HRD adalah — Salah satu fungsi dalam perusahaan yang penting. Tanpa fungsi HRD, perusahaan bagaikan kendaraan beroda yang berputar dengan ban bocor. Artinya? Ia akan sulit bergerak dengan baik.
Sama seperti fungsi perusahaan yang lain, HRD atau human resource development punya fungsi dan beban tanggung jawabnya sendiri. Anda mungkin tidak asing dengan HRD, Anda mungkin kerap menemuinya di tahap rekrutmen perusahaan.
Namun, dalam dunia manajemen talenta — HRD sering tertukar dengan istilah-istilah yang lain. Seperti HRD dan personalia. Lalu, bedanya apa?
Table of Contents
ToggleMenurut Dr. Tellma M. Tiwa, HRD atau human resource development adalah bagian atau divisi yang bertugas untuk mengatur serta mengembangkan sumber daya sekaligus kemampuan seluruh karyawan yang ada di dalam suatu perusahaan.
HRD juga dapat Anda artikan sebagai manajemen sumber daya manusia (SDM).
Manajemen SDM, yang juga disebut human capital management, merupakan peran HRD yang berhubungan dengan pengelolaan tenaga kerja sebagai penggerak utama aktivitas bisnis dalam mencapai tujuan organisasi.
Pada intinya, manajemen SDM adalah praktik mengelola orang-orang di dalam perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Pengelolaan tenaga kerja yang optimal menjadi prasyarat bagi sebuah industri untuk maju dan berkembang.
Pada dasarnya, HRD menjadi bagian dari departemen HRM (Human Resource Management), keduanya berkaitan dengan sumber daya manusia dalam perusahaan. Terdapat perbedaan peran serta tanggung jawab. Berikut beberapa perbedaan HRD dan HRM:
Human Resource Management, atau yang dikenal dengan HRM adalah sebuah fungsi manajemen yang me-manage karyawan agar mereka dapat memberikan yang terbaik untuk organisasi atau perusahaan.
Hal ini berkaitan dengan aktivitas yang dimulai dari rekrutmen, seleksi, orientasi, induksi, training dan development, motivasi, performance appraisal, kesehatan, dan me-maintance hubungan dengan organisasi dan manajemen perubahan.
Human Resource Development atau HRD mengacu pada pengembangan dari karyawan yang bekerja pada perusahaan atau organisasi. Ia merupakan bagian dari HRM, dan memiliki tujuan untuk mengembangan skill, pengetahuan, kompetensi, dan aktivitas karyawan dalam perusahaan.
Tujuan utama dari HRD adalah mendorong dan memperkuat kemampuan karyawan sehingga diharapkan di kemudian hari performa mereka akan membaik dari hari ke hari.
Berlaku secara umum, utamanya pada startup atau perusahaan rintisan — biasanya tidak langsung memiliki semua komponen, termasuk HR. Di tahap awal, prioritas perusahaan rintisan biasanya ada pada bagian produksi dan marketing.
Namun, tentu seiring berjalannya waktu perusahaan rintisan perlu menata lebih rapi sistem di perusahaan termasuk pengelolaan sumber daya manusia di dalamnya.
Maka dari itu, berikut peran dan fungsi HRD dalam perusahaan:
Perencanaan Kebutuhan Kandidat
Dalam proses ini, perusahaan akan menyusun strategi dan rencana ke depan untuk memetakan kebutuhan karyawan yang sesuai dengan arah perusahaan.
Tahap ini sangat penting karena akan memastikan kualitas karyawan yang akan dimiliki oleh perusahaan ke depan. Selain itu, juga akan berpengaruh pada evaluasi karyawan, baik secara jumlah maupun kompetensi.
Proses Rekrutmen
Perusahaan akan mendapatkan gambaran kemampuan karyawan yang ada serta bisa memetakan kebutuhan kandidat. Dengan menilai karyawan yang ada, termasuk beban kerja mereka, kebutuhan untuk menambah karyawan atau tidak akan semakin jelas.
Kalau memang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah rekrutmen. Alur rekrutmen yang dilakukan masing-masing perusahaan bisa beragam, namun, pada umumnya, proses rekrutmen mencakup beberapa hal berikut:
Manajemen SDM
Singkatnya membangun engagement dengan karyawan bukan sebatas membuat mereka merasa senang bekerja di perusahaan Anda. Lebih jauh, dengan program talent engagement, karyawan jadi lebih semangat lagi untuk bekerja, tidak banyak mengeluh selama mengerjakan pekerjaannya sehari-hari.
Dan yang tak kalah penting, bisa memberikan kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Rekrutmen dan seleksi
Seperti yang diuraikan di atas. Rekrutmen dan seleksi merupakan fungsi pokok dari manajemen ketenagakerjaan. HRD adalah divisi yang bertanggung jawab merekrut karyawan lainnya untuk mengisi peran di seluruh departemen di dalam organisasi.
