Memahami Sektor Industri Jasa Keuangan dan Tren 2023
Sektor industri jasa keuangan adalah lembaga yang menyediakan layanan di bidang keuangan. Bentuknya dapat berupa bank maupun non bank.
Untuk mengawasi kinerja lembaga yang bekerja di sektor industri jasa keuangan di Indonesia, pemerintah menugaskan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal ini salah satunya karena pertumbuhan di sektor ini terus tumbuh di setiap tahunnya. Berdasarkan data Global COVID-19 Fintech Market Rapid rapid Assesment Study oleh Cambridge Center of Alternative Finance (CCAF) adopsi layanan keuangan digital semakin meningkat terutama di negara berkembang.
Di Indonesia sendiri, menurut Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) jumlah perusahaan di bidang financial technology meningkat drastis, pada 2016 hanya terdaftar 24 perusahaan, sementara pada 2022 menjadi 370 perusahaan.
Hal ini tentu juga berpengaruh pada kebutuhan rekrutmen dan persaingan untuk mendapatkan talenta terbaik di industri.
Apa saja perusahaan di sektor jasa keuangan dan seperti apa trennya di 2023 ini? Simak artikel ini.
Industri jasa keuangan atau sering juga disingkat menjadi IJK adalah kelompok perusahaan dan institusi yang menyediakan berbagai produk dan jasa keuangan untuk masyarakat maupun antar lembaga.
Pengertian industri jasa keuangan menurut OJK adalah kumpulan perusahaan atau industri dan lembaga pendukungnya yang bergerak di bidang pelayanan finansial.
OJK mengawasi langsung seluruh transaksi dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di sektor industri jasa keuangan sesuai dengan amanat UU No. 21 Tahun 2011.
Kewenangan OJK termasuk namun tidak terbatas pada pemberian atau pencabutan izin lembaga jasa keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selama ini kita mungkin paling mengenal perusahaan yang bergerak di sektor industri keuangan adalah perbankan, namun selain itu masih ada non-bank dan pasar modal yang termasuk di dalamnya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada 3 macam industri jasa keuangan yaitu perbankan, non perbankan dan pasar modal.
Di bab ini, kita akan membahas ketiganya dengan lebih detail.
Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan memiliki tugas untuk mengelola produk dan jasa yang terkait dengan perbankan.
Beberapa contoh usaha yang termasuk di dalamnya adalah:
Untuk produk yang disediakan antara lain:
Namun, hingga tahun 2021 lalu, Bank Dunia mencatat 97,74 juta penduduk berusia dewasa di Indonesia masih termasuk dalam kategori unbanked. Jumlah tersebut setara dengan 48% populasi dewasa di tanah air.
Unbanked adalah kondisi individu tersebut belum tersentuh layanan perbankan atau finansial sama sekali.
Salah satu yang menjadi tantangannya adalah kondisi geografis yang menantang. Oleh karena itu, teknologi melalui perbankan digital dapat menjadi kesempatan untuk menjangkau mereka.
Beberapa bentuk lembaga keuangan non perbankan adalah:
Dalam kategori ini, termasuk di dalamnya adalah pasar modal atau jasa penyedia layanan investasi dan transaksi surat berharga.
Beberapa produk dan jasa yang ditawarkan adalah:
Melihat pertumbuhan industri di atas, artinya ada persaingan untuk mendapatkan kandidat yang tepat.
Strategi rekrutmen menjadi krusial untuk menarik kandidat potensial yang ada di pasar tenaga kerja.
“Di tahun 2023, diprediksi Indonesia akan kekurangan 9 juta talenta digital.”
Padahal untuk kondisi persaingan saat ini, talenta digital menjadi bagian yang tidak terpisahkan baik untuk lembaga keuangan konvensional maupun digital.
Beberapa posisi yang diproyeksikan paling dicari di sektor industri jasa keuangan antara lain:
Anda dapat memperoleh informasi terkait tren dan strategi rekrutmen yang sesuai dengan mengunduh ebook dari Glints berjudul Bangun Strategi Memikat dan Mempertahankan Talenta Emas di Industri Fintech.
Caranya, klik banner di bawah ini. Unduh sekarang, gratis!
