8,974 views

5 Jenis Assessment Test Populer dan Manfaat Utamanya

Meidiana Aprilliani
Meidiana Aprilliani
May 24, 2023

Apakah Anda menerapkan assessment test saat mengkurasi kandidat?

Bicara soal proses rekrutmen, meloloskan kandidat berdasarkan evaluasi resume tidaklah cukup akurat. Selain informasi tidak dapat dipercaya sepenuhnya, Anda juga perlu memprediksi bagaimana kualitas dan kecocokan kandidat untuk sebuah peran. 

Karenanya, memberikan assessment test merupakan salah satu langkah strategis untuk membuat penilaian yang objektif. Untuk mengenal apa itu assessment test, berikut Glints for Employers rangkum ulasan lengkap untuk Anda. 

jenis assessment test dan manfaatnya

Apa itu Assessment Test?

Tes asesmen (assessment test) adalah penilaian yang dilakukan secara online untuk membantu perekrut mengidentifikasi kemampuan kandidat dan memprediksi kinerja untuk sebuah peran. Tes ini memungkinkan Anda menyaring orang-orang yang paling cocok untuk pekerjaan yang Anda butuhkan. 

“Tes kemampuan kognitif bila digunakan bersamaan dengan teknik perekrutan lainnya seperti wawancara kerja atau resume screening dapat menjadi prediktor kinerja terbaik.”

-Frank L. Schmidt

Jenis penilaian pra-kerja ini dilakukan dengan memvalidasi keterampilan dan kompetensi pelamar terhadap persyaratan pekerjaan. Hasil penilaian ini memberikan data kuantitatif yang valid dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.


jenis assessment test dan manfaatnya

Apa Saja Manfaat Assessment Test

1. Memperoleh Karyawan Berkualitas

Tes pra-kerja berbasis simulasi ini menawarkan akurasi tinggi dalam memprediksi kinerja dan produktivitas kandidat dalam menjalankan peran seandainya mereka dipekerjakan. 

Misalnya, kandidat yang lulus tes dua kali lebih mungkin berhasil menyelesaikan masalah di tempat kerja, melakukan banyak tugas dengan cepat dan efektif, serta komunikator yang sangat baik. Meski demikian, nilai pengujian pra-kerja bergantung pada keakuratan dan relevansi pekerjaannya.


2. Meningkatkan Retensi Karyawan

Assessment test memberikan manfaat penting dalam peningkatan retensi karyawan. Hal ini dikarenakan proses pengujian yang mensyaratkan kandidat untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi pekerjaan dan lingkungan bisnis yang baru. Hasilnya, kandidat yang lulus dan terpilih mengisi peran akan lebih siap untuk pekerjaan tersebut. 

Ketika kandidat lebih siap dan memiliki harapan yang realistis tentang pekerjaan tersebut, maka tingkat turnover karyawan dapat ditekan. Selain itu, perputaran paksa akan lebih minim karena kandidat memiliki keterampilan yang telah diverifikasi sehingga membantu mereka menjalankan pekerjaannya lebih baik. 


3. Efisiensi Biaya Rekrutmen

Assessment test juga dapat membantu mengurangi persentase kandidat yang sekadar mencoba melamar tanpa memenuhi syarat. Tes ini membantu memastikan orang-orang yang siap dan cocok untuk sebuah peran dan mencegah perekrut mewawancarai pelamar yang tidak berkualifikasi.

Dengan pengujian pra-kerja yang tepat, perekrut dapat mengefisienkan proses rekrutmen. Hal ini karena mereka hanya perlu memfokuskan perhatian pada kandidat yang memenuhi kualifikasi. Hasilnya, waktu dan biaya rekrutmen otomatis dapat dihemat.


4. Menekan bias rekrutmen

Penilaian berdasarkan dokumen lamaran cenderung memiliki potensi bias yang cukup mengkhawatirkan. Di mana, penilaian kandidat dapat dipengaruhi informasi yang tidak seringkali relevan seperti jenis kelamin, usia, hingga etnis, yang tidak menggambarkan kemampuan profesional.

“96% perekrut percaya bahwa bias yang tidak disadari adalah masalah yang memengaruhi proses perekrutan.”

