Coaching adalah — Coaching membawa manfaat baik untuk karyawan maupun perusahaan. Bagi karyawan, coaching menjadi panduan strategis untuk mencapai potensi penuh mereka, meningkatkan kepercayaan diri, membangun relasi kerja yang lebih baik, serta mengasah kemampuan berkomunikasi.
Sementara bagi perusahaan, coaching dipercaya mampu meningkatkan engagement, retensi, dan produktivitas karyawan, yang pada gilirannya mempercepat return of investment (ROI).
Dikenal punya banyak manfaat, baik bagi perusahaan maupun karyawan. Namun, apa sebenenarnya coaching itu? Apa perbedaannya dengan mentoring atau pelatihan? Mari kita ulas selengkapnya!
Table of Contents
ToggleCoaching karyawan merupakan metode pelatihan yang melibatkan seorang pelatih yang berpengalaman memberikan bimbingan kepada karyawan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan, kinerja, dan karier mereka.
Coaching tidak hanya terbatas pada pelatihan manajemen, tetapi juga mencakup pengembangan keseluruhan karyawan, membantu mereka menyesuaikan dengan situasi saat ini dan tumbuh serta berkembang.
Ada berbagai jenis coaching, termasuk Executive Coaching, Team Coaching, Directive Coaching, Laissez Faire Coaching, Non Directive Coaching, dan Situational Coaching. Setiap jenis memiliki pendekatan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan khusus dalam perusahaan.
Executive Coaching adalah hubungan pembinaan antara pelatih dan karyawan yang memiliki wewenang serta tanggung jawab manajerial dalam suatu organisasi. Tujuannya untuk membantu integrasi ke dalam peran baru, konsultasi mengenai strategi atau masalah kinerja. Cocok untuk tingkat manajerial dan eksekutif.
Team Coaching melibatkan seluruh tim untuk membantu anggota dalam mengkoordinasikan tim dan menggunakan sumber daya secara efektif. Fokusnya adalah pada peningkatan kerjasama dan efektivitas tim.
Directive Coaching berarti seorang manajer berpengalaman memberitahu karyawannya yang lebih muda tentang apa yang harus dilakukan. Pendekatan ini cocok untuk situasi di mana transfer pengetahuan dan pengalaman spesifik diperlukan.
Laissez Faire Coaching melibatkan karyawan dalam menjalankan pekerjaan mereka dengan sedikit campur tangan. Gaya ini efektif ketika anggota tim sudah sangat efisien dan mandiri.
Non Directive Coaching menggali wawasan, kebijaksanaan, dan kreativitas dari karyawan melalui mendengarkan, bertanya, serta menilai. Ini lebih cocok untuk membangun pemikiran kreatif dan solusi inovatif dari karyawan.
Situational Coaching adalah penyeimbangan antara pendekatan directive dan non directive, bergantung pada konteksnya. Pendekatan ini fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik situasi atau individu.
Coaching karyawan memiliki beberapa tujuan penting. Seperti contohnya adalah sebagai berikut.
Tujuan utama coaching adalah untuk meningkatkan keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Ini dapat mencakup pengembangan keterampilan teknis, kemampuan komunikasi, manajemen waktu, dan aspek-aspek penting lainnya dari pekerjaan. Peningkatan keterampilan ini berujung pada peningkatan produktivitas secara keseluruhan.
Coaching membantu karyawan dalam mengidentifikasi dan mencapai tujuan karier jangka panjang mereka. Melalui proses ini, karyawan dapat mengembangkan rencana untuk mencapai promosi, perubahan peran, atau peningkatan tanggung jawab dalam perusahaan mereka.
Khusus untuk karyawan dalam peran manajerial atau mereka yang sedang bersiap untuk peran kepemimpinan, coaching dapat fokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan, seperti mengelola tim, strategi bisnis, dan pengambilan keputusan.
Coaching membantu karyawan merasa lebih terlibat dan puas dengan pekerjaannya, yang secara langsung mempengaruhi retensi karyawan. Karyawan yang puas dengan pekerjaannya cenderung lebih loyal dan berkomitmen terhadap perusahaan.
Data dari LinkedIn mengungkapkan bahwa 93% perusahaan mengkhawatirkan tingkat retensi karyawan. Hal ini mencerminkan kesadaran yang semakin tinggi akan pentingnya mempertahankan talenta terbaik dalam sebuah perusahaan.
Di lingkungan kerja yang dinamis, coaching juga berguna dalam membantu karyawan menyesuaikan diri dengan perubahan dan transisi, baik itu perubahan dalam peran pekerjaan, struktur perusahaan, atau teknologi.
Coaching juga seringkali ditujukan untuk membantu karyawan dalam mengatasi tantangan spesifik di tempat kerja, seperti konflik interpersonal, masalah pengelolaan stres, atau mengatasi hambatan kinerja tertentu.
Coaching dapat berfokus pada peningkatan keterampilan komunikasi dan kolaborasi, yang penting untuk kerja tim yang efektif. Hal ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Coaching di tempat kerja menawarkan berbagai manfaat baik bagi karyawan maupun perusahaan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari coaching:
Coaching, mentoring, dan pelatihan adalah tiga metode pembelajaran dan pengembangan yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik uniknya:
Secara keseluruhan, coaching cenderung lebih fokus pada pengembangan individu dalam konteks pekerjaan mereka saat ini, mentoring lebih berorientasi pada pertumbuhan pribadi dan karir jangka panjang, sementara pelatihan lebih berfokus pada penguasaan keterampilan dan pengetahuan spesifik.