Peran utama seorang chief technology officer (CTO) di sebuah perusahaan startup adalah memungkinkan perusahaan mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan finansialnya melalui pendekatan teknologi yang inovatif.
Selain itu, CTO di startup juga bertugas atas dua hal. Pertama, menjalankan proses operasi bisnis atau mengembangkan produk-produk inovatif, dan kedua, menjadi perwakilan atau wajah perusahaan dalam bidang teknologi. CTO akan mewakili startup-nya di beragam konferensi atau acara yang bisa memperkuat citra perusahaan.
Isi Artikel
ToggleBagi banyak startup, peran CTO sering kali belum sepenuhnya terdefinisikan secara konkret. Padahal, pemahaman yang jelas mengenai tanggung jawab dan tugas harian CTO sangatlah penting untuk memastikan peran strategis ini dapat dijalankan dengan optimal. Lantas, apa saja tanggung jawab dan tugas harian seorang CTO untuk menjalankan peran-perannya dengan efektif? Berikut ini adalah enam tanggung jawab utama CTO di startup yang bisa dijadikan panduan:
Dalam beberapa startup kecil, biasanya founder juga sekaligus menjalankan peran CTO. Semenatara di perusahaan besar, CTO bisa mengelola beberapa tim sekaligus, termasuk yang tugasnya memenuhi kebutuhan teknis perusahaan.
Kadang CTO juga berperan sebagai product manager dengan tujuan utamanya mengelola tim tech. Mereka juga membuat keputusan penting terkait teknis seperti merancang desain, product architecture layout, dan pemilihan development platform.
Tanggung jawab CTO juga bisa mencakup beberapa aspek. Bila sebuah tim tech tak punya cukup ilmu atau sumber daya untuk menjalankan sebuah tugas, CTO-lah yang harus mencari solusinya.
MVP (minimum viable product) adalah produk yang hanya memiliki fitur dasar, yang dibuat untuk menguji hipotesis marketing serta mendapatkan feedback dari pengguna sesungguhnya.
CTO dalam perusahaan kecil perlu menangani tugas-tugas teknis terkait product iteration awal. Backup untuk proses-proses teknis umumnya juga menjadi peran CTO di startup, meskipun sudah ada budget untuk merekrut anggota tim yang bertanggung jawab atas MVP.
Ini karena mustahil untuk langsung merekrut semua tenaga ahli yang dibutuhkan, CTO pun harus sering turun tangan dan meluangkan waktu serta tenaganya untuk membantu.
Peran penting CTO di startup termasuk merekrut spesialis IT, data scientist, dan engineer. Tanggung jawab ini mungkin jadi makin sulit bagi perusahaan startup.
Pasalnya, semakin banyak startup teknologi yang lahir dan berkembang, sehingga permintaan akan tech talent di pasar semakin tinggi. Kebanyakan spesialis di bidang tech juga lebih memilih pekerjaan yang spesifik. Padahal, startup biasanya membutuhkan talent yang serba bisa.
Peran CTO lainnya adalah untuk merekrut tim (bisa saja tanpa bantuan dari manajer HR) kemudian melakukan onboarding untuk kandidat yang sudah lolos seleksi.
CTO juga berperang atas cybersecurity perusahaan, mencakup database situs atau tools digital lainnya yang digunakan oleh tim.
Produk yang sedang dikembangkan oleh perusahaan juga membutuhkan algoritma keamanan untuk melindungi data pengguna.
CTO bertanggung jawab atas pengembangkan prosedur keamanan dan algoritmanya, melakukan audit darurat, dan lainnya.
Dalam perusahaan startup, biasanya belum ada divisi yang khusus menangani quality assurance (QA).
Ini artinya pengujian produk harus dibagi antara developer dan anggota tim lainnya. Peran CTO yaitu menentukan siapa yang bertanggung jawab atas proses debug.
Ketika bug ditemukan, CTO akan diinformasikan. Selanjutnya, CTO perlu memutuskan bagaimana penyelesaian isunya. Kadang CTO juga perlu mencatat atau mendokumentasikan instruksi/cara memperbaiki bug.
Seorang CTO di startup harus memikirkan gambaran ke depan, memetakan langkah-langkahnya, lalu menerapkan rencana tersebut langkah demi langkah.
Pada tahap product discovery, CTO akan membangun growth roadmap sambil mempertimbangkan tujuan dan strategi korporat secara umum.
Itu sebabnya, di samping mengelola MVP, CTO pun bertanggung jawab atas perencanaan versi produk berikutnya dan juga update teknis yang diperlukan. Ini termasuk juga menentukan budget dan bekerja sama dengan tim data science.
Salah satu peran terpenting CTO di startup adalah membangun tim dengan kandidat tech terbaik di industri. Dengan merekrut talent yang tepat, semua tugas CTO akan menjadi lebih efektif dan fokus.
Headhunter Glints TalentHunt+ bisa membantu mendapatkan kandidat terbaik di industri tech untuk tim Anda.
Layanan perekrutan profesional ini membantu Anda menemukan kandidat terbaik di level senior hingga eksekutif untuk peran tipe hard-to-fill secara efisien, hanya dalam waktu 30 hari.
Dengan memadukan sistem rekrutmen berbasis teknologi AI machine learning dan tim spesialis berdedikasi, kami akan menemukan kandidat tepat sesuai deskripsi pekerjaan dan kualifikasi Anda, berkat lebih dari 6 juta+ top talent di database Glints dan konsultan talenta kami yang terspesialisasi di setiap industri.
Anda mewawancarai kandidat yang kami rekomendasikan dan memutuskan apakah akan merekrut mereka atau tidak. Tidak ada biaya seandainya Anda ingin membatalkan rekrutmen.
Jika Anda tertarik dengan kandidat, Anda dapat menawarkan kontrak kerja. Kami akan memonitor selama 90 hari untuk memastikan kandidat tersebut cocok dengan peran di perusahaan Anda. Jika Anda tidak puas dengan kinerjanya, kami akan mencari penggantinya gratis.