Fixed Mindset vs Growth Mindset, Mana yang Sebaiknya Diadopsi?

Beberapa orang memiliki karakter yang “tahan banting” ketika menghadapi kesulitan. Dalam dunia kerja, karakter semacam ini dapat membantu mereka untuk tetap bertahan dalam tekanan dan mencari solusi.

Selain karakter, ada pula pola pikir, alias mindset, yang dapat menentukan kesuksesan seorang karyawan. Terdapat dua pola pikir yang jamak diketahui, yakni fixed mindset dan growth mindset.

Seorang profesor di bidang psikologi dari Universitas Stanford, Carol Dweck, mengungkapkan bahwa kedua pola pikir tersebut dapat membentuk cara seseorang dalam belajar. Hal itu bisa berdampak pada motivasi seseorang untuk meraih kesuksesan dan merespons kegagalan dalam karier.

Lantas, karyawan dengan pola pikir seperti apa yang sebaiknya berada di dalam perusahaan? Simak ulasannya berikut ini.

Memahami mindset karyawan

Sekelompok orang percaya bahwa beberapa orang terlahir dengan bakat dan kecerdasan. Mereka inilah yang termasuk ke dalam kategori fixed mindset.

Orang dengan pola pikir tetap umumnya berpikir statis. Artinya, bakat yang mereka miliki sejak lahir tidak dapat dikembangkan. 

Sebagai contoh, seseorang dengan pola pikir tetap yang memiliki kesulitan berbicara di depan umum akan menganggap bahwa itu bukan bakatnya. 

Sementara itu, growth mindset adalah pola pikir yang menganggap bahwa bakat dan kecerdasan dapat bertumbuh dan berkembang. Karyawan yang memiliki pola pikir ini cenderung akan melakukan upaya yang lebih besar saat mengalami kesulitan dalam karier. 

Bagi orang dengan pola pikir “berkembang”, kegagalan adalah hal yang wajar dalam usahanya mempelajari kemampuan baru.

Anda dapat mengunduh infografis dalam bahasa Inggris di sini

Fixed mindset vs. growth mindset: mana yang lebih baik?

Melihat definisi di atas, menumbuhkan dan meng-hire orang-orang yang memiliki growth mindset berpotensi memiliki dampak positif bagi perusahaan. Dengan pemikiran bahwa setiap orang bisa berkembang, individu dalam perusahaan akan terus berpacu melakukan upaya terbaik dalam menyelesaikan tugas yang diserahkan kepadanya.

Keuntungan lainnya, karyawan menjadi lebih merasa memiliki terhadap pekerjaannya dan bertanggung jawab. Pola pikir ini juga dapat membuat kolaborasi di antara rekan kerja meningkat. Hal ini bisa berdampak positif pada employee engagement.

Sebaliknya, sebuah perusahaan yang dipenuhi oleh orang dengan fixed mindset cenderung mengambil langkah yang stagnan. Bahkan, perubahan dianggapnya sebagai sebuah ancaman. 

Mereka dengan pola pikir ‘tetap’ juga lebih menekankan pada hasil, dan tidak terlalu memedulikan proses yang dilalui.

Walau secara umum growth mindset tampak menguntungkan bagi perusahaan, tidak dapat diartikan secara mentah-mentah bahwa fixed mindset adalah buruk. 

Misalnya, pada industri dengan detail pekerjaan yang membutuhkan detail dan monoton, orang dengan fixed mindset dapat berkembang dengan baik.

Merekrut kandidat dengan growth mindset dengan bantuan headhunter

Tidak hanya individu di dalam perusahaan, organisasi sendiri bisa memiliki salah satu dari kedua pola pikir tersebut. Hal ini juga berpengaruh dalam proses rekrutmen.

Perusahaan dengan pola pikir tetap cenderung melakukan rekrutmen dengan menitikberatkan pada pengalaman, latar belakang, dan mencari mereka yang langsung siap berlari. Sementara, organisasi dengan pola pikir berkembang biasanya menyediakan ruang bagi para kandidat untuk berkembang.

Sampaikan kebutuhan karyawan Anda kepada layanan headhunter, Glints TalentHunt. Tim spesialis kami siap membantu Anda untuk menemukan talenta terbaik dengan growth mindset.

Cukup dengan mengeklik https://talenthunt.glints.id dan menghubungi tim spesialis kami, Anda bisa mengakses 130.000 data kandidat terbaik yang telah dikurasi dan siap direkrut.

Berbekal bantuan metode penyaringan berbasis AI, tim spesialis kami dapat membantu Anda menemukan kandidat yang tepat dalam kurun waktu dua minggu.

Tak ada biaya yang perlu dikeluarkan selain biaya penerimaan yang dibayarkan pada hari pertama karyawan bekerja. Anda bahkan juga dibebaskan dari biaya pembatalan apabila belum menemukan talenta yang Anda cari.

Ditambah dengan program garansi 90 hari secara gratis, Anda juga dapat melakukan penggantian apabila karyawan yang kami rekomendasikan belum tepat untuk mengisi posisi di perusahaan Anda.

Dengan tingkat kepuasan 8/10, lebih dari 30.000 perusahaan berhasil menemukan kandidat yang mereka cari untuk diajak bekerja sama.

Syiti Rommalla

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

4 days ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

6 days ago

Membangun ‘Work Culture’ di Industri Tech

Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…

6 days ago

Bagaimana Strategi Terbaik untuk Menarik Talenta Tepat di Industri Fintech?

Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…

7 days ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

2 weeks ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

2 weeks ago