Pekerja blue collar atau pekerja kerah biru adalah sebutan untuk orang-orang yang menekuni jenis pekerjaan manual yang lebih banyak membutuhkan tenaga, seperti pekerja pabrik manufaktur, buruh konstruksi, pekerja tambang, teknisi mesin dan alat industri, serta pekerja lapangan.
Istilah yang pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 ini merujuk pada para pekerja yang sehari-hari mengenakan pakaian berkerah biru agar tak terlihat kotor. Mereka sering berkeringat selama bekerja, karena mengeluarkan tenaga, tersengat panas matahari, atau terkena debu dan kotoran.
Pekerja blue collar kemudian dikonotasikan sebagai kelas pekerja rendah atau kasar dan menerima upah (wage) per jam atau harian. Konsep ini berbeda dari white collar worker yang merujuk pada pekerja administratif atau karyawan kantoran yang menerima gaji (salary) bulanan.
Pekerja blue collar dibutuhkan dalam banyak sektor industri, dari manufaktur hingga jasa. Ada jenis tenaga kerja terampil yang memperoleh skill melalui pendidikan formal atau sekolah vokasi, seperti montir bengkel. Tetapi, ada juga yang tidak, misalnya tukang batu.
Jenis pekerjaan untuk kerah biru umumnya tidak mensyaratkan pendidikan yang tinggi. Oleh sebab itu, untuk merekrut mereka, sebaiknya Anda lebih fokus pada keterampilan dan pengalaman kerja yang paling dibutuhkan.
Salah satu cara efektif untuk mendapatkan karyawan blue collar adalah menggunakan referensi karyawan. Para buruh pabrik, pekerja konstruksi, dan teknisi mesin biasanya memiliki teman atau kenalan yang terampil. Tanyakan apakah mereka bisa memberi rekomendasi kandidat untuk Anda rekrut.
Rekomendasi karyawan umumnya lebih akurat. Sebab, karyawan Anda tahu jenis keterampilan yang dikuasai kandidat serta karakter personal yang bersangkutan.
Untuk mendapatkan tenaga kerja kerah biru yang terampil, Anda sebaiknya memberikan tes dalam proses seleksi. Jika Anda mencari penjahit untuk pabrik garment, berikan tes menguji kecepatan bekerja dan kualitas hasilnya. Atau jika Anda mencari teknisi mesin, berikan tes untuk mengetahui seberapa cekatan mereka melakukan troubleshooting.
Jadi, pengetahuan saja tidak cukup bagi pekerja blue collar, sebab produktivitas kerja akan lebih banyak ditentukan oleh seberapa terampil mereka bekerja. Di samping itu, penting bagi Anda untuk menguji apakah cara kerja mereka memenuhi prosedur keselamatan kerja. Kecelakaan kerja tidak hanya berisiko fatal pada diri pekerja, tetapi juga dapat menyebabkan bencana bagi bisnis Anda, seperti kebakaran dan kerusakan infrastruktur produksi.
Jika mencari pekerja muda, Anda dapat memanfaatkan sumber perekrutan dari lembaga pendidikan formal, seperti sekolah vokasi yang mengajarkan keterampilan kerja. Anda bisa mengembangkan kerja sama dengan mereka melalui program magang untuk menyaring calon pekerja yang potensial.
Selama program magang, Anda dapat melatih dan mengenalkan proses kerja di perusahaan Anda, kemudian menandai mereka yang terampil. Usai program magang atau setelah lulus, Anda langsung dapat menawari mereka pekerjaan.
Keuntungan cara ini adalah Anda mendapatkan tenaga kerja yang sudah beradaptasi dengan sistem kerja di perusahaan dan punya keterampilan, serta upah yang lebih rendah dari tenaga kerja berpengalaman.
Pekerja kasar atau buruh selama ini dianggap kurang keren dan berpenghasilan rendah. Jika Anda ingin menarik pekerja blue collar yang berkualitas, maka Anda harus mempromosikan nilai-nilai positif dari jenis pekerjaan ini yang tidak dimiliki pekerjaan kantoran.
Sebagai contoh, pekerjaan ini tidak membutuhkan pendidikan tinggi, upah yang sepadan dengan tenaga yang dikeluarkan, lebih rendah risiko stres, dan lebih sehat karena bergerak aktif dalam bekerja dibanding pekerja kantoran yang duduk selama berjam-jam setiap hari.
Tips berikutnya adalah menawarkan dan memenuhi hak karyawan, dengan kontrak kerja yang mengatur upah, tunjangan, bonus, asuransi dan jaminan sosial. Perlindungan karyawan sangat penting dan akan memberikan rasa aman bagi pekerja kerah biru, mengingat risiko kecelakaan kerja di pabrik, di proyek, dan di lapangan lebih tinggi daripada di dalam kantor.
Mencari tenaga kerja kerah biru lewat job portal juga bisa Anda lakukan untuk beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan keterampilan teknis. Tenaga kerja terampil dan lulusan sekolah kejuruan menggunakan job portal untuk mencari informasi lowongan kerja, dan juga melamar pekerjaan yang cocok.
Job portal Glints tersedia untuk Anda yang ingin memasang iklan lowongan kerja gratis. Dengan membuat akun di https://employers.glints.id, Anda bisa mengunggah iklan pekerjaan tanpa batasan.
Glints juga menyediakan jasa rekrutmen TalentHunt untuk merekrut kandidat dengan keterampilan spesifik yang sulit dicari. TalentHunt adalah headhunter Indonesia yang membantu Anda merekrut calon karyawan yang tepat secara efisien dengan tim perekrut berpengalaman dan teknologi rekrutmen otomatis berbasis machine learning.
Selain merekrut cepat dalam waktu kurang dari 3 minggu, keuntungan menggunakan TalentHunt adalah mendapat garansi 90 hari. Apabila karyawan baru Anda tidak cocok bekerja sesuai posisi yang Anda cari, tim TalentHunt akan merekrut penggantinya untuk Anda tanpa biaya.
(Penulis: Ari Susanto)
Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…
Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…
Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…
Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…
Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…
Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…