Melalui psikotes ini, rekruter mendapatkan gambaran kepribadian melalui pilihan jawabanmu. Hal ini yang kemudian dihubungkan dengan posisi yang hendak dilamar. 

Kraeplin atau Pauli test (tes koran)

Jenis tes yang satu ini biasanya digunakan rekruter untuk mengukur tingakt fokus dan emosi para kandidat yang mendaftar. 

Dalam tes ini, peserta diberikan selembar tes besar yang berisikan 45 lajur angka-angka mulai 0-9 yang tersusun secara acak sebanyak 60 angka vertikal pada tiap lajurnya. 

Penguji akan memberikan perintah untuk menjumlahkan dua angka terdekat dalam satu lajur dalam waktu tertentu. 

Dalam Tes Kraeplin umumnya menggunakan instruksi ‘pindah’ tiap selang beberapa menit dari seluruh total pengerjaan. Sementara pada Tes Pauli instruksi yang digunakan adalah ‘ganti’. 

Army alpha intelligence test

Dalam tes ini, para pelamar akan dihadapkan pada soal yang berhubungan dengan kombinasi angka dan juga deretan angka. 

Fungsi melakukan psikotes ini adalah untuk melihat kemampuan daya tangkap peserta terkait dengan penerimaan instruksi dan kemampuan memahami perintah atau perintah yang diberikan atasan pada saat bekerja nanti. 

Rekruter akan mengevaluasi apakah gaya kandidat dalam menerima perintah cocok dengan dinamika tim untuk mempertimbangkan penerimaannya. 

Draw a man test

Psikotes yang satu ini merupakan salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering dijumpai dalam asesmen rekrutmen.

Beberapa kemungkinan yang dinilai dalam tes ini antara lain, melihat konsep diri kandidat, menilai proyeksinya terhadap lingkungan, dan bisa juga merupakan ekspresi dari kebiasaan yang biasa dilakukannya. 

Hal ini sangat penting dikenali oleh rekurter sebelum memilih kandidat untuk masuk dan bekerja di perusahaan. Namun demikian, penggunaan psikotes ini tidak terbatas pada proses rekrutmen saja. 

Draw a man test juga menjadi salah satu dasar diagnosa psikologi klinis yang valid digunakan hingga saat ini. 

The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)

Tes kepribadian ini belakangan cukup populer sebagai bagian dari budaya pop yang berkembang di internet. Namun, dalam proses rekrutmen tes yang dilakukan tentu melibatkan profesional. 

Secara ummu, MBTI bertujuan untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dan bagaimana ia memandang dunia di luar dirinya serta caranya membuat keputusan. 

Dalam MBTI, kita mengenal ada 16 jenis kepribadian. Melalui tes ini, perusahaan ingin mengenal kepribadian masing-masing kandidat. 

DISC Personality Test

Contoh psikotes yang satu ini merupakan singkatan dari dominance (D), influence (I), steadiness (S) dan compliance (C).

Tes ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik seseorang dalam dunia kerja, baik secara individu maupun tim. 

Jenis psikotes yang satu ini pun dapat ditemukan di internet dengan mudah, seeprti halnya tes MBTI. 

Tree drawing test (tes Baum)

Satu lagi contoh psikotes yang meminta peserta untuk menggambar. Seperti namanya, tes ini meminta peserta untuk menggambar pohon. 

Hal ini yang menjadi pembeda yang signifikan dibandingkan dengan draw a man test

Cara pengujiannya, pelamar akan diminta untuk menggambar sebuah pohon pada selembar kertas yang telah disediakan. Dalam beberapa proses rekrutmen, mungkin kandidat juga diminta untuk menuliskan esai singkat terkait gambar pohon yang dibuat. 

Tes Baum dapat digunakan untuk menilai kepribadian seseorang sehingga tepat menjadi salah satu alat ukur dan pertimbangan dalam rekrutmen

Jika Anda berniat untuk memasukkan psikotes ke dalam rangkaian penilaian sebelum rekrutmen tentu tidak perlu melakukan semua jenis tes di atas. 

Anda dapat memih satu atau beberapa tes yang paling pas sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Catatan penting lain, psikotes hanyalah alat ukur sehingga pastikan Anda tentunya membutuhkan profesional untuk menerjemahkan hasilnya. 

Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.