Strategi Rekrutmen

Mengenal Blended Workforce dalam Talent Management

Sebagaimana melansir Forbes, salah satu tren ketenagakerjaan yang akan terus bertahan adalah strategi blended workforce. Sederhananya, blended workforce adalah sistem manajemen karyawan (talent management) yang terdiri dari berbagai status kepegawaian. 

Misalnya dalam satu perusahaan, terdapat berbagai jenis kontrak karyawan yang ditawarkan, yakni pegawai: 

  • Tetap penuh waktu
  • Tetap paruh waktu
  • Kontrak penuh waktu
  • Kontrak paruh waktu
  • Pekerja lepas (freelancer)

Tren ini awalnya dimulai dari kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja yang tinggi pada waktu tertentu, tapi mungkin tidak terlalu dibutuhkan lagi dalam jangka panjang.

Beberapa perusahaan juga memilih strategi ini karena perusahaan belum mampu menunjang semua karyawan dengan hak-hak pegawai penuh waktu. Itu sebabnya, ada beberapa posisi yang perlu diprioritaskan. 

Untuk menjalankan talent management dengan sistem kepegawaian yang berbeda-beda, perusahaan harus memahami dulu keunggulan dan risikonya. 

Setelah itu, pertimbangkan dengan faktor-faktor penting seperti kondisi perusahaan, jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan karyawan, atau ketersediaan tenaga kerja di pasar. 

Keunggulan blended workforce

1. Karyawan lebih puas bekerja

Setiap karyawan punya tujuan karier berbeda-beda. Dengan sistem blended workforce, perusahaan jadi bisa menawarkan pilihan kontrak kerja yang paling sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Sebagai contoh, seorang pegawai memilih kontrak kerja selama satu tahun karena sudah berencana membangun bisnisnya sendiri dalam setahun ke depan, sehingga tak akan berkomitmen jangka panjang ke perusahaan. 

Dengan begitu, dirinya tetap bisa berkontribusi sesuai dengan skill dan minatnya, tetapi juga bisa mempertahankan kebebasan untuk mengatur dan membangun rencana kariernya sendiri. 

2. Lebih banyak perspektif

Karyawan dengan berbagai jenis status kepegawaian menawarkan perspektif yang berbeda-beda. Seorang tenaga kerja lepas misalnya, bisa menawarkan insights menarik soal klien lain yang sedang ia tangani. 

Semakin banyak perspektif, pengalaman, dan informasi dalam sebuah tim, semakin matang pula pengambilan keputusannya nanti. 

3. Memenuhi kebutuhan akan talent yang spesifik

Untuk skillset tertentu di industri, apalagi yang sangat spesifik, kemungkinan sulit ditemukan. Kalaupun ada, mereka mungkin tidak tertarik untuk bekerja penuh waktu sebagai pegawai tetap.   

Dengan menawarkan status kepegawaian yang berbeda, perusahaan jadi bisa mengisi posisi tersebut lebih cepat. 


Hal yang harus diperhatikan dalam blended workforce

1. Tentukan batasannya secara jelas

Kadang, sulit menentukan batasan dalam talent management karyawan dengan status kepegawaian campur. Misalnya haruskah pegawai kontrak dimasukkan dalam sistem talent management perusahaan? 

Itu sebabnya, sebelum merekrut, pastikan perusahaan sudah menentukan terlebih dahulu batasan untuk masing-masing jenis kontrak. 

2. Jadwal kerja yang berbeda-beda

Mungkin pegawai tetap punya jam kerja yang pasti, sedangkan mereka harus berkoordinasi dengan pekerja lepas yang jam kerjanya berbeda.

Itu sebabnya, menetapkan ketentuan yang jelas soal jam dan jadwal kerja tim pada awal perjanjian, sangat dibutuhkan.  

3. Perbedaan standar kompensasi

Dalam beberapa kasus, pekerja paruh waktu mungkin memiliki hitungan gaji per jam yang lebih mahal dibandingkan pegawai tetap. Namun, pekerja paruh waktu tidak perlu diberikan tunjangan penuh layaknya pegawai tetap. 

Ini yang akan menjadi tantangan nantinya dalam talent management jika perusahaan menggunakan strategi blended workforce


Saatnya Otomatisasi Solusi Rekrutmen End-to-End

Saat ini, rekrutmen yang efektif menerapkan otomatisasi dalam menyeleksi kandidat untuk mengefisienkan pekerjaan dan meningkatkan kualitas hasil rekrutmen. Glints for Employers merekrut top talent untuk perusahaan dengan menggunakan teknologi otomatisasi screening berbasis AI.

Proses rekrutmen pun menjadi lebih cepat dan efisien, hanya dalam 14 hari. Teknologi AI dan rekruter profesional Glints menyeleksi dan merekomendasikan kandidat yang paling tepat untuk peran yang dicari perusahaan dengan berbekal 5 juta kandidat berkualitas di talent pool kami.

Syiti Rommalla

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

3 days ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

6 days ago

Membangun ‘Work Culture’ di Industri Tech

Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…

6 days ago

Bagaimana Strategi Terbaik untuk Menarik Talenta Tepat di Industri Fintech?

Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…

6 days ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

2 weeks ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

2 weeks ago