Di tengah situasi ekonomi yang fluktuatif saat ini, performa bottom line perusahaan menjadi hal yang kian krusial. Di tengah situasi ini, bayangkan Anda juga harus berhadapan dengan biaya rekrutmen membengkak, tentu bukan hal yang menyenangkan. Hal ini salah satunya dapat terjadi jika employer branding yang positif belum dibangun. Fakta ini diperoleh dari penelitian Harvard Business Review yang melaporkan perusahaan bereputasi negatif mengeluarkan 10% biaya rekrutmen yang lebih tinggi.
Tidak berhenti di situ, survei CareerBuilder mencatat 50% jobseeker mengatakan tidak akan bekerja untuk perusahaan bereputasi buruk, meski dengan tawaran kenaikan gaji. Hal ini tentu menyulitkan perusahaan untuk menemukan kandidat berkualitas untuk mendorong akselerasi bisnis.
Untuk membahasnya lebih jauh, berikut Glints rangkum panduan yang menjawab mengapa employer branding penting bagi perusahaan.
Isi Artikel
Toggle“Employer branding pada dasarnya adalah bagaimana perusahaan mengomunikasikan identitasnya pada calon kandidat ataupun karyawannya saat ini. Tidak hanya tentang budaya dan misi perusahan, namun juga tentang kesan kerja karyawan.”
-Employer Branding Guideline for Emerging Enterprises
Informasi-informasi di atas adalah bagaian dari pesan yang berusaha perusahaan sampaikan saat membangun employer branding. Semakin positif informasi yang tersampaikan, semakin positif pula persepsi pasar terhadap citra perusahaan. Bagaimana jika sebaliknya? CareerArc memprediksi 64% konsumen dapat berhenti membeli produk Anda setelah mendengar berita tentang perlakuan buruk perusahaan terhadap pekerja.
Lalu, apa saja dampak employer branding bagi perusahaan?
“Employer branding yang kuat adalah investasi yang bagus dalam upaya akuisisi talenta. Saat mendapatkan pengakuan yang lebih baik, perusahaan Anda akan menjadi lebih menarik bagi calon karyawan, seiring dengan tujuan Anda untuk memenangkan talent market.”
-Samuel Ray, Praktisi HR dan Content Creator
Glints mencatat, terbentuknya employer branding positif dapat meningkatkan kualitas rekrutmen dengan menarik kandidat berkualitas, meningkatkan angka retensi hingga engagement karyawan. Dari sisi bisnis, employer branding juga berdampak pada capaian ruang lingkup calon konsumen, pelanggan, hingga stakeholder lainnya. Itulah alasan mengapa employer branding penting bagi perusahaan.
Baca juga: Mengapa Employer Branding Penting dalam Merekrut Kandidat Terbaik
Perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Amazon, hingga GoTo berkembang menjadi ‘magnet’ yang mengakuisisi kumpulan tech talent berkualitas saat ini. Hal ini kemudian menjadi tantangan bagi perusahaan yang notebene memang bukan tech company, namun tetap membutuhkan adanya sentuhan teknologi di bisnis mereka. Hal ini dipersulit fakta bahwa hanya 6,4% tech talent di seluruh dunia yang aktif mencari pekerjaan (Deloitte).
Hal ini pula yang dirasakan perusahaan ritel makanan organik, Whole Foods. Mereka menyadari adanya kebutuhan tech talent untuk mengisi peluang perkembangan bisnis mereka di ranah digital. Menyadari basis bisnis mereka yang bukan di ranah teknologi, Whole Foods pun menawarkan pengalaman kerja yang diinginkan para tech talent jika bergabung dengan mereka, salah satunya peluang fleksibilitas kerja di industri ritel.
“Kami memahami bahwa semua orang memiliki kehidupan. Karenanya, kami sangat fleksibel tentang kapan dan bagaimana Anda dapat menyelesaikan pekerjaan. Kami terbuka pada sistem remote dan mencoba sebaik mungkin mengakomodasi jadwal anggota tim.”
-Jen Davis, Director of Global Technology Recruiting Whole Foods.
Nilai-nilai seperti inilah yang bisa Anda bagikan pada iklan pekerjaan dan laman resmi perusahaan untuk menarik perhatian calon kandidat. Selain memberikan gambaran pengalaman kerja di perusahaan, informasi semacam ini juga dapat menjadi penawaran yang kompetitif dalam upaya memenangkan talenta berkualitas di pasar tenaga kerja.
