PIC adalah istilah populer yang sering digunakan dalam sebuah proyek atau lingkup pekerjaan tertentu di dunia kerja. Memiliki fungsi manajemen, operasional, hingga evaluasi, tentunya penting untuk menunjuk PIC dengan keahlian yang tepat.
Seringkali disamakan dengan supervisor, tahukah Anda bahwa keduanya berbeda?
Untuk membantu Anda memahami pengertian, tugas dan tanggung jawab, hingga keahlian yang wajib dimiliki PIC, berikut Glints for Employers rangkum ulasannya untuk Anda.
Table of Contents
ToggleDalam dunia kerja, istilah “PIC” mengacu pada “Person in Charge” atau “Penanggung Jawab”.
Melansir Lawinsider, PIC diartikan sebagai orang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas sebuah proyek dalam jangka waktu tertentu. Dalam gambaran besar, PIC adalah individu yang ditugaskan untuk mengelola atau bertanggung jawab atas suatu proyek, tugas, atau kegiatan tertentu di dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Contohnya PIC dalam event, yang harus merencanakan segala hal mulai dari menetapkan tujuan dan tema acara, menentukan lokasi yang cocok, mengatur anggaran yang sesuai, dan membuat jadwal kegiatan yang detail. Ia juga dapat bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan berbagai tim yang terlibat dalam acara, termasuk vendor, tim teknis, tim dekorasi, dan lain-lain.
Meskipun sekilas sama, PIC dan supervisor adalah dua peran yang berbeda dalam konteks dunia kerja. Meskipun keduanya sama-sama dibebani tanggung jawab terkait pengawasan dan pengelolaan tugas, ada perbedaan yang signifikan antara kedua peran tersebut.
PIC memiliki tanggung jawab lebih spesifik terhadap suatu kegiatan atau proyek tertentu. Mereka bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinasikan, dan memastikan keberhasilan kegiatan tersebut.
Sementara itu, supervisor memiliki tanggung jawab yang lebih umum terhadap pengawasan dan manajemen karyawan di bawahnya. Mereka memastikan karyawan melaksanakan tugas dengan efektif, memberikan bimbingan, memberikan umpan balik, dan memastikan pencapaian tujuan tim.
Seorang PIC biasanya memiliki tingkat otoritas yang lebih tinggi dalam hal pengambilan keputusan terkait kegiatan yang mereka tangani. Mereka memiliki wewenang untuk mengatur sumber daya, mengambil keputusan strategis, dan memastikan pencapaian tujuan.
Di sisi lain, peran supervisor cenderung sebagai pengawas dan pembimbing. Mereka bertugas memberikan arahan, mengawasi kinerja karyawan, dan melaporkan kepada manajemen.
PIC cenderung fokus pada menyelesaikan kegiatan atau proyek tertentu dengan hasil yang diinginkan. Mereka bekerja dengan tim yang ditugaskan untuk mencapai tujuan spesifik.
Sebaliknya, seorang supervisor lebih fokus pada manajemen dan pengawasan karyawan. Termasuk peningkatan kinerja, penyelesaian konflik, dan pengembangan karyawan.
Meskipun ada perbedaan antara peran PIC dan supervisor, terkadang seseorang dapat mengemban kedua peran tersebut secara bersamaan. Hal ini tentunya bergantung pada struktur organisasi dan kebutuhan pekerjaan di perusahaan Anda.
Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab yang umumnya diemban oleh seorang PIC:
1. Perencanaan
PIC bertanggung jawab merencanakan kegiatan atau proyek yang ditugaskan. Mereka harus membuat rencana kerja, menetapkan tujuan yang jelas, dan mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan.
2. Pengorganisasian
PIC harus mengatur dan mengelola sumber daya yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Mereka harus menetapkan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim, mengalokasikan waktu dan sumber daya dengan efisien, dan menjadwalkan kegiatan sesuai dengan prioritas.
