Pentingnya Screening Karyawan Saat Rekrutmen
© Pexels
Screening karyawan merupakan proses penyaringan terhadap banyak pelamar untuk menyisakan beberapa orang kandidat terbaik yang akan diundang dalam wawancara, ketika salah satu dari mereka kemungkinan akan ditawari pekerjaan.
Ada beberapa metode screening karyawan, mulai dari pemeriksaan surat lamaran dan resume/CV, pemeriksaan referensi, penelusuran jejak digital dan media sosial, hingga percakapan per telepon sebagai wawancara pendahuluan.
Beberapa perusahaan menggunakan lebih dari satu metode screening. Namun, yang paling umum adalah screening dokumen lamaran, yaitu saat perekrut memeriksa resume dan portofolio, kemudian memilih yang paling menarik dan menjanjikan.
Dalam proses shortlisting, perekrut tidak hanya memilih berdasarkan kelengkapan persyaratan dasar dan kualifikasi tambahan yang dimiliki calon karyawan, tetapi juga melakukan verifikasi terhadap informasi dalam dokumen tersebut. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa kandidat memberikan informasi yang sesungguhnya alias tidak berbohong.
Pertama, screening dilakukan untuk menjamin perusahaan mendapatkan kandidat yang benar-benar sesuai dengan peran yang dibutuhkan. Anda yang menginginkan kandidat berkualitas melakukan penyaringan seketat mungkin sehingga hanya menyisakan sedikit calon terbaik.
Kualifikasi tinggi dibutuhkan untuk membatasi karyawan. Semakin spesifik dan semakin banyak persyaratan, maka semakin sedikit pula karyawan yang memenuhi kriteria. Sehingga, perusahaan lebih berpeluang mendapatkan profil karyawan yang paling berkualitas.
Sebaliknya, persyaratan yang tidak terlalu ketat akan menyisakan lebih banyak kandidat yang pada akhirnya membuat Anda mengalami kesulitan untuk menentukan mana yang harus dipilih.
Kedua, screening memastikan perusahaan tidak mempekerjakan calon karyawan yang bermasalah atau memiliki catatan buruk. Dengan verifikasi latar belakang, Anda bisa menghindari kandidat semacam itu bergabung dengan perusahaan.
Salah satu cara yang banyak digunakan adalah dengan pengecekan catatan kriminal atau meminta pelamar mencantumkan Surat Keterangan Catatan Kriminal (SKCK) dari kepolisian. Cara lainnya, Anda dapat meminta informasi dari atasan kandidat sebelumnya.
Mengetahui rekam jejak kandidat yang tak tertulis di resume juga penting, misalnya mengapa kandidat meninggalkan pekerjaan dengan posisi yang menjanjikan di perusahaan sebelumnya. Jika alasan itu terkait dengan perilaku buruk kandidat, maka Anda dapat berpikir ulang untuk memasukkan namanya dalam shortlist meski CV kandidat yang bersangkutan mengagumkan.
Screening memberi Anda informasi lebih lengkap sehingga Anda mendapatkan gambaran utuh tentang seorang kandidat, tidak hanya soal keterampilan dan pengalaman mereka, tapi juga latar belakangnya. Ini memudahkan Anda mengambil keputusan yang cermat untuk memilih atau menyingkirkan kandidat dalam tahapan seleksi.
Skill dan pengalaman adalah syarat penting dalam mempekerjakan karyawan. Jika ingin membangun tim yang punya loyalitas, Anda harus memastikan calon karyawan selaras dengan budaya organisasi. Misalnya, perusahaan Anda menjunjung tinggi nilai kejujuran, maka proses screening dapat membantu Anda memeriksa karakter ini pada diri kandidat berdasarkan latar belakangnya.
Screening kandidat yang sangat ketat hanya akan meloloskan calon yang benar-benar berkualitas tinggi dan layak menjadi tim di organisasi Anda. Ini akan menjaga reputasi perusahaan Anda sebagai organisasi yang hanya menarik dan mempekerjakan orang-orang hebat yang punya visi sama dengan organisasi, bukan perusahaan yang merekrut sembarang orang atau karyawan rata-rata.
Screening kandidat menghindarkan Anda dari mempekerjakan orang yang salah, sehingga perusahaan tidak perlu kerepotan di kemudian hari dengan masalah perekrutan ulang yang memakan biaya. Merekrut karyawan yang tidak tepat juga bisa berdampak pada kerugian potensial, misalnya sales yang tidak dapat bekerja memenuhi kuota penjualan.
Screening yang ketat memungkinkan Anda memiliki proses rekrutmen yang singkat. Sebab, Anda hanya memilih peringkat teratas dalam daftar pelamar yang berkualifikasi, tidak perlu menghabiskan waktu untuk mewawancarai banyak pelamar. Fokus pada beberapa kandidat akan mempercepat pengisian peran terbuka di perusahaan Anda.
Proses yang singkat juga akan meninggalkan pengalaman positif bagi pelamar dan akan membangun kesan yang baik terhadap employer brand Anda.
Ingin screening yang ketat dan proses rekrutmen yang cepat? Anda bisa menggunakan Glints.
Melalui layanan TalentHunt, platform rekrutmen ini membantu Anda mendapatkan kandidat yang tepat secara efisien, hanya dalam waktu 2–3 minggu dan biaya cost per hire terjangkau yang dibayar di belakang saat Anda mulai mempekerjakan karyawan baru.
Dengan menggunakan teknologi screening berbasis kecerdasan buatan (AI), penyaringan kandidat di TalentHunt sangat cepat dan bebas bias. Sistem algoritma AI dapat menyaring ribuan top talent di database Glints, dan membuat peringkat otomatis berdasarkan kecocokan kata kunci.
Tim TalentHunt akan merekomendasikan beberapa kandidat yang paling sesuai dengan profil karyawan untuk peran yang Anda cari. Anda mewawancarai mereka dan memutuskan siapa yang akan Anda rekrut. Jika Anda tidak tertarik dengan kandidat, Anda boleh membatalkan rekrutmen dan tidak dikenai biaya.
Bagaimana jika kandidat ternyata tidak cocok untuk posisi yang Anda butuhkan di perusahaan? Tak perlu khawatir, Glints memberikan jaminan 90 hari penggantian kandidat gratis.
Punya tim sendiri untuk merekrut kandidat? Anda juga dapat menggunakan job portal Glints untuk memasang iklan lowongan kerja gratis dan tanpa batas. Caranya gampang, cukup buat akun pengguna di https://employers.glints.id, lalu posting iklan Anda untuk menjaring pelamar yang Anda inginkan.
