Manajemen talenta

3 Tips Mengadopsi Agility untuk Startup

Kalau ada satu kata yang paling banyak disebut di lingkungan startup, mungkin itu adalah agility

Agility atau kelincahan dianggap sebagai kunci kesuksesan transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang lebih lincah cenderung lebih sukses di era digital saat ini. 

Ditambah lagi, kita tengah hidup di tengah perubahan cepat yang terus-menerus terjadi. Tanpa agility, tentu akan sulit beradaptasi dan mengejar kecepatan perubahan. 

Dalam artikel kali ini, kita akan membicarakan bagaimana menciptakan tempat kerja yang agile sehingga lincah beradaptasi dengan perubahan serta efisien dan produktif. 

Memahami definisi agility 

Betul bahwa tempat kerja yang memiliki agility adalah mereka yang bisa bereaksi dan menerapkan perubahan dengan cepat. Namun, makna tempat kerja yang memiliki agility juga bisa berarti lebih dari itu. 

Pasca pandemi, ada lebih banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau jarak jauh, hal ini menjadi salah satu alasan semakin pentingnya untuk semakin lincah dan luwes dalam bekerja. 

Salah satu wujud agility di masa ini adalah, kemampuan perusahaan untuk menciptakan sistem yang memungkinkan karyawannya bekerja jarak jauh dengan efisien dan tetap saling terkoneksi. 


Tips membangun tempat kerja yang memiliki agility

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mulai mengembangkan agility dalam perusahaan:

Menggunakan model kerja berdasar kebutuhan

Dalam sistem kerja konvensional, sering kali yang diukur adalah seberapa banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja. Hal ini dianggap kurang mendukung keluwesan kerja. 

Perusahaan yang mengukur kinerja menggunakan KPI atau pencapaian lain cenderung lebih bisa mengakomodasi kebutuhan untuk kerja yang fleksibel. Terlebih lagi saat ini, ketika kita bekerja jarak jauh. 

Menggunakan tolok ukur kinerja seperti KPI juga akan memberikan autonomi kepada karyawan mengatur ritme kerjanya. Memiliki tolok ukur kinerja lebih dari sekadar lama jam kerja tentu memudahkan perusahaan untuk mengambil keputusan, mulai dari rekrutmen hingga pengembangan karyawan. 

Memanfaatkan teknologi untuk mengelola kerja jarak jauh

Untuk kondisi saat ini, ketika banyak perusahaan menerapkan kebijakan kerja jarak jauh, bantuan teknologi sangat penting. Mulai dari rekrutmen, operasional sehari-hari seperti presensi hingga manajemen proyek. 

Teknologi memungkinkan kolaborasi dan kerja sama tetap dilakukan dengan baik meskipun masing-masing tidak berada di tempat yang sama. 

Selain itu, teknologi juga memungkinkan perusahaan menggunakan anggaran yang ada dengan lebih efisien.

Memastikan kandidat yang direkrut sesuai dengan budaya kerja ini

Proses rekrutmen juga memiliki peran yang penting untuk mengembangkan lingkungan kerja yang agile ini. Karyawan yang bertanggung jawab tentu lebih mudah diberikan autonomi dan kepercayaan untuk bekerja jarak jauh misalnya. 

Kebutuhan pengusaha untuk membangun organisasi yang luwes menghadapi perubahan membuat kandidat yang memiliki softskill ini juga paling dicari. Dalam Panduan dan Tren Gaji 2022, disebutkan bahwa 46% rekruter dari 49 negara cenderung memilih kandidat yang memiliki learning agility

Baca juga: Memasuki 2022, Bagaimana Tren Gaji dan Rekrutmen?

Apa yang perlu dipersiapkan untuk merekrut kandidat yang sesuai dengan budaya agility di perusahaan?

Beberapa kualitas di bawah ini, menjadi indikasi bahwa kandidat yang Anda rekrut dapat beradaptasi dengan mudah pada perubahan:

  • Fleksibilitas – Anda perlu melihat bagaimana kandidat beradaptasi pada situasi baru dan mencoba hal baru
  • Kecepatan – bukan hanya seberapa cepat mereka menyelesaikan suatu pekerjaan namun juga seberapa cepat mereka dapat bangkit dari kegagalan
  • Kemampuan untuk mencoba – dari sini selain dilihat kemauan kandidat mencoba hal baru juga kemampuan mereka belajar dari percobaan tersebut
  • Keberanian mengambil risiko – kadang kala, dibutuhkan keberanian mengambil risiko untuk mencapai hasil yang maksimal, di sini perlu juga dilihat bagaimana mereka bekerja sama untuk mitigasi risiko yang mungkin terjadi
  • Kesediaan menerima masukan – perubahan juga berarti pelajaran baru, menyikapinya membutuhkan sikap terbuka
Linggar

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

6 days ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

1 week ago

Membangun ‘Work Culture’ di Industri Tech

Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…

1 week ago

Bagaimana Strategi Terbaik untuk Menarik Talenta Tepat di Industri Fintech?

Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…

1 week ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

2 weeks ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

3 weeks ago