5 Tips Membangun Budaya Kerja Positif di Tahun 2021

Kecemasan, ketakutan, dan kebosanan terhadap situasi global saat ini yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 sudah jelas membuat moral dan semangat kerja menurun. Itu sebabnya, di tahun 2021 ini, Anda perlu membangun kembali budaya kerja positif untuk mengembalikan kebahagiaan karyawan dan meningkatkan motivasi mereka. 

Cukup banyak riset yang mengungkap korelasi kuat antara budaya kerja dengan tingkat kebahagiaan karyawan, misalnya studi Deloitte yang menemukan 84% karyawan merasa bahagia di perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kuat. 

Namun, pasca-COVID-19 semuanya tak lagi sama seperti semula. Kantor, interaksi karyawan, dan proses kerja telah berubah menyesuaikan dengan kebiasaan baru. 

Berikut beberapa penyesuaian yang bisa Anda lakukan untuk membangun kembali budaya perusahaan. 

Prioritaskan employee wellness

Prioritas utama Anda adalah kesehatan dan keselamatan karyawan. Tidak ada organisasi yang berkembang dan memiliki budaya kerja positif tanpa karyawan yang sehat secara fisik, mental, dan emosional. Kesehatan karyawan menentukan kebahagiaan dan produktivitas mereka.

Anda tak bisa memaksakan seluruh karyawan untuk kembali bekerja di kantor tanpa memberikan jaminan dan perlindungan. Karena itu, bangun sistem yang membuat karyawan Anda merasa aman saat harus masuk kantor, seperti penerapan protokol kesehatan ketat dan penyediaan fasilitas pendukung.

Promosikan work-life balance

Bekerja dari rumah tidak selalu menyenangkan, sebab karyawan semakin sulit memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan. Bahkan, banyak dari mereka yang menghabiskan waktu kerja di rumah lebih lama daripada jam kerja normal di kantor. 

Ketika bekerja di kantor, karyawan mulai bekerja pukul 8.00 dan mengakhirinya pukul 16.00, lalu pulang ke rumah dan menikmati sore bersama keluarga. Sementara itu, bekerja dari rumah bisa menghabiskan waktu dari pagi hingga malam. 

Untuk mempromosikan keseimbangan hidup dan pekerjaan, mulailah dari hal sederhana: tidak mengganggu karyawan Anda dengan pesan dan e-mail pekerjaan di luar jam kerja, sekalipun mereka bekerja di rumah. Hargai waktu pribadi mereka.

Kembangkan kolaborasi dan partisipasi

Ketimbang menerapkan manajemen mikro yang mengatur dan mengawasi, lebih baik Anda mengembangkan sistem kolaborasi dan partisipasi karyawan. Selama pandemi, karyawan terbiasa bekerja mandiri (jarak jauh). Itu cukup menjadi alasan mengapa Anda sebaiknya memercayakan tanggung jawab dan tugas kepada mereka.

Sistem ini lebih memberikan otonomi dan kesempatan kepada karyawan untuk belajar, berkembang, dan menjadi lebih baik dalam tugas-tugasnya. Kolaborasi dan partisipasi merupakan budaya kerja positif yang akan mendorong tim untuk lebih kreatif dan produktif.

Budaya mengapresiasi

Memberikan apresiasi kepada karyawan akan membangun budaya positif yang kuat. Setiap kontribusi dan pencapaian yang dihargai akan membuat karyawan puas dan mendorong perilaku yang sama. Ini juga akan memotivasi karyawan lainnya untuk meningkatkan kinerja mereka.

Perusahaan yang memiliki budaya mengakui hasil kerja individual maupun tim akan memiliki karyawan yang terlibat dan loyal. Hal ini karena mereka telah memperoleh pemenuhan diri dan kebahagiaan dalam bekerja.

Cara memberikan apresiasi bisa beragam, dari yang paling sederhana melalui ucapan “selamat”, “terima kasih”, hingga memberikan pujian atau hadiah.

Dorong budaya mendengarkan

Jadilah pendengar yang baik bagi karyawan Anda. Kebiasaan mendengarkan keluhan, feedback, dan ide dari anggota tim sangat berpengaruh dalam membentuk budaya positif perusahaan. Penelitian dari CultureIQ menemukan 86% karyawan di perusahaan dengan budaya kerja yang kuat mengaku bahwa pemimpin senior mereka selalu mendengarkan karyawan.

Ini adalah cara paling mudah untuk melibatkan dan menghargai karyawan, dan akan membuat mereka menjadi bagian penting dari tim. Mendengarkan suara karyawan membantu Anda memahami persoalan yang terjadi di bawah, sekaligus mengetahui apa yang dibutuhkan karyawan untuk membantu Anda mencapai tujuan.

Pentingnya perhatikan budaya kerja dalam urusan rekrutmen

Budaya kerja juga penting dalam rekrutmen. Pastikan Anda merekrut kandidat top talent yang cocok dengan budaya perusahaan. Top talent yang memiliki kecocokan dengan budaya perusahaan cenderung lebih betah bekerja bersama Anda.

Untuk merekrut top talent, Anda dapat menggunakan platform rekrutmen Glints TalentHunt yang efisien. Layanan rekrutmen ini memiliki database dengan lebih dari 130.000 top talent berpengalaman yang telah dikurasi dan siap direkrut. Cek https://talenthunt.glints.id dan hubungi tim kami untuk mendapatkan akses ke database tersebut.

Tim spesialis kami menyeleksi database dengan teknologi algoritma AI dan merekomendasikan kandidat terbaik sesuai job description dan kualifikasi yang Anda butuhkan. Anda dapat mewawancarai mereka dan menilai kecocokan dengan budaya kerja di perusahaan Anda.

Merekrut dengan TalentHunt bebas biaya awal dan biaya pembatalan. Biaya rekrutmen per orang (cost per hire) hanya dibayar setelah Anda mempekerjakan kandidat yang kami rekomendasikan.

Bagaimana jika kandidat yang direkrut ternyata tidak menunjukkan kinerja yang baik? Jangan khawatir, kami memberi garansi 90 hari penggantian kandidat gratis agar Anda terbebas dari risiko apa pun.

(Penulis: Ari Susanto)

Anggita Dwinda

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

4 days ago

Tren Utama Industri Retail dan FMCG di Tahun 2024

Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…

7 days ago

Membangun ‘Work Culture’ di Industri Tech

Mulai dari perusahaan rintisan hingga The Big Four — kita telah mengenal 'work culture' atau…

7 days ago

Bagaimana Strategi Terbaik untuk Menarik Talenta Tepat di Industri Fintech?

Angka perusahaan fintech Indonesia yang terdaftar dan berlisensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Jika…

1 week ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

2 weeks ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

2 weeks ago