4,301 views

Panduan Interview Entry Level Untuk Startup: Free Template!

Meidiana Aprilliani
Meidiana Aprilliani
September 8, 2023
Panduan Interview Entry Level Untuk Startup: Free Template!

Data menarik datang dari lowongan untuk posisi entry level. Menurut survei CollegeGrad, tingkat perekrutan fresh graduate untuk posisi entry level naik 22% dibanding 2021 lalu. 

“Tiga peran untuk posisi entry level dengan demand tertinggi di 2022 dipegang Sales Development Representative (191.7%) yang disusul Business Development Representative (178.1%), dan Talent Acquisition Specialist (175.1%)”
CNBC

Peningkatan demand ini menunjukan semakin kompetitifnya perusahaan untuk mendapatkan early talent berkualitas untuk posisi junior ini. Dalam situasi ini, startup yang kini mengencangkan ‘sabuk’ arus kas-nya harus menetapkan strategi yang tepat bukan hanya untuk merekrut posisi entry level dengan efisien, namun juga kualitas talentanya itu sendiri. 


Tren Merekrut Early Talent Berkualitas di 2023

Panduan Interview Entry Level Untuk Startup: Free Template!

Fenomena talent shortage dan perspektif Gen ‘melek teknologi’ Z yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya membawa strategi baru dalam merekrut early level. 

“Talenta saat ini dan di masa depan memahami nilai mereka dan ingin bergabung dengan perusahaan yang selaras dengan tujuan mereka, memberikan dukungan, dan penghargaan yang dibutuhkan untuk kemajuan karier.”

Amber Harris, Talent and Assessment Strategy Specialist

Menurutnya, beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk berhasil mendapatkan early talent berkualitas adalah:

1. Jadilah inklusif, jauhkan lingkungan kerja dari isu diskriminasi dan bias.

2. Bentuk employer branding yang positif, gaji dan kompensasi yang kompetitif merupakan komponen penting yang perlu dikomunikasikan. 

​​4. Komunikasikan bahwa Anda menginginkan anggota tim yang merupakan pemikir kritis, inovator, dan pembuat perubahan.

3. Talenta yang cepat beradaptasi, agile, dan penuh rasa ingin tahu diperlukan di dunia yang VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous) saat ini. 


Apa Keuntungan Startup Merekrut Fresh Graduate untuk Posisi Junior?

Meski memiliki beberapa kekurangan dari segi pengalaman, berinvestasi pada fresh graduate dengan strategi manajemen talenta yang tepat dapat membawa keuntungan jangka panjang untuk startup Anda. Selain efisiensi biaya operasional, Linkedin mencatat beberapa kelebihan merekrut fresh graduate untuk startup Anda. 

1. Memaksimalkan ROI (Return of Investment)

Ketika fresh graduate pertama kali memasuki dunia kerja, mereka tidak mengharapkan gaji yang besar mengingat pengalaman yang terbatas. Oleh sebab itu, pengeluaran Anda saat mempekerjakan fresh graduate akan lebih rendah dibandingkan dengan seseorang yang berpengalaman. 

Jika Anda berpikir lebih baik menghabiskan lebih banyak uang mempekerjakan yang berpengalaman, namun itu tidak selalu tepat ketika Anda mempertimbangkan faktor lain—mempertahankan talenta untuk jangka panjang. Untuk gaji yang lebih rendah, fresh graduate fokus mencari pengalaman dan pelatihan yang Anda investasikan. Melatih mereka untuk menjadi leader untuk perusahaan jelas merupakan laba atas investasi yang layak dipertimbangkan.

2. Memberikan Perspektif Modern

Jika Anda percaya diri karena perusahaan diisi talenta yang berpengalaman, namun apakah yakin mereka memiliki perspektif modern yang dimiliki oleh fresh graduate?

55% mahasiswa berusia di bawah 21 tahun yang akrab dengan perkembangan teknologi dapat meningkatkan angka tech savvy ruang lingkup perusahaan.”

LinkedIn

Adanya wawasan yang segar adalah modal untuk perusahaan mampu terus berinovasi di berbagai aspek, terutama di bidang teknologi. Memiliki fresh graduate dalam tim akan memberi Anda keuntungan dalam hal mendapatkan wawasan baru, terutama jika target audiens atau market Anda berada dalam demografi yang serupa dengan mereka. 

