Cara Membangun Budaya Kerja Transparan di Perusahaan
©️ Unsplash
Transparansi atau keterbukaan merupakan hal positif dalam budaya organisasi bisnis, karena dapat meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan. Namun, membangun budaya kerja transparan di perusahaan tidaklah mudah, dan membutuhkan upaya sangat serius dari setiap orang yang terlibat di dalam aktivitas bisnis.
Budaya kerja transparan membutuhkan perubahan sistem, ketika informasi bukan lagi menjadi milik manajemen untuk disimpan rapat-rapat, melainkan dibuka untuk karyawan. Informasi tersebut bukan hanya terkait profit perusahaan, tapi juga menyangkut hal-hal mendasar yang ingin diketahui karyawan.
Sebagai contoh adalah mengapa karyawan A mendapat kesempatan promosi, sementara B tidak? Atau mengapa X mendapat kenaikan gaji lebih besar dari Y? Untuk menepis anggapan ‘like and dislike’ yang dapat meruntuhkan kepercayaan karyawan, maka perusahaan perlu membuka informasi skor penilaian kinerja setiap periode evaluasi.
Mulailah dari diri sendiri. Apabila membuat keputusan yang tidak tepat dan pada akhirnya membuat hasil kerja tim tidak optimal, maka Anda sebaiknya bersikap ksatria untuk mengakui kesalahan tersebut, meskipun Anda sebagai pemimpin.
Sikap bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan yang telah diambil akan lebih terhormat daripada melempar kesalahan pada anak buah atau mencari kambing hitam dalam tim. Ini bukan hanya mengajarkan pada anggota tim tentang tanggung jawab, tetapi juga menanamkan budaya transparan dalam proses kerja.
Setiap perusahaan biasanya melakukan rapat pimpinan secara tertutup, dan hanya menyampaikan hasilnya pada manajer untuk selanjutnya diumumkan ke setiap karyawan. Sebab, tidak semua informasi boleh didengar karyawan.
Jika Anda menghendaki transparansi, tak ada salahnya mencoba melibatkan perwakilan karyawan atau serikat pekerja dalam rapat, meskipun mereka hanya sebagai pendengar pasif dalam rapat tersebut. Ini bukan saja meningkatkan kepercayaan terhadap manajemen, tetapi juga memupuk sikap dan semangat yang sama antara perusahaan dan karyawan.
Saat merekrut, pastikan Anda akan mempekerjakan karyawan yang punya karakter jujur serta loyal terhadap pekerjaan dan perusahaan. Membangun budaya transparan lebih mudah apabila Anda dikelilingi oleh orang-orang yang jujur. Sebab, keterbukaan adalah proses timbal balik. Anda terbuka kepada karyawan, begitu juga sebaliknya.
Anda juga butuh karyawan loyal untuk membatasi agar informasi penting dan rahasia tidak bocor ke luar dan dimanfaatkan oleh perusahaan pesaing.
Anda dapat merekrut karyawan terampil dan berpengalaman secara online di aplikasi lowongan kerja Glints. Ratusan ribu pencari kerja potensial mengunjungi job portal ini.
Selain itu, pasang iklan lowongan kerja di sini gratis dan tanpa batas, sehingga membantu Anda menghemat biaya rekrutmen. Buka https://employers.glints.id, buat akun pengguna sebelum posting iklan Anda. Selanjutnya, kelola sendiri seluruh lamaran yang masuk.
Jika tak ingin repot dengan proses rekrutmen yang panjang, Anda bisa menggunakan headhunter TalentHunt untuk merekrut karyawan terbaik secara efisien.
TalentHunt menyeleksi dan memilih kandidat yang tepat untuk Anda sesuai deskripsi pekerjaan dan kualifikasi peran. Dengan database yang memiliki lebih dari 100.000 top talent, teknologi machine learning yang cerdas, dan tim berdedikasi, kami merekrut kandidat hanya dalam waktu kurang dari 3 minggu.
Anda tinggal menerima rekomendasi kandidat dan mewawancarai mereka sebelum memutuskan menawari pekerjaan. Jika tidak ada calon yang memuaskan, Anda boleh menolak mereka dan tidak dikenai biaya pembatalan.
TalentHunt memberikan garansi 90 hari setelah perekrutan. Jika karyawan yang direkomendasikan ternyata tidak cocok untuk pekerjaan yang Anda tawarkan, maka tim TalentHunt akan merekrut kandidat lain sebagai penggantinya gratis untuk Anda. Sehingga, Anda tak perlu khawatir akan kehilangan biaya lagi.
(Penulis: Ari Susanto)
