7 Proses Hiring Karyawan yang Efektif

Dalam dunia rekrutmen, istilah “tupai ungu” kerap digunakan untuk menggambarkan karyawan ideal, yang tidak hanya memiliki kualifikasi yang tepat dan dapat menjalankan peran secara optimal, tetapi juga punya karakter dan nilai sesuai dengan budaya perusahaan. 

Kandidat ideal sangat langka dan tidak mudah ditemukan, seperti tupai ungu, apalagi jika terkait dengan peran spesifik. Namun, dengan proses hiring yang efektif, Anda dapat memperbesar peluang untuk mendapatkannya.


7 Proses hiring karyawan untuk optimalkan hasil rekrutmen

1. Identifikasi dan job description

Proses paling awal adalah mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan, yakni peran apa yang harus direkrut dan bagaimana peran tersebut akan dijalankan. Anda kemudian membuat job description yang efektif dan mudah dipahami.

Job description harus menggambarkan tugas dan tanggung jawab secara akurat, termasuk persyaratan yang wajib dimiliki kandidat untuk menjalankan pekerjaan. Deskripsi pekerjaan adalah kunci pertama dari keberhasilan merekrut kandidat, sebab itu akan menentukan jenis pencari kerja seperti apa yang akan melamar ke perusahaan Anda.


2. Sourcing

Proses selanjutnya adalah sourcing atau menentukan sumber perekrutan yang akan Anda gunakan untuk mendapatkan kandidat tersebut. Misalnya, jika peran yang Anda cari merupakan peran umum yang tidak membutuhkan skill spesifik, Anda dapat menggunakan job portal atau situs pencarian kerja.

Namun, apabila peran yang Anda butuhkan termasuk pekerjaan dengan keterampilan atau kompetensi langka dan sangat terbatas, Anda sebaiknya menggunakan agen perekrutan atau headhunter dengan tim spesialis yang berpengalaman menemukan kandidat semacam itu. 

Anda dapat menggunakan layanan Glints for Employers yang memiliki tim spesialis dan database kumpulan bakat lebih dari 5 j kandidat yang siap direkrut.


3. Job posting

Ini merupakan proses publikasi atau pengumuman peran terbuka di perusahaan Anda melalui iklan lowongan kerja. Job posting bukan hanya mengandung deskripsi pekerjaan dan kualifikasi, tetapi juga harus menarik kandidat.

Bagian penting yang paling banyak dilihat pencari kerja adalah apa yang Anda berikan untuk mereka jika menjadi karyawan. Kompensasi merupakan pertimbangan utama, tetapi kandidat juga tertarik dengan benefit, seperti cuti, asuransi, jam fleksibel, dan lainnya. 

Anda bisa melakukan job posting gratis dan tanpa batas di Glints. Caranya mudah, cukup buat akun pengguna di https://employers.glints.id, lalu pasang iklan lowongan kerja Anda.


4. Screening dan shortlisting

Screening adalah proses penyaringan resume kandidat dan pemeriksaan informasi di dalamnya, termasuk kualifikasi karyawan. Pastikan untuk menyingkirkan aplikasi yang tidak memenuhi kelengkapan syarat, dan hanya sisakan kandidat yang benar-benar memenuhi kriteria.

Selanjutnya, lakukan shortlisting berdasarkan berapa jumlah kandidat yang akan Anda wawancara. Cara yang paling umum adalah membuat pemeringkatan dari kandidat yang lolos screening, dengan kandidat teratas sebagai yang paling potensial untuk mengisi peran. 


5. Skill test dan wawancara

Dari kandidat yang masuk dalam shortlist, Anda mengundang mereka dalam skill test dan wawancara. Skill test bisa diberikan apabila Anda tidak yakin dengan seleksi berbasis dokumen dan ingin mengukur kompetensi kandidat untuk memberikan gambaran sejauh mana yang bersangkutan dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. 

Sedangkan wawancara dilakukan untuk mengetahui motivasi kandidat, termasuk bagaimana pekerjaan di perusahaan Anda membantu pencapaian karier dan rencana masa depannya. Melibatkan banyak pewawancara dalam panel membantu Anda membuat penilaian lebih adil dan bebas bias dibanding wawancara sendiri.


6. Job offering dan hiring

Dalam proses ini, Anda menentukan kandidat terpilih dan menawarkan pekerjaan secara formal melalui offer letter, yang berisi jenis pekerjaan, kompensasi, hak cuti dan fasilitas karyawan, serta deskripsi pekerjaan. Tawaran ini untuk mengikat kandidat agar tidak lari ke perusahaan lain.

Setelah sepakat, Anda dapat menyodorkan perjanjian kerja yang mengatur hak dan kewajiban para pihak untuk ditandatangani. 


7. Onboarding

Proses hiring karyawan tidak berhenti saat kandidat menandatangani kontrak, tetapi berlanjut selama masa orientasi atau onboarding. Biasanya, proses adaptasi ini berlangsung paling lama tiga bulan, di mana karyawan baru Anda akan menyesuaikan diri dengan sistem, budaya kerja, lingkungan, dan anggota tim. 

Sangat penting bagi Anda untuk mengawal dan memberi dukungan yang dibutuhkan karyawan baru Anda agar proses ini berjalan mulus. 

Dengan merekrut via Glints for Employers, Anda akan mendapat garansi selama proses onboarding 90 hari. Apabila kandidat yang kami rekomendasikan tidak cocok, maka kami akan mencari penggantinya gratis untuk Anda.

Proses screening kami cepat dan andal, dengan menggunakan teknologi machine learning (AI) yang dapat menyaring ribuan kandidat dan membuat peringkat otomatis sesuai dengan deskripsi pekerjaan Anda. Kami akan merekomendasikan kandidat yang paling tepat untuk Anda hanya dalam waktu 14 hari.

Anggita Dwinda

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

4 days ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

7 days ago

Membangun ‘Work Culture’ di Industri Tech

Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…

7 days ago

Bagaimana Strategi Terbaik untuk Menarik Talenta Tepat di Industri Fintech?

Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…

7 days ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

2 weeks ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

2 weeks ago