6 Langkah Memperkuat Hubungan Leader dan Anggota Tim

Sumber: Pexels

Masalah kepemimpinan menjadi salah satu yang krusial dalam mempertahankan formasi tim terbaik. Sebagai seorang leader, tugas tidak hanya berhenti pada mengarahkan dan mengambil keputusan.

Lebih jauh lagi, setiap pemimpin juga perlu, bahkan wajib, membangun hubungan yang baik dengan setiap anggota tim, yang memiliki latar belakang dan karakteristik berbeda.

Hubungan antara pemimpin dan anggotanya sebenarnya dikategorikan ke dalam hubungan yang dekat. Layaknya Anda dan seorang sahabat, tapi secara profesional.

Asumsi tersebut datang dengan melihat definisi hubungan dekat yang dirumuskan oleh beberapa penelitian, yakni:

  • Hubungan dekat melibatkan interaksi yang berbeda-beda dan terjadi berulang
  • Ketergantungan satu sama lain memengaruhi interaksi yang terjadi
  • Satu orang kerap memengaruhi satu sama lain, dari emosional, cara berpikir, dan bertindak
  • Komunikasi terjadi terus-menerus pada periode waktu tertentu, dalam jangka waktu yang lama

Walau berdasar definisi di atas hubungan antara leader dan anggota tim adalah hubungan dekat, jarang yang menyadarinya. Alih-alih, jurang pemisah yang cukup lebar terlihat dalam hubungan keduanya.

Cara memperkuat hubungan leader dan anggota tim

Terlepas dari cara seorang pemimpin memotivasi, mengarahkan, dan mengambil keputusan, pola komunikasi yang ditunjukkan ke setiap anggota timnya juga berpengaruh besar.

Cara yang tepat mampu menciptakan hubungan yang dekat yang dapat berdampak pada motivasi karyawan, seperti mengurangi stres, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan keterlibatan karyawan.

Berikut adalah beberapa tips untuk memperkuat hubungan antara pemimpin dan anggotanya:

Langkah 1: pahami masalah yang mungkin terjadi

Memahami keberadaan masalah dapat membantu Anda lebih cepat untuk membuat “rencana penyelamatan”.

Anda bisa jadi tidak menyadarinya, tetapi beberapa tanda bahwa hubungan Anda dengan anggota tim bermasalah antara lain:

  • Anda tidak dapat memberi tahu orang lain yang Anda maksud dan membuat mereka memahaminya
  • Jika Anda merasa tidak nyaman berbicara dengan orang lain
  • Bawahan acuh tak acuh dengan yang Anda sampaikan
  • Anda sering tidak sepakat dan sulit mendapatkan persetujuan dari orang lain

Langkah 2: latih kemampuan mendengarkan dan mengungkapkan

Sebagai leader, latihlah kemampuan Anda untuk mendengarkan, bukan hanya mendengar.

Mendengarkan membuat Anda mencurahkan seluruh perhatian dan keberadaan diri Anda untuk anggota tim. 

Untuk mempraktikkan ini, Anda perlu mampu memfrasa ulang yang dikatakan, menangkap emosinya, bahkan yang tak terucap.

Tak hanya mendengarkan, kemampuan untuk mengungkapkan diri Anda harus dikembangkan beriringan. Banyak pemimpin yang merasa gengsi harus mengakui kelemahan dirinya pada anak buah.

Namun, menunjukkan bahwa Anda bukanlah manusia super akan menciptakan kepercayaan antara Anda dan bawahan. Ini juga termasuk mengakui kesalahan, bila diperlukan.

Langkah 3: adakan pertemuan

Adakan pertemuan untuk membicarakan hubungan profesional Anda secara pribadi, bukan di depan forum. 

Pastikan kedua belah pihak memiliki porsi yang sama untuk menyampaikan pendapatnya. Namun, ingat bahwa tujuan pertemuan adalah untuk mencari cara terbaik mengusahakan hubungan Anda berhasil. Bukan membuktikan pihak yang benar.

Langkah 4: rencanakan strategi Anda

Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang senang akrab dengan atasan, ada yang ingin menjaganya tetap berjarak.