Baca Juga: 4 Kesalahan Umum Employer Branding yang Perlu Dihindari
Employer branding dan recruitment marketing, sekilas dua istilah ini memang terlihat sama, namun ternyata memiliki fungsi berbeda. Berbeda dengan employer branding yang fokus pada mendefinisikan citra perusahaan, recruitment marketing lebih berfokus pada strategi mempromosikannya pada audiens eksternal. Selain itu, nilai konsistensi dan inovasi antara dua strategi ini juga berbeda.
“Recruitment marketing harus berkembang sedangkan emoployer branding tetap konsisten. Employer branding didasarkan pada nilai dan misi perusahaan dan merupakan komitmen jangka panjang. Di sisi lain, Anda harus secara teratur mengubah strategi recruitment marketing berdasarkan hasil yang Anda lihat. Seperti halnya semua strategi pemasaran, ini tentang pengujian dan pelacakan untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak.”
–Jennifer Reisig, Digital Media Marketing and Communications Director at Qualigence International.
Lihat tabel di bawah ini untuk melihat perbedaan dasar diantara keduanya.
Matriks | Employer Branding | Recruitment Marketing |
Tujuan | Mendefinisikan citra perusahaan sebagai perekrut | Mempromosikan citra perusahaan sebagai perekrut |
Format | Employee engagement | Konten promosional |
Berdasarkan budaya, visi, dan misi perusahaan | Berdasarkan tren dan kemajuan teknologi rekrutmen |
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Recruitment Marketing?
Menurut Vrunda Kulkarni selaku Founder AceSai Staffing Solutions, ada beberapa aspek utama yang menjadi pilar employer branding yang kuat dan sukses. Berikut aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk mendukung kesuksesan employer branding perusahaan:
1. Sistem HR yang Solid
Pengalaman karyawan dimulai ketika mereka memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan Anda. Sejak tahap ini pula nilai dan visi misi perusahaan perlu ditampilkan agar tertanam di benak kandidat. Sistem dan proses HR yang kuat sejak tahap rekrutmen, onboarding, hingga manajemen kinerja adalah dasar pertama untuk employer branding yang kuat.
2. Employee Engagement yang Bermakna
Ini melibatkan keterlibatan yang berarti dengan rekan-rekan dan senior untuk mendorong budaya inovasi. Pengusaha top seperti
Tahukah Anda, perusahaan raksasa seperti Toyota dan Google memiliki sistem untuk mendiskusikan dan mendokumentasikan ide-ide inovatif dari manajemen senior, tingkat menengah, hingga front liners. Tentu saja, tidak semua perusahaan memiliki anggaran untuk mendukung inovasi pada skala ini. Namun, aktivitas employee engagement dengan desain program yang baik dapat meningkatkan indeks kepuasan karyawan secara signifikan.
3. Transparansi dalam Komunikasi
Perusahaan adalah sebuah ekosistem yang berisikan karyawan dengan latar belakang yang berbeda. Setiap karyawan memiliki sesuatu yang unik untuk ditawarkan kepada perusahaan berdasarkan pendidikan, latar belakang, pengalaman, hingga budaya mereka. Kebijakan “open door” di mana seorang karyawan dapat menyuarakan ide dan aspirasi mereka tanpa takut adanya tekanan adalah pilar penting ketiga dalam employer branding.
4. Kesadaran tentang Visi Perusahaan
Ketika karyawan menyadari bagaimana mereka berkontribusi pada visi perusahaan dalam kacamata yang lebih besar, akan ada rasa memiliki dan kepuasan yang lebih besar pada perusahaa. Sehingga, hal ini akan mengarah pada pencapaian visi dan misi perusahaan itu sendiri.
5. Apresiasi dan Ikatan Tim
Membangun ikatan tim tidak hanya ditujukan untuk belajar bersama atau bermain bersama. Ini juga tentang mengembangkan budaya yang mendorong penghargaan, empati, hingga kerja tim yang positif.
Meski terkesan dasar dan sederhana, budaya mengucapkan terima kasih antar rekan kerja secara vertikal maupun horizontal dapat secara instan meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan karyawan. Jadi, perusahaan yang memiliki budaya apresiasi dan ikatan tim yang baik tidak diragukan lagi adalah tempat terbaik untuk seorang karyawa bekerja.
1. Lebih Baik dalam Mengenali dan Memahami Perusahaan
2. Indetifikasi Employer Brand dan Misi Visi Perusahaan
3. Definisikan Employer Value Proposition (EVP)
4. Memulai Recruitment Marketing
5. Membangun Engagement dan Pertumbuhan Karyawan
6. Mengukur Kesuksesan Employer Branding
Ingin mengetahui penjelasan urutan membangun employer branding di atas? Unduh ebook Employer Branding Guideline for Emerging Enterprises secara gratis dan baca panduan employer branding selengkapnya dari Glints for Employers!