Manajemen talenta

3 Tips Startup Bertahan Melewati Tech Winter

Tech winter yang dipicu oleh keadaan ekonomi global rupanya juga membawa dampak pada pendanaan startup di tanah air. Beberapa venture capital startup di tanah air memutuskan untuk menahan suntikan dananya sehingga startup hanya mengandalkan keuntungannya saja untuk terus menggerakkan bisnisnya. 

Hal ini juga tidak mudah, mengingat kita tahu cukup banyak startup yang masih berada di tahap akuisisi pasar sehingga belum bisa mengandalkan profit untuk pertumbuhan dan operasional perusahaan.

Akibatnya, beberapa startup atau perusahaan rintisan ini memutuskan untuk menghentikan rekrutmennya sementara atau hiring freeze bahkan ada juga yang dengan terpaksa mengurangi karyawan untuk efisiensi anggaran. 

Keadaan ekonomi global yang disinyalir menjadi akar masalah ini, masih belum diketahui kapan akan membaik sehingga situasi ini juga belum diketahui kapan akan berakhir. 

Oleh karena itu, penting bagi startup untuk berstrategi untuk dapat bertahan bahkan menang melalui tantangan tech winter


Definisi tech winter

Tech winter adalah istilah populer untuk menggambarkan keadaan di mana banyak startup, yang umumnya berbasis teknologi, tumbang. Beberapa hal yang menandainya adalah startup melakukan beberapa tindakan untuk efisiensi seperti pengurangan karyawan maupun menghentikan sementara rekrutmennya. 

Tidak ada pertumbuhan tim biasanya menjadi penanda juga bahwa pertumbuhan bisnis juga sedang tidak dilakukan secara agresif. 

Fenomena tech winter yang terasa sejak kuarter kedua lalu, merupakan dampak berkepanjangan dari pandemi lalu. Ditambah lagi dengan adanya perang antara Ukraina dan Rusia yang mempengaruhi aktivitas bisnis di berbagai negara termasuk Indonesia. 

Selain itu, ada juga kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, yang membuat pemodal memilih untuk menyimpan uangnya daripada investasi sehingga berpengaruh langsung pada pendanaan startup tanah air.

Baca juga: Tesla-Netflix Stop Rekrutmen, Ini Penjelasan Lengkap Hiring Freeze


Strategi bertahan di tengah tech winter

Kondisi ekonomi yang memicu terjadinya tech winter ini belum diketahui kapan akan usai. Oleh karena itu, penting bagi startup untuk beradaptasi dan menyiapkan strategi untuk bertahan di tengah situasi ini.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah

1. Efisiensi

Di tengah kondisi yang tidak menentu ini, mungkin beberapa startup masih mengandalkan biaya operasional dan ekspansi dari dana investor perlu melakukan efisiensi untuk memperpanjang runway

Hal ini yang sudah kita saksikan banyak dilakukan oleh startup di tanah air. Namun demikian, efisiensi juga dapat dilihat sebagai memastikan menempatkan talenta yang tepat di posisi yang tepat. 

Memilih kandidat yang tepat secara efisien juga merupakan tantangan efisiensi bagi startup rasanya.

Hal ini penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan karena diprediksi pendanaan atau penawaran investasi dari venture capital akan lebih sulit.

2. Memaksimalkan unique value proposition

Strategi ini juga banyak digunakan oleh startup di tanah air untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnis. Beberapa startup melakukan strategi ini dengan mengangkat nilai keunikan produknya. 

Selain dari sisi produk, beberapa startup juga masih gencar memperluas pasar. Untuk tujuan mendapatkan market share yang lebih besar, beberapa startup juga melakukan merger and acquisition. Upaya ini dinilai lebih efektif dan cepat dibandingkan melalui kanal organik. 

Baik dari sisi produk maupun pasar, kondisi ini memaksa startup untuk terus melakukan inovasi dan terobosan baru untuk meningkatkan efisiensi dan menghasilkan profit. 

Baca juga: 3 Tips Mengadopsi Agility untuk Startup

3. Agile

Salah satu kata yang mungkin paling sering kita dengar di dunia startup. Keberhasilan startup untuk bertahan dan keluar sebagai pemenang dalam tantangan tech winter ini tentu tidak lepas dari kemampuan perusahaan beradaptasi

Ketangkasan perusahaan untuk beradaptasi dengan situasi yang penuh kerentanan dan tidak menentu ini merupakan faktor krusial. Karena nyatanya, tantangan ekonomi seperti ini adalah siklus yang selalu berulang. 

Contoh paling dekat tentu pandemi lalu. Bukan situasi yang ideal, namun tidak sedikit juga startup yang berkembang dan menemukan momentumnya pada saat itu. 

Pun, tech winter ini, kita bisa melihatnya sebagai sebuah tantangan namun bisa juga dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk dapat melentingkan pertumbuhan bisnis lebih tinggi.

Linggar

Recent Posts

5 Hal yang Wajib Diberikan Saat Onboarding Manager

Tim hebat terdiri atas sekumpulan karyawan produktif dan berkinerja tinggi. Tak kalah penting, mereka juga…

1 day ago

Bagaimana Headhunter Bantu Perusahaan Merekrut Lebih Cepat

Headhunter atau executive search adalah jasa konsultan yang membantu perusahaan mencari dan merekrut karyawan level…

1 day ago

5 Metrics Merekrut Head of Sales

Penjualan perusahaan yang sukses tak hanya bergantung pada kontribusi anggota tim, tapi juga kepemimpinan head…

1 week ago

Meretensi Talenta Level Senior: Langkah & Strategi yang Anda Butuhkan

Strategi dalam mempertahankan talenta senior seharusnya menjadi prioritas utama perusahaan. Hal ini perlu menjadi perhatian,…

1 week ago

Peran AI di Dunia Kerja Semakin Disorot: Microsoft hingga Apple Dorong Keterampilan & Implementasi AI

Adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) kian berkembang dan telah mengubah lanskap dunia kerja. Hasil survei…

2 weeks ago

Merekrut Kandidat Level Senior & Eksekutif, Butuhkan Strategi Berbeda?

Menurut studi Deloitte dan The Manufacturing Institute, menemukan talenta berkualitas dengan keterampilan yang tepat kini…

2 weeks ago