Portofolio menjadi salah satu dokumen penting, bahkan merupakan syarat utama, untuk melamar posisi kreatif di sebuah perusahaan. Bagi perusahaan, penting untuk memahami apa yang penting dalam seleksi portofolio untuk menemukan kandidat yang tepat.
Umumnya, posisi talenta kreatif merupakan posisi paling dicari di industri seperti media, marketing dan periklanan. Namun, seiring makin tinggi kebutuhan untuk melakukan inovasi di semua industri, kebutuhan talenta kreatif juga meningkat.
Perusahaan dengan kultur kreatif memiliki kemungkinan 3,5x lebih banyak untuk mencapai pertumbuhan pendapatan. |
Terkait dengan kebutuhan ini, leaders harus memahami strategi seleksi portofolio yang tepat untuk menemukan kandidat yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda.
Table of Contents
ToggleUpwork mendefinisikan portofolio kerja adalah dokumen yang memuat kumpulan materi untuk menunjukan pengalaman dan keahlian kandidat sehingga dapat menarik klien potensial.
Sebaliknya, di posisi rekruter atau hiring manager, portofolio adalah dokumen yang dapat membantu untuk memberikan gambaran kemampuan dan style karya pelamar. Portofolio merupakan basis data untuk memutuskan untuk menerima kandidat atau tidak.
Selain itu, melihat portofolio juga dapat membantu hiring manager untuk menilai soft skill dari kandidat untuk kemudian dapat dicocokan dengan gaya kerja dalam tim atau perusahaan secara keseluruhan.
Portofolio kerja adalah dokumen yang mendukung pengalaman yang dituliskan dalam CV. Artinya, melalui dokumen ini perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih rinci contoh pekerjaan kandidat untuk kemudian dapat menilai kecocokan kandidat dengan kebutuhan perusahaan.
Beberapa informasi yang harus disertakan dalam portofolio kerja adalah:
Data-data di atas merupakan informasi dasar yang harus diperhatikan oleh hiring manager pada saat melakukan seleksi portofolio.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seleksi portofolio penting bagi rekruter karena memberikan informasi sekaligus kesempatan untuk menilai kemampuan, kreativitas, dan potensi calon kandidat kreatif.
Berikut adalah beberapa alasan penting di balik seleksi portofolio untuk kandidat kreatif:
Mengenali cara kerja dan creative process kandidat
Melalui portofolio, kandidat menunjukkan karya-karya terbaiknya untuk menarik hiring manager. Dari karya-karya ini, hiring manager dapat menilai apakah kandidat memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang diberikan.
Portofolio memuat karya-karya terbaik yang telah berhasil dibuat oleh kandidat sebelumnya. Dari karya-karya ini, rekruter juga dapat melihat perjalanan, pembelajaran dan perbaikan karya yang dilakukan oleh kandidat seiring berjalannya waktu.
Informasi ini menjadi penting untuk mengetahui apakah kandidat terbuka dan memiliki semangat tumbuh atau tidak. Apalagi, di industri kreatif yang membutuhkan adaptasi dan kemauan belajar secara terus-menerus.
Posisi kreatif seperti designer grafis, copywriter hingga art director umumnya memiliki gaya dan pendekatan khusus untuk berkarya. Melalui portofolio, rekruter dapat memahami pendekatan mereka dalam mengerjakan proyek dan berkarya.
Lalu, dapat menilai apakah pendekatan dan gaya mereka sesuai dengan nilai dan kebutuhan perusahaan.
Seleksi portofolio membantu rekruter untuk menyaring kandidat yang tidak sesuai kriteria lebih awal. Hal ini akan menghemat sumber daya, baik tenaga maupun waktu, yang berharga bagi perusahaan.
Untuk menemukan kandidat yang dapat menjawab kebutuhan perusahaan akan talenta kreatif, Anda harus tahu terlebih dahulu apa persisnya kebutuhan perusahaan Anda.
Hal ini misalnya dapat dilihat dari bagaimana perusahaan Anda bersaing dengan kompetitor di industri. Memahami industri artinya, Anda juga memiliki gambaran kebutuhan kreatifnya.
Seleksi portofolio bukan hanya membaca apa-apa yang tertulis di dalamnya namun juga menganalisis riwayat kemampuan kandidat hingga keterampilannya saat ini. Dari portofolio, Anda juga mungkin sudah bisa merasakan kecocokan sebelum masuk ke proses wawancara.
Bahkan dari portofolio, Anda sudah dapat gambaran gaya, pendekatan dan proses kreatif kandidat.
Ketika Anda menempatkan kandidat dalam tim kreatif, pastikan tidak terlalu banyak kandidat dengan tipe kreatif yang serupa. Bukan hanya pendekatan kreativitasnya namun juga pastikan anggota tim cukup cocok secara kepribadian.
Kolaborasi merupakan bagian penting dari kerja-kerja kreatif. Oleh karena itu, dari portofolio yang diajukan pastikan mereka adalah individu-individu yang siap untuk berkolaborasi dan bekerja sama di dalam tim.
Kemampuan untuk menerima dan memberikan arahan penting di sini, bukan hanya semata keahlian kreatifnya saja.
Kecocokan dengan budaya kerja juga biasanya tercermin dari portofolio karya. Hal ini penting untuk meningkatkan kepuasan kerja yang juga pada angka retensi.
Tidak jarang, kecocokan dengan budaya kerja menjadi penentu apakah talenta kreatif ini dapat memberikan performa terbaiknya atau tidak.
Data HBR menunjukkan karyawan yang memiliki kecocokan dengan budaya kerja lebih merasa puas, bertahan lebih lama dan memiliki performa lebih baik. Sebaliknya, turnover karena kurangnya kecocokan menimbulkan kerugian hingga 50-60% gaji tahunan karyawan tersebut.
Ingat, merekrut talenta kreatif seharusnya mudah. Anda dapat memulainya dengan melakukan konsultasi dengan rekruter ahli Glints yang telah terspesialisasi. Klik banner di bawah ini untuk terhubung dengan rekruter Glints.