Strategi restrukturisasi organisasi bukan hanya mencakup perencanaan hingga pelaksanaannya saja. Alokasi talenta secara efektif harus menjadi pendekatan yang digunakan mulai dari perencanaan hingga pasca rekstrukturisasi.
Restrukturisasi organisasi adalah keputusan sulit yang banyak diambil oleh pendiri startup di tanah air di tengah kondisi ekonomi yang masih tidak menentu pasca pandemi ini. Meskipun sulit, keputusan ini menjadi strategi jangka panjang untuk menyelamatkan perusahaan.
Glints mewawancarai beberapa pendiri startup di kawasan Asia Tenggara untuk mendengar cerita mereka terkait restrukturisasi yang dilakukan. Rata-rata para pendiri yang menjadi narasumber kami menyatakan kebijakan sulit ini perlu diambil di tengah perubahan pasar yang bergerak cepat.
Isi Artikel
ToggleSalah satu tujuan restrukturisasi organisasi adalah untuk mengalokasikan SDM dengan lebih efektif. Di masa yang sulit ini, para pendiri perusahaan memiliki kesempatan untuk menghitung ulang performa masing-masing unit bisnis yang dimiliki.
Unit bisnis dengan keunggulan kompetitif yang mumpuni dipertahankan dan terus digenjot performanya demi profit dan arus kas lebih positif. Sebaliknya, unit bisnis yang yang tidak berkembang, satu per satu tumbang.
Fenomena ini sering dikenal sebagai bubble burst. Strategi pertumbuhan yang super cepat namun berdampak pada pertumbuhan arus kas negatif ini menjustifikasi penggelembungan valuasi dan menciptakan budaya keberhasilan startup yang semu.
Dampaknya, banyak startup yang kesulitan untuk menghidupi unit bisnisnya ketika aliran dana pembiayaan dari investor mandeg seperti fenomena yang terjadi pada tahun lalu.
Di tengah situasi ini, alokasi sumber daya manusia yang lebih efisien tentu menjadi perhatian lebih bagi para pendiri perusahaan. Salah satunya dengan memprioritaskan posisi-posisi yang menghasilkan profit.
Namun bukan hanya itu saja, kebijakan rekrutmen yang lebih berhati-hati juga menjadi kebijakan yang saat ini populer diambil. Meskipun, kebijakan menghentikan rekrutmen sepenuhnya juga dapat menjadi bumerang yang berbahaya untuk bisnis.
Yang terpenting di situasi ini adalah memastikan anggaran untuk rekrutmen terserap ke posisi tepat, sesuai dengan rencana dan target pertumbuhan bisnis ke depan.
Dari wawancara Glints dengan para pendiri, rekrutmen strategis dan manajeman sumber daya manusia menjadi fokus utama mereka di tahun 2023. Salah satunya adalah dengan terus mendorong naiknya produktivitas di perusahaan.
Beberapa hal penting yang menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung upaya perusahaan untuk mengaplikasikan kebijakan restrukturisasi organisasi yang strategis adalah:
Dalam kondisi sekarang ini, tidak jarang posisi panglima perang memang CEO atau pendiri diharapkan menjadi panglima perang yang berdiri di garis terdepan.
Sebagai panglima perang, komunikasi secara jujur dan transparan terkait kondisi perusahaan kepada karyawan secara umum. Hal ini akan membantu Anda maupun karyawan untuk mengelola ekspektasi.
Jika memang restrukturisasi menjadi kebijakan sulit yang harus diambil, menunjukkan sikap yang jujur, transparan dan memberikan kompensasi secara adil sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah pilihan yang bijak. Mengkomunikasikan visi perusahaan untuk tetap tumbuh dengan tim yang ramping juga perlu terus disampaikan secara konsisten.
Bagi para pendiri perusahaan startup, di masa krisis saat ini, investor dapat menjadi rekan diskusi untuk pengambilan keputusan. Investor dapat membantu untuk mengidentifikasi risiko, peluang dan memberikan wawasan yang bermanfaat.
Betul, bahwa di tahun ini beberapa pendiri mengaku cukup kesulitan untuk mendapatkan pendanaan baru namun demikin para investor menuturkan masih sangat menghargai interaksi aktif dengan para pendiri.
Willian Bean Bao, Managing Director di Orbit Startups sekaligus General Partner di SOSV menyebutkan dua hal yang ia cari sebagai investor di tahap awal:
Restrukturisasi pasti mempengaruhi dinamika di dalam tim. Fakta ini tidak dapat terelakkan. Dalam situasi yang seperti ini, pendiri dapat menawarkan empati dan sikap welas asih kepada timnya.
Selain itu, peran Anda sebagai pemimpin yang ditunggu arahannya juga diharapkan oleh mereka untuk menavigasi situasi yang bergejolak dan serangkaian perubahan.
Di tengah tuntutan semacam ini, beberapa pertanyaan berikut ini mungkin dapat membantu Anda menentukan langkah yang tepat untuk diambil:
Menjadi panglima perang di masa yang tidak menentu tentu tidak mudah. Namun demikian, mengambil jeda dan memprioritaskan diri juga perlu.
Di tengah situasi ini, kemampuan untuk tetap mengambil keputusan strategis dengan kepala dingin merupakan pilihan terbaik.
Anda memang memiliki peran penting untuk memikirkan strategi pasca restrukturisasi, terutama terkait alokasi sumber daya manusia. Pastikan keputusan Anda berbasis data dan tidak terburu-buru.
Salah satu keuntungan memiliki tim ramping adalah Anda jadi lebih siap mengantisipasi perubahan makro yang terjadi di sekitar. Tim yang ramping memungkinkan gerak perusahaan lebih gesit di tengah perubahan-perubahan dan ketidakpastiaan yang saat ini terjadi.
Pasca restrukturisasi organisasi, apakah strategi retensi yang dapat digunakan oleh startup untuk mempertahankan talenta terbaiknya menghadapi badai ketidakpastian ini?
Unduh gratis laporan terbaru Glints: “Laporan Tren Talenta Startup 2023” dan temukan selengkapnya!