4 Cara Menghadapi Karyawan Baru yang Sulit Dikendalikan

Sumber: Pexels

Salah satu cara mendapatkan gambaran singkat sifat kandidat adalah dengan melaksanakan psikotes dan wawancara kerja. Meski demikian, kesulitan dalam menghadapi karyawan baru tetap saja ditemukan.

Keberadaan karyawan yang tidak kooperatif di lingkungan kerja bisa berdampak pada posisi yang dipegangnya. Lebih luas, kinerja lainnya juga mungkin saja terpengaruh.

Lantas, bagaimana harus menghadapinya?

Cara menghadapi karyawan baru yang sulit dikendalikan

Meski berjudul karyawan baru, bukan berarti kita dapat dengan mudah memutus kontrak kerjanya atau tidak meluluskannya begitu masa percobaan berakhir. Sebab, tentu ada alasan di balik kita penerimaan karyawan tersebut, yang utama adalah bakatnya yang mungkin menguntungkan perusahaan.

Itu sebabnya, menghadapinya adalah satu-satunya cara untuk mencari solusi. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghadapinya.

1. Mengenali karyawan lebih dalam

Mengingat statusnya yang baru, tentu belum banyak hal yang kita ketahui mengenai dirinya dan bagaimana caranya bekerja. Hal-hal superfisial mungkin tampak saat wawancara. Namun, kita perlu menggali lebih dalam untuk mengetahui latar belakang tindakannya.

Terkadang, aksi yang muncul merupakan reaksi dari aksi orang lain. Maka, penting untuk tidak langsung berasumsi atas apa yang dilakukannya.

Cobalah untuk mendengarkan dan berbicara kepadanya. Tanyakan apa yang menjadi alasannya melakukan tindakan yang dianggap tidak kooperatif. 

Dari sana, Anda juga bisa menggali mengenai motivasinya. Apakah perannya sudah sesuai dengan harapannya dan kemampuannya, apakah ada cara agar perusahaan dapat membantunya agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja.

2. Jelaskan secara jujur ekspektasi perusahaan

Kesulitan bekerja sama dengan orang lain bisa jadi disebabkan adanya ketidaksepahaman di antara kedua belah pihak. Hal ini bisa jadi diperburuk dengan telanjur adanya asumsi yang muncul dari label-label yang diberikan pada pegawai baru. 

Buatlah sebuah sesi antara Anda berdua dengan karyawan untuk menjelaskan secara jujur mengenai ekspektasi perusahaan terhadapnya. Selain itu, berikan kesempatan bagi mereka untuk menjelaskan apa yang sebenarnya “dituduhkan” kepada mereka.

Mempraktikkan kemampuan mendengar yang utuh tanpa membuat asumsi akan membantu Anda menemukan akar permasalahan lebih cepat.

3. Persiapkan code of conduct

Code of conduct adalah sebuah peraturan yang memuat mengenai perilaku perusahaan terhadap setiap pemilik kepentingan, serta perilaku karyawan dalam berinteraksi dengan setiap anggotanya.

Paparkan hal ini dengan jelas saat induksi karyawan, dengan begitu ia akan memahami apa yang telah berlaku di lingkungan kerja. 

Upayakan untuk mengatasi masalah ini sesegera mungkin dan tuntunlah ia untuk kembali mengikuti budaya perusahaan yang sudah ditetapkan.  

4.  Tetap tenang dan tidak berasumsi

Menghadapi seseorang yang sulit bekerja sama memang terkadang membangkitkan emosi. Meski begitu, menunjukkannya bukanlah hal yang bijak.

Banyak hal yang membuat seseorang memberontak dan sulit diajak bekerja sama. Salah satu alasan yang umum adalah merasa diperlakukan tidak adil. 

Sebagai karyawan baru, perasaan semacam ini dapat muncul. Terlebih jika lingkungan kerja sangat kental dengan senioritas.

Apabila hal itu yang terjadi, emosi tentu bukanlah jalan yang tepat untuk “mengendalikannya”. Alih-alih, konflik mungkin saja terjadi. 

Sulit mencari solusi apabila penyebabnya tidak diketahui. Untuk mengetahuinya, Anda dan anggota tim Anda perlu duduk bersama.

Tetap bersikap tenang, kesampingkan emosi, dan berusaha menggali penyebabnya bertindak demikian. 

Menghindari karyawan tidak kooperatif dengan merekrut kandidat terbaik dari platform rekrutmen online

Merekrut karyawan yang tidak tepat dan sulit diajak bekerja sama dapat menghabiskan waktu dan tenaga perusahaan. Itu sebabnya, melakukan pemeriksaan latar belakang dan referensi kandidat, serta wawancara menjadi sangat penting.

Glints TalentHunt dapat membantu Anda untuk menemukan calon karyawan dari 130.000 daftar profil terbaik yang telah dikurasi dan siap direkrut.

Tim spesialis kami, dengan bantuan algoritma AI, telah membantu lebih dari 30.000 perusahaan dengan tingkat kepuasan 8/10.

Klik https://talenthunt.glints.id dan hubungi tim kami, maka Anda langsung mendapatkan akses ke ribuan profil kandidat terbaik.

Tak perlu khawatir akan biaya yang dibebankan. Anda hanya akan mengeluarkan biaya penerima jika kandidat yang kami rekomendasikan sesuai untuk bekerja di perusahaan Anda.

Menemukan kesulitan dengan karyawan baru yang kami rekomendasikan? Anda masih memiliki garansi 90 hari untuk mengganti kandidat tanpa penambahan biaya lagi.

Syiti Rommalla

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

4 days ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

7 days ago

Membangun ‘Work Culture’ di Industri Tech

Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…

7 days ago

Bagaimana Strategi Terbaik untuk Menarik Talenta Tepat di Industri Fintech?

Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…

1 week ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

2 weeks ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

2 weeks ago