Rekrutmen dimulai ketika manajemen di perusahaan mengirimkan deskripsi pekerjaan ke HR untuk jenis pekerjaan baru atau peran yang sudah ada. HRD bertugas mendesain dan menjalankan proses rekrutmen yang efektif, melalui serangkaian tahap seleksi, seperti screening, wawancara, skill test, psychological test, pemeriksaan referensi, dan sebagainya.
Fungsi rekrutmen tidaklah sederhana dan mudah, sebab HRD harus menemukan karyawan terbaik dan paling tepat sesuai kebutuhan peran. Di luar menilai keterampilan dan pengalaman kerja, HRD juga harus memastikan kandidat punya kecocokan dengan budaya perusahaan.
Mengelola kinerja dan evaluasi
Setelah perekrutan, manajemen kinerja menjadi pekerjaan penting lainnya. Fungsi ini melibatkan strategi untuk membantu karyawan bekerja lebih baik, mencapai target yang diharapkan, dan memberikan kontribusi bagi kemajuan organisasi.
Setiap karyawan memiliki daftar tanggung jawab yang perlu mereka jalankan. Manajemen kinerja memantau, mengevaluasi, dan memberikan umpan balik atas kinerja karyawan, dengan tujuan untuk meningkatkan pencapaian karyawan. Evaluasi dilakukan dengan instrumen penilaian yang terukur, adil, dan objektif.
Perusahaan melakukan manajemen kinerja dalam siklus tahunan yang mencakup planning, monitoring, reviewing, dan rewarding. Melalui siklus ini, karyawan dikelompokkan berdasarkan hasil evaluasi: berkinerja tinggi dan berkinerja rendah.
Pelatihan dan pengembangan
Dari hasil evaluasi, HR menyoroti karyawan berkinerja rendah. Jika masalahnya pada penguasaan keterampilan dan kompetensi, pelatihan dan pengembangan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kinerja menyamai karyawan lainnya. Ini adalah fungsi dasar manajemen SDM selanjutnya.
Pelatihan dan pengembangan juga diberikan kepada karyawan pada umumnya, terutama untuk jenis peran yang membutuhkan keterampilan baru. Melalui fungsi ini, HR mengubah trainee menjadi karyawan terampil, karyawan terampil menjadi karyawan berpengalaman, dan karyawan berpengalaman menjadi tenaga kerja ahli.
Dengan demikian, pelatihan dan pengembangan berperan memberikan kesempatan kepada karyawan berkembang sesuai tujuan karier mereka dan pada saat yang sama juga mendorong pencapaian tujuan organisasi.
Perencanaan suksesi
Pelatihan dan pengembangan juga dapat diarahkan untuk mengasah soft skill, misalnya kepemimpinan. Ini merupakan pekerjaan penting untuk menyiapkan suksesi di dalam organisasi.
Perencanaan suksesi adalah fungsi dasar manajemen SDM yang vital. HRD perlu melakukan pembinaan calon-calon pemimpin dan merencanakan penggantian jabatan untuk peran kunci di perusahaan, baik untuk posisi yang ditinggalkan karena resign maupun pensiun.
Suksesi yang mulus menjadi prasyarat untuk menjaga kinerja dan produktivitas tim. Misalnya, saat senior manager berhenti, HR sudah memiliki calon yang paling tepat untuk mengisinya, sehingga tidak akan menimbulkan kekosongan kepemimpinan tim.
Selain secara internal, HR juga dapat memelihara saluran bakat eksternal. Saluran bakat berguna dalam menyediakan kandidat yang dibutuhkan untuk penggantian jabatan di masa depan apabila organisasi kekurangan SDM yang tepat untuk peran tertentu.
Kompensasi dan benefit
Fungsi dasar dari manajemen SDM lainnya adalah mengelola sistem imbalan kerja, yaitu kompensasi dan benefit. Kompensasi yang menarik penting bagi perusahaan untuk memotivasi karyawan, namun kompensasi yang adil juga perlu untuk mempertahankan karyawan terbaik.
Sistem kompensasi adil tidak hanya memberikan kepuasan dan kesejahteraan karyawan, tetapi juga dapat meningkatkan retensi. Karena itu, HR bertugas merancang sistem pemberian imbalan yang memuaskan, termasuk memberikan penghargaan kepada mereka yang berkinerja tinggi.
Kompensasi dan benefit dikelompokkan dalam manfaat finansial, seperti gaji, tunjangan, bonus, dan non-finansial, misalnya asuransi, cuti tambahan, jam kerja fleksibel, fasilitas kendaraan kantor, dan sebagainya. Keduanya sama-sama dibutuhkan karyawan.