1,185 views

Ciri-ciri serta Pro dan Kontra Autocratic Leadership

Anggita Dwinda
Anggita Dwinda
March 1, 2021
Ciri-ciri serta Pro dan Kontra Autocratic Leadership

©️ Pexels

Autocratic leadership banyak dijumpai dalam kepemimpinan politik di dunia, dari mulai Joseph Stalin, Adolf Hitler, Benito Mussolini, Fransisco Franco, Mao Zedong, Fidel Castro, hingga Kim Jong-un. Gaya kepemimpinan otokratik identik dengan dictatorship, totalitarian, dan authoritarian.

Dalam organisasi bisnis, kepemimpinan otokratik merupakan model paling tradisional dan telah banyak diterapkan oleh pemimpin bisnis di dunia, seperti Henry Ford, Steve Jobs, dan Donald Trump. Dalam praktiknya, autocratic leadership lebih dekat dengan gaya manajemen mikro (micromanagement).

Prinsip dasar kepemimpinan otokratik adalah proses pengambilan keputusan yang terpusat pada seorang bos atau atasan. Pemimpin memutuskan sendiri tanpa melibatkan bawahan, kemudian menerapkan keputusan tersebut untuk seluruh organisasi yang dipimpinnya.

Karakteristik utama dari autocratic leadership adalah:

Pemimpin memiliki otoritas sangat besar atau mutlak. Seluruh rencana, tujuan, proses, dan pembagian kerja telah diputuskan sendiri oleh atasan. Tidak ada ruang partisipasi yang memungkinkan anggota tim memberikan saran, usulan, dan kritik terhadap pembuatan keputusan tersebut.

Pemimpin mengendalikan, mengarahkan, dan mengawasi penuh. Kepemimpinan otokratik tidak memercayai karyawan, sehingga atasan melakukan pengawasan (supervisi) penuh terhadap bawahan. Setiap pekerjaan dikendalikan secara ketat dengan aturan yang telah dirinci. Karyawan hanya menjalankannya pekerjaan yang diberikan atasan sesuai arahan.

Pemimpin membuat pekerjaan menjadi kaku dan monoton. Karena semua hal terkait pekerjaan telah diputuskan oleh pemimpin, maka karyawan wajib mengikuti metode yang dikehendaki oleh atasan. Tidak ada boleh cara baru dalam menyelesaikan tugas atau menangani masalah. Karyawan bekerja secara monoton, tidak kreatif, dan asal sesuai perintah dan kemauan bos.

Komunikasi satu arah. Seperti seorang diktator, pemimpin hanya menerapkan komunikasi satu arah dengan pendekatan top-down atau perintah dari atas ke bawah. Batasnya sangat tegas, di mana atasan adalah pembuat keputusan dan anak buah adalah pelaksana keputusan.

Lebih menekankan pendekatan transaksional. Pada umumnya pemimpin otokratik lebih menyukai pendekatan stick and carrot untuk mengendalikan perilaku bawahan. Karyawan yang bekerja sesuai harapan atasan akan mendapat reward (kenaikan gaji, promosi, bonus), sedangkan yang tidak memenuhi harapan akan menerima punishment (mutasi, demosi, pemecatan).

Berikut ini kelemahan autocratic leadership:

Membuat karyawan tidak berkembang. Karyawan tidak memiliki otonomi dalam bekerja, tidak kreatif, sulit mengembangkan diri karena tidak dipercaya oleh atasan dalam menggunakan cara-cara inovatif. Rutinitas mereka tak lebih dari sekadar tugas dan target.

Tuntutan tinggi membuat karyawan stres. Penerapan manajemen mikro dengan pengawasan yang ketat membuat karyawan menghadapi tekanan dan tuntutan tinggi setiap hari, sehingga membuat mereka mudah stres, lelah, dan sakit. Karyawan menyelesaikan tugas hanya untuk memuaskan atasan, dan mereka tidak terlibat pada tujuan organisasi yang lebih besar.

Turnover tinggi. Lingkungan kerja dengan tekanan tinggi dan tidak menawarkan ruang untuk berkembang kerap membuat karyawan tidak betah. Ini dapat menyebabkan mereka resign dan mencari pekerjaan yang lebih baik.

