HFIS BPJS Kesehatan: Pengertian, Cara Penggunaan, dan Fungsi untuk HR
Sebagai HR di perusahaan, apakah Anda sudah akrab dengan penggunaan HFIS BPJS Kesehatan?
Jika belum, hal yang juga sebenarnya wajar mengingat platform ini lebih sering digunakan oleh fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tersebut.
Jika begitu, mengapa HR perlu memahami HFIS BPJS Kesehatan?
Hal ini karena HR merupakan garda terdepan untuk membantu karyawan jika mengalami kendala dalam klaim yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. HFIS bukan hanya berguna untuk mitra BPJS Kesehatan, dalam hal ini faskes, namun juga bermanfaat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan.
Secara umum, HFIS adalah aplikasi berbasis website yang dapat digunakan baik oleh faskes maupun pasien atau pengguna untuk memberikan informasi terkait fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan.
Untuk memahami aplikasi ini lebih lanjut, Anda dapat menyimak artikel ini hingga selesai ya.
Health Facilities Information System (HFIS) BPJS adalah sistem informasi manajemen data fasilitas kesehatan berbasis website yang dibuat oleh pemerintah untuk mempercepat dan mempermudah proses kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Tidak heran jika tenaga kesehatan lebih akrab dengan aplikasi ini.
Umumnya, pengguna aplikasi ini adalah calon faskes yang akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Melalui aplikasi ini, calon faskes yang akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dapat mengajukan surat permohonan kerja sama.
Tidak hanya berhenti di situ saja, melalui aplikasi ini faskes juga dapat melakukan pemantauan atas workflow dan data faskes yang telah tergabung. Hal ini akan memudahkan untuk mencari kamar dan memberikan rujukan pada pasien yang membutuhkan.
Bagi fasilitas kesehatan, aplikasi HFIS BPJS Kesehatan ini dapat memiliki fungsi strategis untuk mempercepat dan mempermudah proses kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Dalam hal ini baik faskes yang masih berstatus sebagai calon mitra maupun faskes yang sudah menjadi mitra.
Untuk faskes calon mitra, dapat mengajukan permohonan kerja sama dan pemantauan workflow. Hal ini memudahkan memonitor progress permohonan kerja sama yang telah dilakukan.
Di samping itu, HFIS BPJS Kesehatan juga memiliki manfaat krusial untuk faskes yang telah menjadi mitra. Lewat aplikasi ini, mitra BPJS dapat mengajukan permohonan perpanjangan kerja sama serta memonitor dan melaporkan perkembangan yang terjadi di dalam faskes, seperti update ketersediaan kamar bagi pasien BPJS.
Selain itu, dari segi pelayanan, HFIS BPJS Kesehatan juga memfasilitasi administrasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) untuk merujuk pasien ke faskes rujukan tingkat lanjut (FKRTL).
Dalam layanan kesehatan berjenjang seperti yang berlaku di BPJS Kesehatan, menyederhakan dan memudahkan administrasi untuk merujuk pasien sangat penting untuk memastikan pasien segera mendapatkan layanan kesehatan sesuai kebutuhan.
Petugas atau tenaga kesehatan dapat dengan mudah mencarikan FKRTL terdekat, tidak terlalu banyak antrean, dan yang paling penting dapat memastikan faskes tujuan memiliki layanan kesehatan yang dibutuhkan sebelum memindahkan pasien melalui HFIS BPJS Kesehatan.
Sementara itu, bagi pasien peserta jaminan BPJS Kesehatan mereka dapat memantau ketersediaan kamar untuk peserta BPJS melalui Aplicares yang terhubung dengan HFIS BPJS Kesehatan. Hal ini menjadi bentuk transparansi dan mewujudkan kemudahan layanan untuk pasien.
Dari kedua fungsi di atas, HR dapat memanfaatkan fungsi kedua. Apalagi jika ada karyawan yang meminta bantuan untuk klaim asuransi.
Untuk menggunakan HFIS (Health Facility Information System), fasilitas kesehatan (faskes) harus terlebih dahulu mengajukan pendaftaran sebagai salah satu mitra BPJS Kesehatan, yang juga dikenal sebagai Fasilitas Kesehatan Kerjasama.
Proses pendaftaran melibatkan pengiriman surat permohonan ke kantor BPJS Kesehatan cabang atau pusat sesuai dengan domisili faskes. Surat tersebut dapat disampaikan secara langsung, melalui layanan pos, atau secara elektronik. Setelah itu, fasilitas kesehatan akan melalui proses aktivasi HFIS BPJS Kesehatan seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Setelah mendaftar, fasilitas kesehatan akan menerima email aktivasi, bersama dengan username dan password untuk mengakses aplikasi HFIS.
Selanjutnya, fasilitas harus mengisi profil dan self-assessment dalam aplikasi HFIS. Faskes juga dapat memantau alur data mereka melalui aplikasi tersebut.