-Agency Central

Karenanya, pengujian pra-kerja dapat membantu menekan bias dengan memberikan hasil penilaian yang didasarkan pada kemampuan dan keterampilan karyawan. Sehingga, kandidat yang terpilih pada akhirnya adalah mereka yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan peran.


jenis assessment test dan manfaatnya

Apa Saja Jenis Assessment Test?

Ada berbagai macam assessment test yang dapat diberikan perekrut sebelum mempekerjakan kandidat, antara lain:

1. Tes Penilaian Keterampilan

Tes penilaian keterampilan akan mengukur soft skill dan hard skill kandidat. Melalui jenis assessment test ini, rekruter dapat menilai soft skill seperti keterampilan berpikir kritis melalui sebuah skenario yang meminta kandidat untuk menjelaskan bagaimana mereka menyelesaikannya. 

Sedangkan, penilaian hard skill contohnya tes mengetik hingga kemampuan menulis. Banyak perusahaan menggunakan tes penilaian keterampilan karena dinilai objektif dan dapat diandalkan.


2. Tes Kepribadian

Tes kepribadian digunakan untuk mengukur minat, motivasi, preferensi, dan jenis interaksi kandidat. Perusahaan umumnya menggunakan assessment test ini untuk menentukan apakah pelamar cocok dengan budaya perusahaan mereka. 

Contoh tes kepribadian yang umum digunakan antara lain:

a. The Big Five Model

b. Motivation Tests

c. The Myers-Briggs Personality Type Indicator


3. Tes Kemampuan Kognitif

Tes kemampuan kognitif mengukur proses berpikir kandidat seperti pemecahan masalah, kekuatan ingatan, dan membentuk persepsi. Jenis tes asesmen ini umumnya berbentuk tes standar dengan pertanyaan pilihan ganda sederhana atau jawaban singkat. 

Tes kemampuan kognitif juga meliputi tes IQ dan tes bakat umum yang menilai keterampilan dan pemikiran verbal, matematis, serta logika. Perusahaan umumnya menggunakan tes ini untuk mengevaluasi kemampuan kandidat dalam memecahkan masalah atau mempelajari hal baru. 


4. Tes Kecerdasan Emosional

Tes kecerdasan emosional digunakan untuk mengukur kesadaran diri, empati, dan kemampuan kandidat untuk mengelola emosi dan hubungan. Tes ini penting untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan interpersonal atau kepemimpinan yang kuat. 

Tes ini akan berisikan pertanyaan yang mengevaluasi bagaimana karyawan bereaksi terhadap situasi emosional atau memecahkan masalah sensitif. Misalnya, “Bagaimana tanggapan Anda terhadap seorang teman yang sangat kesal karena kehilangan pekerjaan?”


5. Tes Integritas

Tes integritas mengukur kejujuran dan ketergantungan kandidat. Ada dua jenis tes integritas yang umum digunakan:

1. Tes Integritas Terbuka

Menanyakan kandidat tentang sikap mereka terhadap sebuah sikap etis.

Contoh: 

“Apakah Anda pernah mencuri sesuatu?”

2. Tes Integritas Terselubung

Menanyakan pelamar tentang ciri-ciri kepribadian yang menunjukkan kejujuran, ketergantungan, dan rasa hormat. 

Contoh: 

Pernyataan mana yang paling menggambarkan diri Anda: 

  1. Saya selalu mengikuti peraturan
  2. Terkadang saya mengikuti peraturan
  3. Saya tidak pernah mengikuti peraturan

Perusahaan umumnya menggunakan tes ini saat merekrut untuk posisi yang memiliki bobot tanggung jawab tingkat tinggi. Contohnya: teller, kasir,, penyedia penitipan anak, satpam, dan lain-lain.


Menyukai ulasan di atas? Tersedia ratusan insight membangun seputar HR untuk Anda. Mari berlangganan newsletter kami untuk jadi yang pertama mengetahui tren HR terkini!


Mulai merekrut dari mana saja bersama Glints

Temukan layanan lengkap kami untuk mulai membangun tim yang berkualitas hari 

Artikel di atas dipersembahkan oleh Glints for Employers, mitra rekrutmen terpercaya untuk startup dan perusahaan di Asia Tenggara dan Taiwan. Lebih cepat dan hemat, pakar kami yang dibekali dengan teknologi siap membantu Anda terhubung dengan talenta terbaik di sekitar Anda. 

Konsultasikan kebutuhan rekrutmen Anda GRATIS!

Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.