417 views

Mengatasi SDM yang Jadi Tantangan Transisi Energi Indonesia

Meidiana Aprilliani
Meidiana Aprilliani
August 24, 2023
transisi energi indonesia

Dalam Laporan McKinsey, minyak dan gas alam diperkirakan masih akan berperan besar hingga 2050 karena keterjangkauan dan kestabilan pasokannya. Meski begitu, perusahaan minyak dan gas memiliki peluang besar untuk memimpin transisi ke energi terbarukan.

Kita saat ini berada di tengah-tengah tantangan perubahan iklim. Setiap sektor ekonomi, tanpa terkecuali, harus beradaptasi dan berinovasi. Salah satu respons terhadap tantangan ini adalah perubahan cara kita memproduksi dan menggunakan energi.

Dengan perubahan permintaan dan tekanan untuk dekarbonisasi, transisi energi Indonesia akan berpengaruh pada model dan strategu bisnis di masa depan. Lalu, bagaimana kesiapan Anda menghadapi ini? Terutama, dalam hal rotasi SDM konvensional ke era renewal energy saat ini. 


Mengapa Transisi Energi Harus Dilakukan?

transisi energi indonesia

Transisi energi adalah pergeseran dari ketergantungan pada energi fosil ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Pentingnya transisi ini bagi Indonesia tak hanya terkait dengan upaya mengurangi emisi dan perubahan iklim. Dengan target pencapaian 23% energi terbarukan pada 2025 dan komitmen untuk net zero emission di tahun 2060, Indonesia memperlihatkan keseriusannya mengikuti agenda global.

Beranjak ke energi terbarukan juga akan meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Mengingat kekayaan sumber daya alam Indonesia, potensi untuk mengembangkan energi terbarukan adalah besar dan perlu dimaksimalkan.


Perkembangan Transisi Energi Terbarukan di Indonesia

transisi energi indonesia

Indonesia tampil sebagai negara dengan potensi luar biasa untuk merancang sistem energi berbasis sumber terbarukan. Berdasarkan laporan “IRENA Indonesia Energy Transition Outlook”, dengan kekayaan sumber daya terbarukan, Indonesia memiliki kapasitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menghadapi tantangan perubahan iklim, dan memastikan keamanan serta keterjangkauan energinya.

Pada tahun 2021, pemerintah juga telah memperkenalkan dua regulasi kunci yang bertujuan meningkatkan kontribusi energi terbarukan hingga 23% dari total bauran energi nasional pada 2025. Satu aspek krusial dari regulasi terkait panel surya atap adalah hak bagi konsumen untuk mengekspor keseluruhan listrik yang dihasilkan ke PLN. Di sisi lain, Rencana Umum Pengadaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 menetapkan visi berani: energi terbarukan akan menyumbang lebih dari 51% bauran energi nasional di akhir dekade ini.

Ini semua menunjukkan bahwa Indonesia sedang menjalani transformasi dalam sektor energi terbarukan dan harapan besar diletakkan pada kemampuan negeri ini untuk melampaui hambatan regulasi yang sebelumnya menjadi penghalang.


SDM Jadi Tantangan Utama dalam Transisi Energi di Indonesia

transisi energi indonesia

“Teknologi mungkin menjadi kunci, namun talenta dan kompetensi SDM akan menentukan keberhasilan perusahaan dalam menavigasi transformasi ini.”

Benjamin Beberness, Global Vice President of the OGE Business Unit SAP

Dalam lanskap industri energi yang semakin kompleks, pembentukan tenaga kerja yang terampil dan fleksibel menjadi hal krusial. Pasar yang terus beradaptasi, ekspektasi pelanggan yang meningkat, serta kebutuhan digitalisasi memaksa perusahaan untuk memperbarui kompetensi tenaga kerjanya.

Tantangan nyata yang dihadapi adalah bagaimana industri energi mampu menarik talenta-talenta muda yang berkompeten. Weforum memperkirakan ribuan ilmuwan data akan menjadi tulang punggung industri energi di era digitalisasi. Namun, dengan tren saat ini, mendatangkan talenta-talenta tersebut bukanlah tugas yang mudah. Persepsi tradisional terhadap industri energi dan perubahan preferensi generasi muda menambah kerumitan dalam perekrutan.

Menurut Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, transformasi energi yang khususnya yang berfokus pada EBT memerlukan pendekatan berbasis teknologi terbaru serta SDM yang kompeten

“Peningkatan kualitas SDM tak bisa dilepaskan dari kerjasama dengan lembaga pendidikan. Kurikulum pendidikan tinggi harus segera disesuaikan. Mata kuliah terkait EBT harus menjadi lebih bervariasi dan komprehensif untuk menangkap dinamika perubahan yang terjadi di industri energi,” tuturnya.


Merotasi SDM dari Posisi Konvensional ke Energi Terbarukan

transisi energi indonesia

Dalam upaya transisi ke energi terbarukan, perusahaan harus mampu mengidentifikasi kandidat dari sektor minyak dan gas konvensional yang dapat beralih ke posisi di sektor energi terbarukan. Berikut beberapa aspek yang harus menjadi fokus Anda:

Keahlian Teknis

Kandidat yang memiliki pengalaman dalam rekayasa, operasi, dan pemeliharaan di sektor energi konvensional kemungkinan besar memiliki keahlian teknis yang dapat diterapkan di sektor energi terbarukan. Teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidroelektrik memerlukan keahlian teknis yang serupa untuk desain, instalasi, operasi, dan pemeliharaan.


Manajemen Proyek

Pengembangan proyek energi terbarukan memiliki proses yang mirip dengan proyek energi konvensional, meliputi perencanaan, anggaran, penjadwalan, dan manajemen risiko. Kandidat dengan pengalaman dalam mengelola proyek energi konvensional dapat dengan mudah mengadaptasi keahlian mereka ke proyek energi terbarukan.


Keterampilan Interpersonal

Kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan adaptabilitas sangat dihargai dalam sektor energi terbarukan. Proyek energi terbarukan sering memerlukan kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah, masyarakat setempat, dan mitra sektor swasta. Komunikasi efektif dan kerja sama tim krusial untuk membangun hubungan dan mencapai tujuan proyek. Selain itu, industri energi terbarukan terus berkembang; kandidat yang mampu beradaptasi dan belajar akan memiliki posisi yang kuat dalam sektor ini.


Pengetahuan Industri

Memahami secara mendalam tentang industri minyak dan gas konvensional akan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana industri berubah dan bagaimana energi terbarukan dapat berperan dalam transisi tersebut. Perekrut harus mencari kandidat yang menunjukkan ketertarikan pada energi terbarukan dan telah berupaya memperdalam pengetahuannya.


Dalam upaya mencari dan merekrut kandidat senior dan eksekutif berkualitas, perusahaan dapat memperoleh bantuan dari rekruter profesional terspesialisasi untuk industri migas seperti Glints for Employers. Dapatkan akses ke jaringan luas calon karyawan potensial, termasuk jenis-jenis posisi yang yang paling dicari. 

Dengan pendekatan yang lebih terarah dan efisien, rekruter profesional Glints dapat membantu mengkurasi calon karyawan potensial, melakukan proses wawancara, hingga memfasilitasi proses negosiasi. Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya dalam merekrut kandidat yang berkualitas.

Rekrut secara Tepat Lebih Cepat bersama Glints!
Bangun tim Anda lebih mudah mulai hari ini! Temukan kandidat berkualitas sesuai kualifikasi Anda dengan efisien bersama Glints. Jadwalkan konsultasi gratis dengan mengisi formulir ini.