UU Ketenagakerjaan

Panduan Bonus Akhir Tahun: Faktor, Cara Menghitung, dan Contoh

Perhitungan bonus akhir tahun karyawan menjadi kesibukan bagi banyak perusahaan menjelang penutupan tahun. Bagi perusahaan dengan performa lini bawah yang prima dan didukung strategi insentif yang tepat, pemberian bonus adalah investasi kenaikan kinerja karyawan secara keseluruhan hingga 25%-44%

Untuk membantu memahami regulasi hingga cara menghitung bonus akhir tahun karyawan, berikut Glints for Employers rangkum ulasan lengkap untuk Anda. 


Regulasi Bonus Tahunan Karyawan: Apakah Wajib?

Sesuai dengan namanya, bonus akhir tahun adalah bonus yang diberikan perusahaan untuk karyawannya pada akhir tahun. Lalu, apakah regulasi yang ada mewajibkan perusahaan memberikan bonus ini?

Aturan Bonus Tahunan Perusahaan Pemerintah

Secara spesifik, belum ada regulasi sah yang mengatur kewajiban perusahaan swasta memberikan bonus ini. Regulasi spesifik hanya berlaku untuk perusahaan pemerintahan, di mana Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2016 menetapkan adanya gaji ke-13 bagi pejabat negara, PNS, pensiunan, serta anggota TNI dan Polri. PP ini pun ikut diperkuat oleh PP Nomor 24 Tahun 2017 terkait gaji ke-13.

Baca juga: Hubungan antara Penilaian Kinerja Terhadap Penyesuaian Kompensasi
Aturan Bonus Tahunan Perusahaan Swasta

Untuk perusahaan swasta, meski tidak ada aturan yang spesifik membahas mengenai bonus akhir tahun, acuan mengenai upah tambahan diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 serta PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang upah. PP ini hanya menetapkan ketentuan tentang pemberian upah tambahan yakni Tunjangan Hari Raya (THR). 

Adapun Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE-07/MEN/1990 yang menyebut bonus sebagai pembayaran yang diterima berdasarkan hasil kinerja perusahaan dan karyawan itu sendiri. Meski tidak atur UU sebagai kewajiban tetap, pemberian bonus akhir tahun menjadi wajib jika tertuang dalam kontrak kerja yang disepakati. 


Bagaimana Cara Menghitung Bonus Akhir Tahun Karyawan?

Faktor Pertimbangan Bonus Akhir Tahun

Untuk menghitung bonus karyawan, terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat pertimbangan:  

1. Masa kerja
TahunBobot PoinKeterangan
<1 tahunProrataRumus prorata = (gaji : 12) x masa kerja
1 tahun s/d <2 tahun90%Masa kerja = tanggal masuk s/d lebaran
2 tahun s/d <4 tahun100%Masa kerja = tanggal masuk s/d lebaran
4 tahun s/d <6 tahun110%Masa kerja = tanggal masuk s/d lebaran
6 tahun s/d <8 tahun120%Masa kerja = tanggal masuk s/d lebaran
8 tahun s/d <10 tahun130%Masa kerja = tanggal masuk s/d lebaran
>10 tahun140%Masa kerja = tanggal masuk s/d lebaran
2. Level Jabatan

Level Poin Keterangan

Operator pelaksana = 80%

Foreman = 90%

Supervisor = 100%

Superintendent = 110%

Manajer = 120%

3. Jenis Departemen

Produksi (Kategori Berat) = 120%

Non-Produksi (Kategori Sedang) = 110%

Supporting (Kategori Ringan) = 100%

4. Sanksi Peringatan Karyawan (SP)

Tanpa Sanksi 100% Pernah / Sedang Menjalani

Level SPBobot PoinKeterangan
Tanpa Sanksi100%Pernah / Sedang Menjalani
SP I90%Pernah / Sedang Menjalani
SP II80%Pernah / Sedang Menjalani
SP III70%Pernah / Sedang Menjalani
Skorsing 3 Bulan60%Pernah / Sedang Menjalani
Skorsing 6 Bulan50%Pernah / Sedang Menjalani


Contoh Perhitungan Bonus Akhir Tahun Karyawan

Rumus bonus akhir tahun karyawan adalah:

Bonus Akhir Tahun = (Poin Masa Kerja x Level Jabatan x Departemen x Gaji) x Bobot Sanksi 

Skenario: Anda ingin menghitung bonus untuk Siska Sari, seorang karyawan level supervisor dengan masa kerja 4 tahun. Berikut contoh perhitungannya:

Nama KaryawanRumusHasil
Siska Sari(110% x 100% x 120% x Rp6.000.000) x 100%Rp7.920.000
Baca juga: Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan

Bagaimana Dampak Pemberian Bonus Tahunan untuk Perusahaan?

Pengadaan bonus tahunan karyawan, utamanya bentuk tunai, tentu perlu dipertimbangkan karena secara langsung memengaruhi lini bawah. Meski begitu, ada peluang terbuka jika perusahaan Anda tergolong hi-growth industry pada penghujung 2022 ini. 

Misalnya industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE) yang dilaporkan tumbuh 9,86%. Strategi insentif karyawan dapat perusahaan dengan kekuatan bisnis baik kembangkan untuk pembentukan kinerja jangka panjang. 

Pada dasarnya, bonus adalah bentuk reward yang secara proaktif memengaruhi employee behaviour. Jika program pengadaan insentif ini dirancang, diimplementasikan, dan dimonitor dengan tepat, maka output yang dihasilkan adalah kenaikan kinerja karyawan secara keseluruhan hingga 25%-44% (Linkedin). 

Salah satu program yang dapat dilakukan untuk mengontrol bonus karyawan adalah penilaian kinerja (performance appraisal). Dalam program ini, sistem kompensasi sebagai reward dapat dipertimbangkan dengan lebih objektif dan adil bagi perusahaan dan karyawan. 

“Kalau performance reward tidak tersambung kemana-mana, orang yang tadinya memiliki kinerja bagus akan menjadi demotivasi karena merasa tidak ada bedanya berkinerja bagus dengan yang berkinerja biasa saja.”

Rendhy Ardya Pradhita, Head of Human Resource Flip
Baca “Panduan Performance Appraisal: Membangun Penilaian Kinerja Efektif Minim Bias untuk Startup" selengkapnya!

Menyukai ulasan di atas? Tersedia ratusan insight membangun seputar HR untuk Anda. Mari berlangganan newsletter kami untuk jadi yang pertama mengetahui tren HR terkini!

Meidiana Aprilliani

Recent Posts

Peran AI di Dunia Kerja Semakin Disorot: Microsoft hingga Apple Dorong Keterampilan & Implementasi AI

Adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) kian berkembang dan telah mengubah lanskap dunia kerja. Hasil survei…

5 days ago

Merekrut Kandidat Level Senior & Eksekutif, Butuhkan Strategi Berbeda?

Menurut studi Deloitte dan The Manufacturing Institute, menemukan talenta berkualitas dengan keterampilan yang tepat kini…

5 days ago

Panduan Menyusun Struktur Kompensasi Kompetitif Talenta Senior Eksekutif

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, struktur kompensasi menjadi salah satu pilar utama dalam menarik,…

5 days ago

Membangun Employer Branding: Strategi Menarik Kandidat Senior Level di Industri Finance

Menarik kandidat untuk level senior, manajer bahkan eksekutif selalu menjadi tantangan di semua industri, termasuk…

5 days ago

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

1 week ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

2 weeks ago