Moral dan loyalitas karyawan rendah. Model kepemimpinan ini menyebabkan moral dan loyalitas karyawan rendah. Mereka tidak terlibat dalam rencana organisasi, tidak memiliki ikatan emosi, dan tidak merasa bagian dari tim penting. Satu-satunya motivasi yang membuat karyawan bertahan hanyalah imbalan uang.

Meski dianggap kurang tepat untuk diterapkan pada perusahaan modern saat ini, gaya otokratik tidak sepenuhnya buruk. Justru dalam beberapa situasi, kepemimpinan ini dibutuhkan. 

Berikut kelebihan autocratic leadership:

Pengambilan keputusan cepat. Kepemimpinan ini memungkinkan proses pengambilan keputusan cepat oleh satu orang pemimpin. Gaya otokratik cocok untuk situasi yang membutuhkan keputusan segera, misalnya ketika perusahaan menghadapi krisis.

Proses kerja menjadi efisien. Untuk jenis pekerjaan rutin, kepemimpinan otokratik lebih cocok diterapkan, karena akan membuat proses dan alur kerja lebih efisien. Tugas setiap karyawan telah ditentukan, dan mereka tinggal menjalankannya dan mengikuti arahan atasan.

Efektif untuk karyawan yang kurang pengalaman. Gaya otokratik lebih efektif diterapkan apabila sebagian besar anggota tim merupakan karyawan yang kurang berpengalaman dan memiliki keterampilan yang rendah. Tim semacam ini membutuhkan pemimpin yang mampu membuat keputusan secara efektif.

Dibutuhkan untuk jenis industri zero defect. Jenis pekerjaan yang mensyaratkan standar mutu yang sangat tinggi dan bebas kesalahan atau zero defect seperti yang menyangkut keselamatan manusia, misalnya transportasi (penerbangan, kereta api, pelayaran), pelayanan kesehatan, dan farmasi, bisa menerapkan kepemimpinan ini.

Dengan demikian, gaya otokratik tetap dibutuhkan pemimpin dalam situasi tertentu di mana tidak semua keputusan dapat didiskusikan. Pada akhirnya, kepemimpinan yang mengombinasikan gaya otokratik dan partisipatif akan lebih cocok untuk mengelola organisasi bisnis dengan berbagai karakter manusia dan beragam jenis masalah.

Cara merekrut orang yang tepat untuk menjadi pemimpin hebat

Seperti saat rekrutmen karyawan, ada saatnya Anda mendengar masukan dari tim Anda, dan ada saatnya Anda harus memutuskan sendiri. Misalnya, jika Anda ingin mencari seorang manajer hebat yang dapat menerjemahkan visi Anda, maka memutuskan sendiri akan lebih baik.

Glints TalentHunt dapat membantu Anda dalam menemukan kandidat hebat dengan berbagai pengalaman dan keterampilan. Platform rekrutmen ini membantu Anda dengan merekomendasikan beberapa top talent yang paling sesuai dengan job description, lalu Anda sendiri yang memilih dan memutuskan setelah mewawancarai mereka.

Kami juga membantu mengisi peran terbuka Anda dengan cepat hanya dalam 2-3 minggu, sekalipun itu merupakan jenis peran yang sulit diisi. Kami memiliki lebih dari 130.000 profil top talent berpengalaman yang telah dikurasi dan siap direkrut di talent pool, sehingga Anda tidak perlu memasang iklan lowongan pekerjaan untuk mencari kandidat dari luar.

Proses rekrutmen kami cukup efektif dengan menggabungkan tim profesional berdedikasi dan teknologi screening berbasis AI yang andal dan sanggup menyeleksi ribuan kandidat dalam waktu cepat. 

Jika Anda tidak puas dengan kinerja karyawan rekomendasi kami, Anda akan mendapatkan penggantian kandidat gratis. Garansi ini berlaku 90 hari sejak Anda pertama kali mempekerjakan mereka.

TalentHunt merupakan headhunter tepercaya dengan rating kepuasan layanan 8/10. Lebih dari 30.000 perusahaan menggunakan layanan kami untuk merekrut kandidat berbakat dan membangun tim di organisasi mereka.

Ingin mencoba layanan kami? Klik https://talenthunt.glints.id.

(Penulis: Khairina)

Platform Rekrutmen Online - Job Portal Gratis - Headhunter Indonesia | Glints

Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.