4 Langkah Memulai Human Resource Planning

Human resource planning adalah proses berkelanjutan dari perencanaan sistematis untuk mencapai potensi terbaik dari talenta yang ada di perusahaan. Artinya, human resource planning bisa disebut berhasil ketika jumlah karyawan yang ada pas dengan jumlah pekerjaan yang ditangani, tidak kurang dan tidak lebih.
Sebelum lebih jauh, pertama kita harus memahami pengertian human resource planning terlebih dahulu.
Untuk melakukan human resource planning, ada empat tahap penting yang harus dilalui:
Keempat tahap ini masing-masing akan dibahas lebih lanjut di bawah. Keempatnya merupakan investasi yang penting untuk semua bisnis, dengan menggunakan analisis ini perusahaan bisa tetap produktif dan juga profitable.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menganalisa sisi supply dari tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
HR bisa memulai dengan memetakan dari jumlah karyawan yang dimiliki oleh perusahaan, keterampilan apa saja yang sudah dimiliki, kualifikasi karyawan, posisi kerja, kompensasi yang diterima karyawan, dan tentu saja evaluasi kinerja.
Dengan semua data di atas, HR memiliki gambaran yang menyeluruh sebelum memulai untuk melakukan langkah selanjutnya.
Di langkah kedua, perusahaan mulai menganalisa kebutuhan tenaga kerjanya di masa mendatang.
Hal ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan, misal ada target untuk ekspansi, promosi karyawan, pensiun dan semua faktor lain yang mungkin terjadi di masa depan.
HR juga perlu untuk melihat faktor risiko eksternal lain seperti teknologi yang mungkin membuat kebutuhan karyawan meningkat atau malah berkurang.
Di masa yang tidak menentu seperti sekarang ini, kebutuhan untuk bisa melakukan analisis ini bisa dikatakan cukup penting. Di satu sisi, perusahaan harus tetap profitable namun juga di sisi lain tidak bisa terlalu ‘gemuk’ atau surplus karyawan.
Tahap ketiga dari human resource planning adalah memastikan pasokan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan di masa depan.
Biasanya, dalam tahap ini ada beberapa pertanyaan penting yang mesti dijawab:
Dari menjawab pertanyaan ini, perusahaan bisa mulai menyesuaikan kebutuhan dengan karyawan yang saat ini dimiliki. Termasuk di dalamnya, memutuskan apakah posisi-posisi yang kosong perlu diisi dengan rekrutmen atau bisa diisi oleh tenaga internal.
Ketiga tahap sebelumnya adalah rencana. Oleh karena itu, setelah ketiganya selesai maka yang perlu dilakukan adalah tahap implementasi.
Dalam hal ini, HR perlu keterampilan praktis untuk mengintegrasikan rencananya dengan keseluruhan pemangku kebijakan lain di perusahaan.
HR membutuhkan anggaran dan usaha kolaborasi dengan berbagai departemen lain di perusahaan untuk mengeksekusi rencana yang ada.
Bisa dikatakan, bagian ini menjadi langkah paling penting sekaligus kritis dalam keseluruhan proses human resource planning ini.
Jika kita sepakat bahwa karyawan adalah aset paling penting dari perusahaan maka human resource planning merupakan kebutuhan yang paling penting yang dibuat.
Perusahaan akan berkembang sejauh mana karyawan di dalamnya berkembang dan seberapa terampilnya mereka melakukan tugasnya di posisi masing-masing.
Selain itu, proses ini juga menjadi salah satu proses penting untuk meningkatkan employee engagement. Keterlibatan karyawan yang lebih tinggi juga bisa menjadi salah satu faktor penentu sukses bagi perusahaan.
Tidak bisa dipungkiri biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan rekrutmen dan onboarding cukup tinggi. Selain itu, ketika karyawan keluar masuk maka produktivitas perusahaan juga tidak maksimal.
Produktivitas ini juga yang kemudian akan menentukan level profitabilitas perusahaan.
Penting juga dicatat bahwa human resource planning adalah proses yang harus terus menerus dilakukan. Hal ini karena tujuan perusahaan juga akan terus berganti seiring berjalannya waktu.
Akibatnya, satu strategi human resource planning tidak bisa menjawab semua tantangan dan tujuan perusahaan yang berganti. Oleh karena itu, penting untuk terus dilakukan evaluasi dan perbaikan yang berkelanjutan.