Entrepreneurship

25 Contoh BUMS: Pengertian, Jenis dan Ciri-Cirinya

Jenis BUMS — Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah salah satu bentuk lembaga yang memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai entitas yang dioperasikan oleh individu atau kelompok swasta, BUMS memiliki variasi dalam skala operasional dan jenis industri yang mereka geluti.

Dari perusahaan kecil hingga korporasi besar, BUMS berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional melalui inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan berbagai sektor industri.

Pengertian BUMS

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di Indonesia didefinisikan sebagai entitas usaha yang hampir seluruh modalnya dimiliki oleh pihak swasta, baik itu perseorangan maupun kelompok.

BUMS berperan dalam mengelola sumber daya ekonomi yang tidak vital dengan tujuan utama mendapatkan keuntungan seoptimal mungkin, mengembangkan usaha dan modal, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Badan ini dapat beroperasi dalam berbagai sektor ekonomi, seperti keuangan, manufaktur, perdagangan, dan transportasi, tetapi tidak dalam sektor yang menguasai kebutuhan pokok masyarakat luas, sesuai dengan Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945.

Selanjutnya dalam konteks hukum, BUMS bisa berbentuk perusahaan perseorangan, perseroan terbatas (PT), firma (Fa), dan commanditaire vennootsschap (CV). Masing-masing bentuk ini memiliki karakteristik, tanggung jawab, dan cara pengoperasian yang berbeda.

Misalnya, perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki dan ditanggung risikonya oleh satu orang, sementara PT adalah badan usaha yang modalnya terbagi dalam saham dan memiliki pemilik yang bertanggung jawab sesuai dengan saham yang dimilikinya.

Secara umum, BUMS memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka membantu negara dalam mengelola sumber produksi yang dapat dimanfaatkan secara luas, memberikan kontribusi pada pendapatan nasional, dan mengurangi pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja.

Ciri-Ciri BUMS

Setiap bentuk memiliki karakteristik dan cara pengoperasiannya sendiri, yang mempengaruhi cara BUMS berkontribusi terhadap perekonomian dan masyarakat.

Ciri-Ciri BUMS Berdasarkan Fungsinya

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis badan usaha lainnya. Ciri-ciri umum BUMS mencakup:

  1. Kepemilikan Swasta: BUMS sepenuhnya dimiliki oleh pihak swasta, termasuk perorangan, kelompok, atau entitas swasta lainnya.
  2. Pengelolaan dan Pengawasan: Pemilik BUMS memiliki wewenang penuh dalam pengawasan dan pengelolaan usahanya. Pengawasan ini dilakukan secara hierarki dan fungsional.
  3. Fokus pada Keuntungan: Tujuan utama BUMS adalah memperoleh keuntungan maksimal, yang merupakan aspek penting dalam operasional mereka.
  4. Modal dari Non-Pemerintah: Modal usaha BUMS berasal dari sumber non-pemerintah, seperti perorangan, kelompok swasta, atau lembaga keuangan.
  5. Pembagian Modal dan Laba: Modal BUMS didasarkan pada kepemilikan saham perusahaan, dengan pembagian laba sesuai dengan kepemilikan saham tersebut.
  6. Badan Hukum: BUMS biasanya memiliki bentuk badan hukum dan mengikuti aturan hukum yang berlaku.
  7. Dinamisator Ekonomi: BUMS berperan sebagai dinamisator dalam perekonomian, membantu pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan barang dan jasa serta menciptakan lapangan kerja.

Ciri BUMS Berdasarkan Permodalannya

Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan permodalannya mencakup:

  1. Modal Dimiliki oleh Pihak Swasta: Seluruh modal BUMS berasal dari pemilik swasta atau pengusaha, bukan dari pemerintah.
  2. Pendanaan dari Bank atau Lembaga Keuangan: BUMS dapat memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
  3. Penerbitan dan Penjualan Saham: BUMS memiliki kemampuan untuk menerbitkan saham dan menjualnya kepada masyarakat melalui bursa efek.
  4. Pembagian Keuntungan: Laba atau keuntungan sebagian dibagikan kepada pemegang saham, dan sebagian sebagai laba yang ditahan.
  5. Cadangan untuk Pengembangan Usaha: BUMS memiliki cadangan dana yang diarahkan untuk pengembangan dan ekspansi usaha.
  6. Penerbitan Obligasi: BUMS juga dapat menerbitkan obligasi untuk memperoleh pinjaman jangka panjang.

Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa BUMS memiliki sumber pendanaan yang beragam dan otonom, memungkinkan mereka untuk beroperasi dan berkembang secara independen dari campur tangan pemerintah.

Ciri-Ciri BUMS Berdasarkan Kepemilikannya

Terakhir, ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) berdasarkan kepemilikannya meliputi:

  1. Badan Usaha Swasta Perseorangan:
    • Pemiliknya adalah individu.
    • Kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemilik tunggal, yang mengatur segala aspek usaha.
    • Kebijakan diatur oleh pemilik individu.
    • Risiko dan tanggung jawab usaha ditanggung sepenuhnya oleh pemilik individu.
  2. Badan Usaha Swasta Persekutuan:
    • Pemiliknya terdiri dari dua orang atau lebih.
    • Pengelolaan dan kebijakan ditentukan berdasarkan perjanjian persekutuan.
    • Perkembangan dan kemunduran perusahaan tergantung pada kelompok sekutu yang mengurusnya.
    • Kegiatan diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama.