3. Koordinasi
Sebagai PIC, mereka bertanggung jawab untuk mengoordinasikan kegiatan tim dan memastikan kolaborasi yang efektif antara anggota tim. Hal ini mencakup komunikasi yang baik, pemantauan kemajuan pekerjaan, dan penyelesaian konflik jika terjadi.
4. Pengawasan
PIC harus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan. Mereka perlu memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana, standar kualitas terpenuhi, dan tenggat waktu dipatuhi.
5. Pemecahan Masalah
Ketika menghadapi tantangan atau masalah dalam pelaksanaan kegiatan, PIC harus dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan cepat. Mereka perlu memiliki keterampilan analitis dan kemampuan pengambilan keputusan untuk menangani situasi yang kompleks.
6. Pelaporan
Sebagai PIC, mereka harus melaporkan kemajuan, hasil, dan masalah yang muncul kepada pihak yang berwenang, seperti manajemen atau pemangku kepentingan terkait. Laporan ini membantu dalam pemantauan dan evaluasi proyek atau kegiatan.
7. Manajemen Risiko
PIC harus mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan kegiatan atau proyek yang mereka tangani. Ini melibatkan pengenalan risiko potensial, pengembangan strategi mitigasi risiko, dan pengawasan terhadap tindakan pencegahan yang diperlukan.
8. Evaluasi
Setelah kegiatan selesai, PIC harus melakukan evaluasi untuk mengevaluasi hasil dan kinerja tim. Mereka dapat mengidentifikasi pelajaran yang dipetik dan saran perbaikan untuk kegiatan selanjutnya.
Tugas dan tanggung jawab PIC dapat bervariasi tergantung pada konteks dan lingkup pekerjaan yang spesifik, namun intinya adalah memastikan pengelolaan dan pelaksanaan yang efektif dari suatu kegiatan atau proyek.
Berikut adalah beberapa skill yang penting untuk dimiliki oleh seorang PIC:
1. Kepemimpinan:
Kemampuan untuk memimpin dan menginspirasi anggota tim, mengambil keputusan yang tepat, dan memberikan arahan yang jelas.
2. Komunikasi Efektif
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tertulis, dan memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. PIC perlu dapat berkomunikasi dengan anggota tim, manajemen, dan pemangku kepentingan lainnya dengan jelas dan efektif.
3. Manajemen Proyek
Kemampuan untuk mengelola proyek atau kegiatan dengan baik, termasuk perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian sumber daya.
4. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, dan menemukan solusi yang efektif. PIC perlu dapat berpikir kritis dan kreatif dalam mengatasi tantangan yang muncul.
5. Kemampuan Mengatur Waktu
Kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik, mengenali prioritas, dan mengelola jadwal kegiatan dengan efisien.
6. Kemampuan Manajemen Konflik
Kemampuan untuk mengelola konflik yang mungkin muncul di antara anggota tim atau dengan pihak lain yang terlibat dalam kegiatan. PIC perlu dapat menghadapi konflik dengan cara yang konstruktif dan menemukan solusi yang memadai.
7. Keterampilan Komunikasi Tim
Kemampuan untuk membangun kerjasama dan hubungan yang baik dengan anggota tim, menginspirasi kerjasama, dan mendorong kolaborasi.
8. Keterampilan Analitis
Kemampuan untuk menganalisis data, mengidentifikasi pola atau tren, dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang relevan.
9. Keterampilan Pengorganisasian
Kemampuan untuk mengorganisir tugas, mengatur sumber daya, dan menjaga keberlanjutan dan efisiensi kegiatan.
10. Keterampilan Manajemen Stres
Kemampuan untuk mengelola stres dan tekanan yang mungkin timbul dalam lingkungan kerja yang dinamis dan menuntut.
Itu dia ulasan lengkap seputar peran PIC dalam dunia kerja. Pastikan untuk menunjuk seseorang yang kompeten di posisi ini demi kelancaran dan kesuksesan proyek atau unit kerja di perusahaan Anda.
Berbicara tentang peran PIC, apakah Anda kini juga sedang mencari peran manajer? Pastikan kompeten, baca ulasan ini untuk membantu Anda merekrut manajer yang tepat!