3. Kesempatan untuk Mengembangkan Talenta Berkualitas

Karyawan Anda adalah aset terbesar sebuah perusahaan. Seperti kertas yang masih bersih dari tulisan pengalaman, merekrut fresh graduate akan memberi Anda kesempatan sempurna untuk membangun tim yang selaras dengan tujuan dan rencana perusahaan Anda di masa depan. 

Karyawan merasa paling dihargai ketika perusahaan secara aktif berinvestasi dalam peningkatan skill dan karier mereka. Sebagai timbal baliknya, hal ini akan berpengaruh pada peningkatan retensi. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang terbatas, Anda memiliki kesempatan untuk menutup skill gap di perusahaan. Caranya, dengan memberikan pelatihan untuk membangun keterampilan yang perusahaan cari. 

4. Membangun Talent Pool 

Menurut Recruiting Benchmarks Survey Report 2019 dari NACE, 58% pekerjaan untuk posisi entry-level dipenuhi oleh fresh graduate. Persaingan pasar tenaga kerja untuk dapatkan kandidat profesional dengan jam terbang tinggi kian kompetitif. Di tengah situasi ini, startup dapat mengambil peluang lain dengan membidik fresh graduate potensial yang ideal untuk posisi entry level. Dengan merambah target ini, maka perusahaan sekaligus berinvestasi untuk memperluas cakupan talent pool-nya. 


Awas, Ini Kesalahan Umum Saat Merekrut Entry Level

Persiapan wawancara untuk posisi product marketing

Dalam laporan terbaru Rockefeller Institute dikatakan bahwa 97% perusahaan mengatakan rekrutmen untuk entry-level sangat penting untuk misi bisnis mereka, namun 43% dari mereka merasa mencari talenta untuk posisi ini adalah masalah utama mereka. Artinya, meskipun Anda dapat mengisi posisi ini dengan fresh graduate yang melimpah setiap tahunnya, belum tentu strategi rekrutmen Anda cukup tepat untuk menemukan “emas” di antara kandidat yang ada. 

Kesulitan ini dapat muncul dari beberapa kesalahan umum saat merekrut entry level:

1. Mencari kandidat hanya ketika muncul posisi kosong

Kondisi ini akan membuat Anda terburu-buru dan dapat mengesampingkan kualitas talenta yang direkrut. Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk memperbarui deskripsi pekerjaan secara berkala, menyiapkan pertanyaan interview yang spesifik, dan yang terpenting membangun employer branding secara formal dan informal. 

2. Mencari “kandidat yang sempurna

Perlu diingat bahwa posisi entry level umumnya diisi oleh talenta-talenta muda potensial yang mungkin memiliki kekurangan dari segi spesialisasi bakat dan pengalaman profesional. Meskipun startup datang dengan misi “unicorn” hingga “hectacorn”-nya yang besar, misi ini bisa diciptakan jika Anda mengambil langkah realistis dengan berinvestasi pada talenta potensial dibandingkan sudah “sempurna” untuk entry level. 

3. Tidak melakukan reference check

Saat Anda merekrut seseorang yang baru lulus dari perguruan tinggi, Anda sedang merekrut orang dengan potensi, bukan kaya akan pengalaman relevan. Karenanya, mendapatkan perspektif dari orang lain yang pernah bekerja dengan mereka dapat mengurangi risiko yang ada. 


Bagaimana Melakukan Interview Entry Level yang Tepat? 

Setelah membaca tentang tren perekrutan, keuntungan dan kesalahan umum dalam merekrut kandidat entry level, Anda tentu menyadari pentingnya melakukan proses interview yang efektif dan efisien. Menemukan ’emas’ di antara fresh graduate adalah tugas yang kompleks dan memerlukan strategi yang tepat.

Karenanya, Glints menyediakan “Template Interview Fresh Graduateyang dirancang khusus untuk membantu startup seperti Anda menavigasi kompleksitas ini. Dengan mengunduh template ini, Anda akan mendapatkan akses ke pertanyaan interview yang terstruktur dan fokus pada kompetensi yang paling relevan. Hal ini dapat memaksimalkan peluang Anda untuk menemukan kandidat yang paling ideal.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengoptimalkan proses rekrutmen Anda. Isi form di bawah ini dan unduh template secara gratis!

Unduh template Contoh “Pertanyaan Interview” Sekarang, Gratis!
Silakan mengisi data diri Anda, template akan dikirimkan melalui alamat email Anda segera.