Pengisian profil dan self-assessment merupakan bagian dari uji kelayakan yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan terhadap calon faskes. Selama status mitranya masih menunggu persetujuan dari BPJS Kesehatan, fasilitas tetap dapat memantau proses tersebut melalui HFIS.
Jika fasilitas kesehatan dianggap memenuhi syarat, mereka akan diberikan hak akses baru untuk aplikasi HFIS sebagai Fasilitas Kesehatan Kerjasama.
Dengan hak akses ini, fasilitas dapat melihat data profil dan mengajukan perubahan data mereka, namun perubahan ini harus disetujui oleh Kepala Bidang BPJS Kesehatan Kantor Cabang sebelum muncul dalam data HFIS yang diperbarui.
Melalui HFIS BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan memperoleh transparansi dalam proses pengajuan perubahan data.
Jika pengajuan data ditolak, fasilitas dapat mengklik detail pengajuan untuk mengetahui alasan penolakan tersebut.
Meskipun sudah berbasis digital, penggunaan HFIS BPJS Kesehatan masih melibatkan proses manual dengan mengirimkan pemberitahuan tertulis ke kantor cabang. Hal ini terutama berlaku untuk perubahan data dokumen dan tenaga medis bagi FKTP, serta perubahan data sarana dan tenaga medis bagi FKRTL.
Selain melalui aplikasi, login HFIS juga dapat dilakukan dengan mengunjungi situs web resminya. Saat login HFIS, pengguna diminta untuk memasukkan username, password, dan captcha. Pastikan koneksi internet stabil agar proses login HFIS berhasil dilakukan.
Manfaat utama menggunakan HFIS BPJS Kesehatan adalah mempermudah proses kerja sama antara mitra dengan BPJS Kesehatan. Selain itu, masih ada banyak manfaat lain seperti:
HFIS BPJS Kesehatan memang memberikan kemudahan tetapi aplikasi ini bukan tanpa kekurangan. Namun demikian, kekurangan ini dapat dilihat sebagai kesempatan untuk terus mengembangkan layanan dan sistem ke depan.
Transparansi merupakan salah satu kelebihan sistem ini dibanding sistem manual. Bukan hanya terkait ketersediaan kamar, namun juga proses permohonan kerja sama, perpanjangan kontrak kerja sama maupun dalam pengajuan perubahan data.
Faskes dapat memantau progress pengajuannya bahkan bisa status pengajuan ditolak faskes tetap dapat mengetahui alasan di balik penolakan sehingga dapat melakukan perbaikan ke depannya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, HFIS merupakan aplikasi berbasis website namun dalam praktiknya, belum semua proses terdigitalisasi. Proses manual masih digunakan secara berbarengan dalam beberapa proses seperti pengiriman berkas pengajuan yang harus berupa dokumen fisik ke kantor cabang.
Hal ini khususnya untuk beberapa keperluan seperti perubahan data dokumen dan tenaga medis bagi FKTP. Selain itu, perubahan data sarana dan tenaga medis bagi FKRTL juga harus melalui proses pemberkasan manual.
BPJS Kesehatan bukan hanya menyediakan aplikasi untuk transparansi faskes. BPJS Kesehatan juga memfasilitasi pasien yang ingin memanfaatkan jaminan sosial ini melalui aplikasi Primary Care atau PCare.
Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan sistem HFIS BPJS sehingga memudahkan pasien menemukan layanan kesehatan yang dibutuhkan dengan lokasi terdekat lebih cepat.
Untuk mendukung kemudahan pasien mengakses layanan kesehatan primer, aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur infrormasi tagihan, informasi pendaftaran peserta BPJS Kesehatan, serta informasi operasional faskes atau layanan kesehatan lain.
Untuk mulai menggunakan aplikasi ini, pasien hanya perlu terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan aktif di faskes tingkat I yang dituju.
Setelah itu, pasien hanya perlu melakukan registrasi melalui aplikasi untuk mendapatkan akses login PCare.
Layanan PCare yang sudah terintegrasi dengan HFIS BPJS Kesehatan diharapkan dapat memangkas antrean di layanan faskes yang dituju.
Aplikasi yang memudahkan akses terhadap layanan kesehatan seperti PCare ini penting untuk disosialisasikan secara luas, termasuk salah satunya HR di perusahaan, apalagi untuk karyawan yang memang sedang membutuhkan layanan kesehatan.
Mengikutsertakan karyawan dalam program BPJS Kesehatan sekarang ini merupakan kewajiban perusahaan. Dalam praktiknya, hal ini masuk dalam tanggung jawab HR. Pastikan HR yang akan Anda rekrut memahami hak dan tanggung jawab perusahaan.
Jadi, mengapa Anda tidak berkolaborasi dengan ahli di bidang ini?
Glints for Employers memiliki akses 5 juta basis data untuk talenta di level mid hingga senior. Dengan pengalaman dan keahlian kami di berbagai industri, tim rekruter profesional Glints siap membantu Anda mengidentifikasi, menilai, dan merekrut kandidat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda.
Jadi lebih siap bersaing dengan tim kompeten, mulai konsultasi gratis hari ini!