Tetapi, hal utama yang perlu Anda lakukan, pikirkan hal positif yang Anda hargai dari lawan bicara. Setelah menemukan cara yang tepat, mulailah ungkapkan kerapuhan Anda.

Gunakanlah kalimat singkat. Misalnya, Anda bisa bilang, “Saya rasa, saya kerap membuat Anda kesal.” Setelah pembicaraan mengalir, pada saat tertentu, Anda perlu menyampaikan maksud dengan jelas. 

Jadi, pastikan Anda juga merumuskannya dalam rencana bersama dengan kemungkinan solusi bisa Anda tawarkan.

Poin terpenting adalah utarakan pikiran Anda mengenai bagaimana hubungan ini akan berjalan dan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Jika pertemuan tidak berjalan sesuai rencana, tundalah untuk membicarakannya di lain waktu, seperti, “Saya akan mencoba mengumpulkan informasi lain dan kita dapat berbicara minggu depan.”

Langkah 5: tenangkan diri Anda 15 menit sebelum pertemuan

Proses ini berguna untuk mengendalikan emosi Anda. Sering kali, pemimpin berpikir bahwa tak masalah jika memiliki emosi yang meledak-ledak. Sementara, anggota tim menginginkan bahwa leader sudah seharusnya memiliki pengelolaan diri yang baik.

Menenangkan diri, seperti melakukan meditasi atau berolahraga, dapat berguna untuk menetapkan batas-batas diri Anda.

Langkah 6: eksekusi

Setelah merencanakan segalanya, kini saatnya Anda mengeksekusi. Baik pertemuan virtual ataupun secara langsung tetap dapat berlangsung efektif.

Siapkan catatan yang telah Anda siapkan, tapi jangan membacanya. Mulailah dengan kerentanan yang terjadi dan mendengarkan.  

Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan yang mereka katakan. Parafrasa yang mereka ucapkan, sebelum Anda mengajukan pertanyaan. 

Temukan calon pemimpin dengan kemampuan mendengarkan melalui platform rekrutmen online

Memperkuat hubungan antara leader dan anggota tim membutuhkan kemampuan memimpin yang baik, tak hanya secara strategis.

Kepribadian karyawan juga menentukan proses ini berjalan dengan baik. Melalui Glints TalentHunt, kami dapat membantu Anda menemukan kandidat dengan kualitas leadership unggul.

Dengan lebih dari 130.000 lebih kandidat berpengalaman yang telah dikurasi, tim spesialis kami akan mempermudah Anda menyeleksi kandidat lewat bantuan algoritma AI. Anda akan mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan Anda.

Hanya dengan mengeklik https://talenthunt.glints.id dan menghubungi tim kami, Anda dapat memperoleh akses ke database tersebut.

TalentHunt bebas biaya awal dan biaya pembatalan. Anda hanya perlu membayarnya hanya jika Anda mempekerjakan kandidat yang kami rekomendasikan.

Jaminan 90 hari bebas biaya juga membuat Anda lebih fleksibel apabila karyawan yang kami rekomendasikan tidak cocok dengan peran yang dibutuhkan.

Syiti Rommalla

Recent Posts

Peran AI di Dunia Kerja Semakin Disorot: Microsoft hingga Apple Dorong Keterampilan & Implementasi AI

Adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) kian berkembang dan telah mengubah lanskap dunia kerja. Hasil survei…

5 days ago

Merekrut Kandidat Level Senior & Eksekutif, Butuhkan Strategi Berbeda?

Menurut studi Deloitte dan The Manufacturing Institute, menemukan talenta berkualitas dengan keterampilan yang tepat kini…

5 days ago

Panduan Menyusun Struktur Kompensasi Kompetitif Talenta Senior Eksekutif

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, struktur kompensasi menjadi salah satu pilar utama dalam menarik,…

5 days ago

Membangun Employer Branding: Strategi Menarik Kandidat Senior Level di Industri Finance

Menarik kandidat untuk level senior, manajer bahkan eksekutif selalu menjadi tantangan di semua industri, termasuk…

5 days ago

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

1 week ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

2 weeks ago