Ciri-ciri ini mencerminkan bagaimana BUMS dapat beroperasi dengan berbagai bentuk kepemilikan, yang masing-masing memiliki struktur dan tanggung jawab yang unik.

Bentuk-Bentuk BUMS di Indonesia

Berikut ini adalah jenis Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di Indonesia yang hadir dalam beberapa bentuk berbeda, masing-masing dengan karakteristiknya tersendiri:

  1. Perusahaan Perorangan: Ini adalah jenis BUMS yang paling sederhana, di mana satu individu memiliki dan mengoperasikan bisnis. Pemilik tunggal bertanggung jawab penuh atas operasi dan utang bisnis.
  2. Firma (Fa): Sebuah firma adalah kemitraan di mana dua atau lebih orang mendirikan dan menjalankan bisnis bersama. Semua pemilik memiliki tanggung jawab yang sama atas operasi dan utang perusahaan.
  3. Perseroan Terbatas (PT): PT adalah entitas hukum di mana pemiliknya memiliki saham dalam bisnis. Tanggung jawab mereka terhadap utang dan kewajiban bisnis terbatas pada jumlah investasi mereka.
  4. Commanditaire Vennootschap (CV): CV adalah jenis kemitraan di mana ada sekutu aktif (yang mengelola bisnis) dan sekutu pasif (yang hanya berkontribusi modal).
  5. Persekutuan Komanditer (CV atau Comanditaire Venootschap): Mirip dengan firma, tetapi dengan dua jenis mitra – satu atau lebih mitra ‘aktif’ yang bertanggung jawab atas operasional dan mitra ‘pasif’ yang hanya berkontribusi modal.

Setiap bentuk ini memiliki keunikannya sendiri dalam hal struktur hukum, pembagian keuntungan, tingkat tanggung jawab, dan proses pengambilan keputusan.

25 Contoh BUMS di Indonesia

Berikut adalah beberapa contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di Indonesia, beserta bidang usaha yang mereka jalankan:

  1. PT XL Axiata: Operator telekomunikasi seluler.
  2. PT Bank Central Asia: Perbankan.
  3. PT Pupuk Kaltim: Perpupukan, petrokimia, dan kimia.
  4. PT Holcim Indonesia: Produksi semen.
  5. PT Unilever Indonesia: Produsen kebutuhan rumah tangga.
  6. PT Krakatau Steel: Produksi baja.
  7. PT Indofood Sukses Makmur: Makanan dan minuman.
  8. PT Panasonic: Elektronik dan teknologi.
  9. PT Aneka Elektrindo Nusantara: Elektronik.
  10. PT Visindo Global Teknologi: Telekomunikasi.
  11. PT Exxon Company: Minyak dan gas bumi.
  12. PT Honda Prospect Motor: Penjualan otomotif.
  13. PT Union Metal: Produksi bahan bangunan.
  14. PT Lion Air: Transportasi penerbangan.
  15. PT Media Nusantara Citra: Televisi dan hiburan.
  16. PT Astra Internasional: Perakitan dan distribusi mobil.
  17. PT Maspion: Pemasaran dan manufaktur.
  18. PT Santos Jaya Abadi: Produksi kopi.
  19. PT Campina Ice Cream Industry: Produsen es krim.
  20. PT Ghobel Dharma Nusantara: Penjualan elektronik.
  21. PT Tirta Investama: Produksi air mineral.
  22. PT Fastfood Indonesia: Restoran dan makanan cepat saji.
  23. PT Agung Podomoro Group: Pengembang properti.
  24. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing: Otomotif.
  25. PT Freeport Indonesia: Pertambangan.

Daftar ini memberikan gambaran tentang berbagai sektor di mana BUMS beroperasi, menunjukkan kontribusi signifikan mereka dalam ekonomi Indonesia.


Mulai merekrut dari mana saja bersama Glints

Temukan layanan lengkap kami untuk mulai membangun tim yang berkualitas hari ini.

Artikel di atas dipersembahkan oleh Glints for Employers, mitra rekrutmen terpercaya untuk startup dan perusahaan di Asia Tenggara dan Taiwan. Lebih cepat dan hemat, pakar kami yang dibekali dengan teknologi siap membantu Anda terhubung dengan talenta terbaik di sekitar Anda.

Konsultasikan kebutuhan rekrutmen Anda GRATIS!

Avinash Singh

Recent Posts

Peran AI di Dunia Kerja Semakin Disorot: Microsoft hingga Apple Dorong Keterampilan & Implementasi AI

Adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) kian berkembang dan telah mengubah lanskap dunia kerja. Hasil survei…

2 weeks ago

Merekrut Kandidat Level Senior & Eksekutif, Butuhkan Strategi Berbeda?

Menurut studi Deloitte dan The Manufacturing Institute, menemukan talenta berkualitas dengan keterampilan yang tepat kini…

2 weeks ago

Panduan Menyusun Struktur Kompensasi Kompetitif Talenta Senior & Eksekutif

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, struktur kompensasi menjadi salah satu pilar utama dalam menarik,…

2 weeks ago

Membangun Employer Branding: Strategi Menarik Kandidat Senior Level di Industri Finance

Menarik kandidat untuk level senior, manajer bahkan eksekutif selalu menjadi tantangan di semua industri, termasuk…

2 weeks ago

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

2 weeks ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

3 weeks ago