Contoh Pertanyaan Wawancara untuk Menemukan Kandidat Terbaik

Pertanyaan wawancara perlu dipikirkan secara strategis guna menemukan kandidat yang cocok bagi perusahaan Anda. Alasannya, pertanyaan wawancara yang dipersiapkan dengan baik dapat membantu Anda untuk mengenal kandidat karyawan baru dan menilai apakah mereka akan cocok bergabung di perusahaan Anda.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya menyertakan proses wawancara ke dalam serangkaian proses rekrutmen lainnya, misalnya personality test, pemberian tugas dalam studi kasus, serta pemberian pre-assessment questions. Anda juga dapat memanfaatkan teknologi rekrutmen berbasis digital seperti online assessment tool.
Pengaruh proses wawancara dalam menemukan kandidat yang tepat dan cocok bagi perusahaan Anda dapat tergambar dari tujuan diadakannya proses wawancara itu sendiri, yaitu sebagai berikut:
Informasi seputar kandidat umumnya memang sudah tercantum pada CV mereka, seperti tanggung jawab serta periode kerja di perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya. Meski demikian, melalui wawancaralah Anda dapat menanyakan hal-hal yang lebih spesifik yang tidak termuat dalam CV.
Beberapa pertanyaan yang dapat Anda lontarkan misalnya, pencapaian terbesar kandidat selama bekerja di perusahaan sebelumnya, kesulitan yang mereka rasakan, serta alasan mereka memutuskan untuk resign dan melamar di perusahaan Anda.
Penting bagi Anda untuk menjelaskan lingkup pekerjaan serta ekspektasi yang Anda miliki mengenai peran kandidat di perusahaan Anda kelak. Alasannya, informasi ini dapat digunakan kandidat untuk menilai dirinya sendiri–apakah mereka mampu mengerjakan tanggung jawab di peran yang akan mereka isi?
Penjelasan mengenai lingkup pekerjaan akan lebih efektif disampaikan pada saat wawancara ketimbang hanya menuliskannya di iklan lowongan pekerjaan. Anda juga dapat memberikan kesempatan bagi kandidat untuk memberikan respon atau mengajukan pertanyaan agar mereka lebih mengerti hal-hal yang akan menjadi tanggung jawab mereka nantinya.
Selain mencari kandidat yang memiliki skill, Anda tentu ingin mencari kandidat dengan personality yang sesuai dengan budaya perusahaan Anda. Ketika menjawab pertanyaan, seringkali pola pikir, sifat, serta karakteristik kandidat dapat tercermin untuk Anda pertimbangkan.
Misalnya, apakah kandidat ini percaya diri dalam menjawab pertanyaan wawancara? Kepercayaan diri seringkali menjadi modal bagi beberapa peran yang berhubungan dengan pihak eksternal. Atau apakah kandidat ini terlihat menguasai bidangnya? Hal ini dapat tergambar ketika mereka menjawab pertanyaan seputar pekerjaan mereka.
Ada dua tipe pertanyaan yang dapat Anda lontarkan pada saat wawancara, yaitu pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup memiliki jawaban yang relatif lebih singkat. Misalnya, pertanyaan ya atau tidak, pertanyaan memilih satu antara tiga pilihan yang ada, dan lain sebagainya. Sedangkan pertanyaan terbuka membutuhkan jawaban yang lebih elaboratif.
Dalam menyusun pertanyaan wawancara, Anda dapat mempriotaskan melontarkan pertanyaan terbuka. Hal ini dikarenakan secara umum, pertanyaan terbuka lebih dapat menggali pengetahuan dan kemampuan karyawan. Namun Anda juga dapat mengombinasikan beberapa pertanyaan tertutup.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan wawancara yang dapat Anda gunakan.
Selain melontarkan pertanyaan yang strategis, Anda dapat mendesain suasana wawancara yang Anda kehendaki demi mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Misalnya, jika Anda ingin menggali informasi sebanyak-banyaknya dari kandidat, gunakan tone yang ramah dalam mengajukan pertanyaan. Dengan demikian, kandidat dapat merasa nyaman, berpikir lebih jernih, dan menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
Sebaliknya, jika Anda ingin melihat kemampuan karyawan berada di bawah tekanan, Anda dapat menunjukkan tone wawancara yang sedikit tegas. Meski demikian, tetaplah ingat tujuan wawancara, yaitu untuk menggali informasi kandidat.
Perhatikan juga medium diadakannya wawancara. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan jika wawancara diadakan secara virtual, seperti membatasi jumlah partisipan wawancara dan memanfaatkan fitur screen sharing.
Seringkali, dibutuhkan lebih dari satu kali wawancara dalam pencarian kandidat yang tepat bagi perusahaan Anda. Wawancara tahap pertama umumnya akan diadakan oleh HR untuk membahas hal-hal seputar diri kandidat serta kepegawaian. Kemudian, jika kandidat lolos seleksi tahap pertama, akan dilanjutkan dengan wawancara oleh supervisor atau user untuk menggali informasi yang sifatnya lebih teknis dan berhubungan dengan pekerjaan.
HR memang memiliki fungsi yang penting dalam proses rekrutmen, mulai dari sourcing kandidat, seleksi dan wawancara hingga onboarding ketika karyawan diterima bekerja.
Namun demikian, fungsi HR di perusahaan tidak terbatas pada rekrutmen saja. HR juga berperan dalam memastikan administrasi karyawan lengkap, memastikan perusahaan mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku hingga terlibat aktif untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui program employee engagement.
Anda dapat mempelajari berbagai fungsi HR tersebut selengkapnya dengan mengunduh ebook Glints melalui tautan di bawah ini. Gratis.