1,073 views

5 Tips Memulai Survei Employee Engagement

Linggar
Linggar
April 11, 2022
Tips memulai melakukan survei employee engagement

Employee engagement adalah faktor penting di balik produktivitas karyawan dan juga rendahnya angka turnover di perusahaan. 

Menurut data dari McKinsey Global Institute, produktivitas naik 20-25% dalam organisasi yang karyawannya saling mendukung. Senada dengan hasil studi Gallup kepada para karyawan dengan kinerja terbaik, rata-rata mereka memiliki tiga hal ini: keterampilan, keterikatan yang tinggi dan bekerja selama 10 tahun ke atas di perusahaan yang sama. 

Lalu keterikatan seperti apa yang dimaksud, bukankah perusahaan dan karyawan sudah terikat dalam kontrak kerja?

Lewat artikel berikut ini, kita akan membahas ikatan seperti apa yang dibutuhkan hingga bagaimana perusahaan dapat terus mengevaluasi ikatan ini melalui survei. 

  • Definisi employee engagement 
  • Indikator pengukuran 
  • Tips melaksanakan employee engagement

Definisi employee engagement

Engagement dalam employee engagement bukan hanya merujuk pada keterikatan dalam kaitannya dengan kontrak kerja. Lebih jauh, engagement adalah diartikan sebagai keterlibatan. 

Employee engagement adalah tentang bagaimana perusahaan mendorong keterlibatan karyawan dalam proses kerjanya. 

Ada banyak upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendorongnya namun pada intinya semua usaha sistematis ini ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan pada misi dan tujuan perusahaan. 

Untuk mengevaluasi upaya-upaya yang dilakukan inilah kemudian perlu dilakukan survei. Metode evaluasinya tentu beragam tergantung kebijakan masing-masing perusahaan, survei menjadi salah satunya yang dirasa membutuhkan waktu yang singkat bagi karyawan untuk mengisinya. 

Survei keterlibatan karyawan tujuannya adalah untuk mengukur seberapa baik hubungan perusahaan dan karyawannya. Beberapa poin penting misalnya, seberapa karyawan merasa bahagia dan dedikasi karyawan pada visi misi perusahaan. 

Hasilnya dapat menjadi masukan penting bagi perusahaan untuk meningkatkan hubungan dengan karyawannya. Dengan kata lain, melalui survei ini, perusahaan dan karyawan menyelaraskan ekspektasi masing-masing sehingga kerja dapat berjalan dengan lebih baik. 

Baca juga: Inilah Alasan Perusahaan Perlu Jasa Talent Management Selama Ekspansi

Indikator pengukuran

Untuk pengukuran, tentu setiap perusahaan memiliki indikatornya sendiri. Mulai dari seberapa sering survei akan disebarkan, apakah setiap kuarter, enam bulan sekali atau tahunan. Menurut Sapling, untuk frekuensi semakin sering semakin baik. Artinya melakukan survei employee engagement setiap kuarter lebih baik daripada tahunan.

Namun, bicara mengenai best-practice, berikut beberapa indikator yang dapat digunakan menurut Sapling

Seberapa karyawan merasa dirinya dihargai

Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk menggalinya seperti, seberapa sering mendapatkan apresiasi, apakah apresiasi yang diberikan baik oleh manajer maupun organisasi sudah dirasa cukup. 

Karyawan yang merasa dihargai tentu dapat bekerja dengan lebih nyaman sehingga produktivitasnya juga lebih baik.

Beberapa puas mereka dengan kondisi work-life balance

Mengecek well-being karyawan juga perlu dilakukan. Beberapa jenis pertanyaan yang dapat diajukan adalah bagaimana beban kerja selama ini, apakah karyawan dapat mengatur waktu personalnya dan timnya menghargai, bahkan mungkin seberapa sulit mengajukan cuti. 

Hal ini penting untuk menjaga kondisi mental karyawan dalam kondisi terbaiknya.

Apa yang mereka rasakan terkait prospek karirnya ke depan

Salah satu tujuan menanyakan ini adalah untuk mengukur ekspektasi karyawan kepada perusahaan. Namun di sisi lain, perusahaan juga bisa melihat potensi karyawan melalui pertanyaan ini.

Bagi perusahaan, hasil dari pertanyaan ini dapat menjadi referensi untuk menyiapkan program pelatihan dan pengembangan karyawan.

Tips melaksanakan survei employee engagement

Mulai dari tujuan

Tujuan adalah pondasi, karena itu penting menentukannya terlebih dahulu sebelum melaksanakan survei employee engagement. Sebelum menggandeng pihak terkait, menyusun kuesioner bahkan melakukan sosialisasi, pertama yang harus ditentukan adalah tujuan. 

Apakah survei keterlibatan karyawan akan menjadi dasar perumusan paket benefit untuk karyawan? Atau ada tujuan lain. Hal ini harus jelas di awal. 

Keterlibatan para pemangku kebijakan

Survei employee engagement bukan hanya hajatan milik divisi HR, karena itu tidak ada salahnya untuk mengundang pemangku kebijakan lain seperti manajer. Melibatkan manajer juga dapat meningkatkan angka partisipasi dalam survei ini. 

Menyiapkan kuesioner

Dengan mengetahui tujuan survei, proses menyusun kuesioner dapat dilakukan dengan lebih mudah. Hal ini karena pada dasarnya, kuesioner hanyalah instrumen yang mendekatkan kita pada tujuan survei. 

Kuesioner dapat dibuat dengan pertanyaan terbuka maupun tertutup dan tentu saja disesuaikan dengan tujuan. 

Proses pelaksanaan

Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan adalah sosialisasi kepada para karyawan yang akan mengisi. Selain itu, perlu ditentukan masa pengisiannya, apakah cukup dilakukan dalam waktu satu minggu atau lebih. 

Tabulasi data survei

Tahap penting untuk melihat hasil survei yang telah dilakukan, mulai dari input data ke sistem hingga penarikan kesimpulan. Dari hasilnya, baru bisa ditentukan langkah selanjutnya untuk meningkatkan program employee engagement di perusahaan.


Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.