Sering dengar istilah micromanagement? Bagaimana dengan kebalikannya, macromanagement?
Seorang micromanager cenderung mengatur dan mendikte bawahannya untuk mengikuti cara menyelesaikan pekerjaan yang benar menurut dirinya. Sedangkan pemimpin yang menerapkan macromanagement hanya memberikan gambar besar dari sebuah pekerjaan, menetapkan arah dan target, serta mendelegasikan tugas-tugas tersebut kepada anggota tim untuk mengerjakannya tanpa banyak campur tangan.
Pemimpin bergaya macromanagement memercayai setiap anggota tim memberikan mereka tanggung jawab dan pengambilan keputusan dalam menyelesaikan tugasnya tanpa mengatur secara detail atau melakukan supervisi setiap hari. Mereka dibebaskan untuk melakukan dan mencapai tujuan dengan cara terbaik mereka.
Alih-alih menghabiskan waktu untuk mengintip layar komputer para staf dengan mencemaskan cara mereka bekerja, seorang macromanager lebih memikirkan tentang bagaimana mengembangkan skala bisnis, mencari peluang untuk ekspansi, mengembangkan pasar baru, hingga melakukan inovasi untuk peningkatan produk dan layanan.
Table of Contents
ToggleContoh sederhana dari macromanager adalah pelatih sepak bola profesional. Seorang coach memberikan gambaran strategi tim, menetapkan skema permainan dan line-up, serta menetapkan target pertandingan. Ia akan membagi peran siapa yang akan menjadi striker, pengatur ritme permainan, serta pemimpin organisasi pertahanan.
Setiap pemain dengan skill dibebaskan untuk kreatif di lapangan hijau selama mereka bermain sesuai dengan taktik yang diterapkan pelatih.
Dengan memberikan otonomi kepada karyawan, Anda telah memberikan ruang bagi mereka untuk lebih kreatif dengan segala ide dan inisiatif yang akan memberikan perspektif baru bagi pemecahan masalah di masa depan.
Lebih penting lagi, gaya kepemimpinan manajemen makro dapat mengurangi tekanan kerja pada karyawan, membuat lingkungan kerja yang santai tetapi serius, dan memungkinkan karyawan lebih bahagia dan terlibat dengan pekerjaan. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan produktivitas karyawan.
Baca Juga: 12 Keterampilan Manajerial Seorang Entrepreneur
Meski demikian, macromanagement bukan berarti Anda melepas kendali secara total. Anda tetap harus peduli dengan tim Anda, termasuk kendala dan kesulitan yang dihadapi, untuk memastikan mereka dapat bekerja optimal.
Karena itu, agar dapat berjalan, manajemen makro harus didukung oleh karyawan yang berkualitas, punya keterampilan dan kompetensi, cenderung mandiri dan dapat bekerja dengan supervisi yang minim.
Untuk mencari karyawan terampil, Anda dapat memanfaatkan job portal Glints. Di sini, Anda dapat memasang iklan lowongan kerja gratis dan tanpa batas. Hanya perlu buat akun gratis di https://employers.glints.id, Anda langsung bisa posting iklan di marketplace ini untuk menemukan kandidat yang Anda cari.
Jika Anda tipe macromanager yang tidak ingin repot dengan proses rekrutmen, Anda bisa menyerahkan pekerjaan pada layanan Glints TalentHunt. Tetapkan job description dan job specification, dan biarkan kami membantu Anda menemukan kandidat yang tepat untuk peran tersebut.
Anda tetap punya kendali untuk memutuskan menemui kandidat dalam sesi wawancara. Jika kandidat tidak mengesankan Anda, tidak ada biaya apabila Anda ingin membatalkan rekrutmen.
Jika Anda merekrut, TalentHunt memberikan garansi 90 hari penggantian kandidat gratis apabila karyawan bersangkutan tidak cocok dengan peran yang Anda butuhkan. Anda tak perlu merekrut ulang dan mengeluarkan biaya lagi.
Dengan tim berdedikasi, teknologi rekrutmen machine learning yang cerdas, dan basis data dengan lebih dari 100.000 top talent, kami membantu perusahaan menemukan bakat-bakat terbaik untuk membangun tim yang sukses di organisasi bisnis mereka.