UU Ketenagakerjaan

Aturan Hak Cuti Melahirkan bagi Suami di Indonesia

Maternity leave, alias cuti melahirkan untuk ibu yang hendak bersalin adalah hal yang sudah lama ada di dunia kerja. Namun, beda hal dengan hak cuti melahirkan suami, alias paternity leave.

Topik ini mulai ramai diperbincangkan sejak 2017, bersamaan dengan banyaknya perusahaan yang mulai menyadari pentingnya memberikan hak cuti melahirkan untuk ayah.

Memahami ketentuan hak cuti melahirkan suami

Sebenarnya, pemerintah Indonesia telah memberikan hak kepada setiap suami/ayah untuk tidak masuk bekerja dalam proses mendampingi istri melahirkan. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.

Pada pasal 93 ayat 4 huruf e, UU Ketenagakerjaan menyatakan bahwa, “Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja karena istri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 hari.”

Artinya, setiap karyawan laki-laki berhak atas hak cuti melahirkan ayah selama 2 hari, tanpa dipotong gaji.

Pembicaraan ini kemudian semakin hangat diperbincangkan menyusul mulai banyaknya perusahaan yang menetapkan kebijakan paternity leave lebih lama dari yang dianjurkan pemerintah.

Di dunia, beberapa negara juga bahkan menetapkan durasi cuti melahirkan bagi ayah/suami yang cukup lama, seperti Norwegia (16 minggu), Swedia (10 minggu), dan Finlandia (7 minggu).

Manfaat memberikan hak cuti melahirkan untuk ayah

Menyadari betapa pentingnya cuti melahirkan untuk suami, beberapa perusahaan di Indonesia mulai memberikan izin tidak bekerja untuk sang ayah lebih lama dari yang dianjurkan pemerintah.

Hal ini tentu tak hanya bermanfaat bagi karyawan laki-laki, tetapi juga untuk perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan paternity leave menjadi penting:

1. Memberikan dukungan bagi istri

Manfaat utama yang terbesar dalam pemberian paternity leave jelas mendampingi istri. Hal ini dapat membantu istri menjalani persalinan yang mungkin menegangkan dan menenangkannya.

Kondisi ini sangat baik untuk memperkuat ikatan emosional di antara keduanya sebagai pasangan. Hubungan yang baik di rumah juga akan mengurangi masalah yang tidak perlu, yang mungkin berdampak pada kinerja karyawan.

2. Mencegah depresi pada ibu baru melahirkan

Mengurus bayi, terlebih pengalaman pertama, bisa sangat menyenangkan sekaligus menegangkan. Keberadaan suami di sisi istri tentu dapat mencegah tekanan yang mungkin datang karena merasa sendiri dalam mengurus buah hati.

Memberikan hak cuti melahirkan untuk ayah, memungkinkan suami untuk berbagi tugas dengan pasangannya, khususnya pada masa-masa awal. Dengan begitu, sindrom baby blues dapat dicegah.

3. Membangun ikatan dengan anak sejak dini

Ayah sering kali memiliki waktu yang lebih sedikit untuk dihabiskan bersama buah hati. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengambil cuti melahirkan dapat membantunya terlibat dalam membangun kedekatan dengan anak sejak dini.

Penelitian membuktikan, peran ayah dalam hari-hari pertama kehidupan anak dapat meningkatkan kecerdasan emosional buah hati.

4. Kesejahteraan karyawan meningkat

Ini adalah manfaat yang besar bagi perusahaan terkait pemberian hak cuti melahirkan untuk suami. Saat karyawan merasa perusahaan memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan kesejahteraannya, loyalitas mereka cenderung meningkat.

Hal ini tentu sangat baik bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan karyawan terbaiknya. 

Tak hanya itu, waktu yang diberikan kepada karyawan, dalam hal ini suami, untuk bersama dengan anak mereka cenderung membuat karyawan menjadi lebih bersemangat dalam menjalani setiap tugas yang diberikan.

Menarik kandidat terbaik dengan keunggulan paternity leave lewat platform rekrutmen online

Memberikan hak cuti melahirkan untuk suami bisa menjadi daya tarik saat Anda mencari kandidat terbaik. Untuk memperluas jangkauan, Anda bisa menggunakan platform rekrutmen online, seperti Glints, untuk memasang iklan lowongan secara gratis.

Dengan sistem cost per hire, platform rekrutmen online Glints dapat membantu Anda mendapatkan akses menuju 5 juta+ profil kandidat terbaik yang telah dikurasi.

Tak perlu ragu jika karyawan yang rekomendasikan ternyata belum sesuai dengan yang Anda cari. Di Glints, kami memberikan jaminan penggantian karyawan selama 90 hari gratis, apabila karyawan yang kami rekomendasikan belum memenuhi kriteria yang Anda cari.

Dengan teknologi AI machine learning dan dalam jangka waktu kurang dari 3 minggu, kami telah membantu 60.000 lebih perusahaan dengan tingkat kepuasan 8/10.

Syiti Rommalla

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

7 days ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

1 week ago

Membangun ‘Work Culture’ di Industri Tech

Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…

1 week ago

Bagaimana Strategi Terbaik untuk Menarik Talenta Tepat di Industri Fintech?

Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…

1 week ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

2 weeks ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

3 weeks ago