Peran Artificial Intelligence Dalam Industri HR

Courtesy by Unsplash

Penggunaan artificial intelligence dalam industri human resource terdengar kontradiktif. Apakah teknologi dengan segala kecanggihannya dapat mengatur dan mengelola manusia? 

Peran artificial intelligence dalam industri HR mulai signifikan dan terus meningkat setiap tahunnya. Sebuah survei yang dilakukan Gartner, perusahaan konsultasi dan riset asal Amerika Serikat pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 17% perusahaan sudah menggunakan artificial intelligence dan angka ini diperkirakan akan naik mencapai 30% pada 2022.

Dari survei tersebut, alasan penggunaan AI mencakup alasan penghematan biaya serta pembuatan keputusan yang lebih akurat. 

Mengenal artificial intelligence 

Artificial intelligence (AI) merupakan mesin yang beroperasi dengan mengadopsi cara berpikir manusia dengan bantuan algoritma pembelajaran mesin (machine learning). Karena meniru fungsi kognitif manusia, AI dapat menangani kerja-kerja yang awalnya dilakukan manusia, mulai dari penalaran, pembelajaran, pemecahan masalah, serta memproses bahasa.

Manfaat artificial intelligence dalam industri HR

AI dapat membuat kerja yang lebih terotomatisasi. Pada industri HR misalnya dalam menyaring CV serta membuat jadwal wawancara. Meski demikian, kerja yang sifatnya lebih butuh pendekatan antar manusia masih belum dapat digantikan AI, seperti wawancara itu sendiri dan keputusan menerima kandidat masih tetap membutuhkan praktisi HR.

Adapun beberapa peran AI dalam industri HR seperti:

Administrasi HR

Kerja-kerja administratif yang berulang dan memiliki volume tinggi dapat diambil alih oleh AI agar lebih efisien dari segi waktu dan juga meminimalisir human error. Urusan administrasi yang dimaksud mencakup manajemen kehadiran, manajemen timesheet, informasi gaji dan lain sebagainya.

Talent acquisition

AI memungkinkan perusahaan untuk memberikan skor pada kandidat-kandidat yang dinilai potensial dan cocok bagi perusahaan. Kriteria yang menjadi tolok ukur juga dapat didesain oleh perusahaan masing-masing. 

Lebih jauh lagi, AI dapat mengidentifikasi kandidat yang tertlihat berminat pada iklan lowongan pekerjaan, namun belum melakukan tindakan apa-apa. 

Employee engagement

Employee engagement diperlukan dalam perusahaan demi menjaga produktivitas hingga menurunkan tingkat turnover karyawan. AI dapat membantu usaha-usaha perusahaan meningkatkan employee engagement. 

Salah satu bentuk konkretnya adalah membentuk saluran komunikasi yang tersambung dengan bot. Karyawan memiliki akses untuk menyampaikan aspirasinya, namun pertanyaan yang sama dapat terjawab secara otomatis oleh sistem.

Hindari terlalu mengandalkan artificial intelligence dalam HR

Meski kerja AI dan manfaat yang ditawarkannya terlihat menjanjikan, ada beberapa kemungkinan buruk yang dapat terjadi jika perusahaan Anda sepenuhnya bergantung pada AI.

Proses rekrutmen

Tidak seperti manusia, AI terbebas dari bias-bias yang mungkin muncul. Dengan demikian, potensi kandidat menjadi faktor utama penilaian tersaringnya kandidat hingga berakhir direkrut perusahaan.

Meski bebas bias, proses rekrutmen yang sepenuhnya mengandalkan AI akan berkesempatan melewatkan variabel penting yang sifatnya kualitatif, seperti kecocokan budaya perusahaan yang juga berdampak pada kinerja karyawan.

Employee engagement

Dalam beberapa kasus, karyawan membutuhkan respons dari tenaga HR langsung, bukan sebatas jawaban yang terprogram oleh mesin. Terlebih lagi mengingat bahwa pengalaman manusia terbilang unik, dan interaksi langsung tanpa bot memungkinkan interaksi yang sifatnya lebih dua arah.

Onboarding dan program pengembangan karyawan

AI dapat mempersingkat waktu yang diperlukan untuk melakukan onboarding, mengingat materi onboarding umumnya diberikan kepada karyawan secara seragam. Begitu pula dengan program pengembangan lainnya seperti training.

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa program baik onboarding maupun pengembangan karyawan yang dilakukan oleh sumber daya manusia dapat menjalin hubungan yang lebih berarti, terutama antar sesama karyawan dalam satu tim. Hubungan ini akan dapat bermanfaat ketika tim melakukan kerjasama dan koordinasi.


Vania

Recent Posts

Peran AI di Dunia Kerja Semakin Disorot: Mulai dari Microsoft hingga Apple Dorong Keterampilan GenAI bagi Talenta

Adopsi teknologi Kecerdasan Buatan Generatif (GenAI) kian berkembang dan telah mengubah lanskap dunia kerja. Hasil…

4 days ago

Merekrut Kandidat Level Senior & Eksekutif, Butuhkan Strategi Berbeda?

Menurut studi Deloitte dan The Manufacturing Institute, menemukan talenta berkualitas dengan keterampilan yang tepat kini…

4 days ago

Panduan Menyusun Struktur Kompensasi Talenta Senior hingga Eksekutif yang Kompetitif 2024

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, struktur kompensasi menjadi salah satu pilar utama dalam menarik,…

5 days ago

Membangun Employer Branding: Strategi Menarik Kandidat Senior Level di Industri Finance

Menarik kandidat untuk level senior, manajer bahkan eksekutif selalu menjadi tantangan di semua industri, termasuk…

5 days ago

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

1 week ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

2 weeks ago